I like your eyes, you look away when you pretend not to care
I like the dimples on the corners of the smile that you wear
I like you more, the world may know but don't be scared
Coz I'm falling deeper, baby be prepared[I Like You So Much | Ysabelle Cuevas]
💫💫
Sepanjang penampilan Bintang, Alma lebih banyak mencibir daripada mengatupkan bibir. Itu bukti rasa kesalnya pada cewek-cewek yang saat ini duduk dekat panggung.
Masih mending Alma mencibir, yang mendengar palingan hanya Rahel. Kalau cewek-cewek yang sedari tadi jerit-jerit tidak jelas itu? Polusi suara, tahu nggak!
Mana jeritnya kearah Bintang lagi. Itu lagi, Bintang malah senyam-senyum sambil nyanyi. Kan Alma makin kesal!
Cewek-cewek itu tahu nggak sih teriakan mereka itu nggak ada bagus-bagusnya?! Kalau begini Alma kan jadi nggak fokus lihat Bintang nyanyinya.
Alma yang sedari tadi duduk malas sambil bertopang dagu, tiba-tiba berdiri saat melihat Bintang turun panggung. Tapi kemudian kembali terhuyung karena merasa pandangannya gelap.
Rahel yang tadinya diam saja karena masih kesal pada Alma, mulai khawatir pada Alma.
"Lo tuh berapa kali sih gue bilang, kalo berdiri jangan mendadak! Udah tau punya anemia, ambruk nggak ada yang nolong mampus lo!" omel cewek berpipi tembab itu.
Alma yang kena omel malah cengegesan sambil sesekali menggelengkan kepalanya---memperjelas pandangan.
"Lagian mau kemana sih?"
"Mau nyamperin Bintang." cewek yang beberapa menit tadi hampir terhuyung kini sudah berlari seakan tertarik oleh sebuah magnet.
"Baru tau, cinta bisa ngubah orang jadi bangsat!" kata Rahel kesal karena mau ngomel tapi Almanya sudah pergi. "Tapi, Alma udah dari dulu sih bangsatnya."
Di sisi lain, Alma berlari menghampiri Bintang. Tapi semakin dekat dengan Bintang, langkah Alma semakin pelan. Wajah cerah cewek itu kini berubah keruh melihat Bintang dikerubutin oleh lalat-lalat, eh cewek-cewek.
Ih itu calon pacarnya Alma ya, bukan lauk yang dianggurin di atas meja makan! Jadi nggak perlu lah dikerubutin!
"Bintang!" panggil Alma kencang. Bahkan beberapa pengunjung kafe menoleh kearahnya.
Gerakan tiba-tiba Alma yang memeluk lengannya, membuat Bintang buru-buru memberontak. Tapi cewek itu malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Lo nggapain sih?!"
"Lagi jumpa fans ya?" tanya cewek itu tak menghiraukan pertanyaan Bintang.
Berbanding terbalik dengan suara lembutnya, tatapan Alma begitu tajam mengarah pada cewek-cewek tadi. Seolah sedang mengeksekusi mereka dengan tatapannya.
"Eh itu buat Bintang ya?" tanya Alma yang kini memandang bunga dan coklat di tangan cewek-cewek itu yang belum sempat Bintang terima.
Bintang mulai merasa tidak enak. Dia berharap Alma tidak akan macam-macam.
"Aduh kalian kok repot-repot banget sih, baik banget sama calon pacar gue! Tapi sori ya, Bintang itu bukan kuburan, jadi nggak usah dikasih bunga."
Alma tersenyum menang melihat wajah tidak suka dari fans-fans Bintang yang baru Alma ketahui hari ini. Ck, mendapatkan Bintang yang nggak tenar di sekolah aja susah, gimana kalau punya banyak fans gini.
Tapi nggak apa-apa, Alma percaya diri kok bisa mendapatkan Bintang.
Lain halnya dengan Bintang yang saat ini begitu ingin menepuk kening Alma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrophile
Teen FictionAku bisa melihatmu tanpa mata Aku juga bisa mendengar suaramu tanpa telinga Bahkan, aku bisa menggenggammu hanya dengan udara. Jadi, mungkin saja aku bisa mencintaimu tanpa kamu balas dengan rasa yang sama. *** Alma tidak sedang meminta Bintang yang...