Ayana

36 3 0
                                    

  AKU AYANA

Sebelumnya rafi tidak pernah care kepadaku. Aku berfikir bahwa dia tidak memiliki rasa kepadaku. Ditambah lagi dengan status rafi dia mantan temanku. Mungkin dia tidak mau memiliki hubungan yg lebih dengan diriku.

  Hari ini tanggal 1 april. 3 hari lagi Rafi berulang tahun. Dia sedikit berbeda. Memberikan perhatian kecil sebelumnya tidak pernah dia berikan. Dia juga begitu manis kepadaku. Sudah beberapa hari ini dia selalu menemaniku saat ingin tidur. Berbicara lewat tlpn yang membuatku selalu terlelap. "Ayana ayuk tidur"kata rafi. "Rafi juga tidur ya" sahut ayana. Selalu seperti itu.

Aku sudah mulai terbiasa melupakan kak thausan dan Gafif mantanku. Aku sudah bnyak singgah di hati hati kaum lelaki yg ujung2nya menyakitiku. Aku juga hampir terluka dengan rasa yg ku pendam. Mencintai Rafi selama 6 bulan lamanya. Tanpa Rafi mempedulikanku.

Hari ini tanggal 4 Rafi menghilang seharian. Entah lah kemana dia. Aku rasa aku benar2 tidak dibutuhkan. Padahal beberapa hari yg lalu dia sangat manis kepadaku. Membuat ku merasa bahwa rasaku terbalaskan.
"Yatuhan. Jika dia yg terbaik bagiku. Tolong dekatka kami. Dan jika dia bukan yg terbaik ayana ikhlas bantu ayana melewati ini." Aku berdoa dalam sholatku.

Malam ini aku sedang tidak ada dirumah. Sesampainya aku dirumah aku bertemu dengan rafi. Kebetulan aku ingin membeli lilin. "Ngapain kamu?" Tanya ayana. "Kamu mau kmna?" Rafi malah balik bertanya. "Mau beli lilin kan mati lampu" sahut ayana. Mereka berdua berbicara di depan pagar ayana. Hanya cahaya malam yg memberikan terang di antara kami.

Aku dan rafi mencari lilin. Susah sekali mencari lilin disini. Kmi memutuskan untuk pulang. Sesampainya dirumah aku memutuskan untuk langsung masuk karena sdh malam dan juga sedang mati lampu. "Ayana, kamu mau ini?" Rafi menunjukan sebatang cokelat kepadaku. "Ahh ngapain" aku tertawa hebat. Ini sangat bahagia. Ya bagaimana tidak orng yg suka memberikan sebatang cokelat kepadaku. Jangankan coklat dia bersedia membantuku mencari lilinpun itu sdh membuatku bahagia.

Trimakasih rafi atas coklat yg kau berikan. Rasanya sangat manis aku harap sama seperti kisah kita nanti.

Rafi sdh pulang dari rumahku, aku memasuki rumah. Belum sampai kamar aku menerima tlpn dari rafi. Ya seperti kebiasaan rafi selalu menlpn ku saat aku ingin tidur. "Makasih bnyak coklatnya. Yang ulang tahun kan kamu koq kmu juga yg kasih aku coklat hahaha"  aku tertawa. haha tidak apa2 ayana" sahut rafi.

   Waktu berlalu begitu cepat hingga sekarang jam 00.05 huhu sekarang memasuki tanggal 5. "Ayana, boleh tidak Rafi menyayangimu." "Hah?" Aku sangat terkejut. "Ya tuhaaaaaaan ada apa ini. Aku tidak mengerti dengan semua ini" aku menjerit dalam hatiku. "Boleh tidak rafi mencintaimu?" lagi dan lagi. "Ya tuhaaan aku ingin menangis. Akankan perjalanan ku selama 6 bulan sudah sampai. Benarkah kau mengabulkan semua permintaanku.? Kau sangat baik tuhan. Kau berikan aku yg aku mau hingga ini benar2 membuatku bahagia."

Tuhan membuatku menunggu terlalu lama. Karena tuhan tahu aku bisa bersabar. Dan tuhan membuatku  dapat bersama  rafi karena tuhan tahu berharapan ku sangat besar.

Dia benar benar berbeda. Dia terlalu manis kali ini. Dia sangat misterius mampu menjadikan perjalanan ku sangat berbeda. Dia sangat hebat. Mampu membuatku menunggu lama namun tidak di gantungkan. Waktu berjalan sangat cepat hingga aku tertidur. Mungkin aku  merasa  ini canggung karena hubungan ini baru.

"Ri," aku mengirimkan pesan kepada riri. "Iya" riri membalas. " aku tidak tau apakah ini mimfi atau halusinasi atau mungkin apapun"  aku merasa ini mimfi hingga tidak tau harus bagaimana. Aku ingin memberitahu riri tentang yg terjadi tadih malam. "Ri aku di tembak rafi." Aku mengirmkan pesan
"eh tidaak tau tidak tau. Tapi dia bilang boleh tidak dia menyayangiku" aku kirimkan lagi pesan kapada riri . "Yatuhaan benarkah aku langsung membuka mataku ayana!" Riri terkejut. "iya benar" aku rasa riri terkejut wajarlah dia sudah tahu perjuanganku sejak awal. Dan aku sudah sampai ."Ayana, boleh tidak Rafi menyayangimu. Dia kata seperti itu riri" "aku tidak menyangka ayana!" Sahut riri

Semoga kamu menyusulku Riri. Aku harap kau temukan cinta mu seperti aku. Aku akan menemanimu mencari cinta sejatimu.

......+.......+.....+......+......+.....+.....+.....+........+.......+


Aku Rafi

Hari ini hari ulang tahun ke 16 ku. Sebenarnya aku juga mencintai ayana. Aku juga sayang dia namun aku belum berani mengungkapakannya karena ayana dekat dengan kak thausan dan mungkin masih berharap dengan gafif.

Baiklah hari ini aku akan ungkapkan semua perasaanku pada ayana. Aku ingin menjadikan hari ulang tahunku sebagai hari kasih syangku pada ayana. Aku tidak mengabari ayana. Lalu aku langsung kerumahnya. Malam ini lampu sedang padam dan aku membantunya untuk membelikan lilin.

Malam ini dingin aku merasa hangat jika ayana berada di dekatku. "Sabar ayana. Aku janji tidak akan membuatmu menungguku lagi." Kataku dalam hati.

Sesampainya dirumah ayana dia langsung masuk. Namun aku sodorkan sebatang cokelat berwarna coklat kepadanya untung saja dia mau menerimanya. "Ayana ku berikan sebatang coklat padamu. Agar kau mampu merasakan manisnya coklat itu hingga bagian akhir. Kuharapkan coklat itu menjadikan saksi kisah kita. Berawal manis hingga akhirpun tetap manis."

00.05 aku sedang melakukan panggilan suara dengan ayana sejak aku pulang.  Aku ingin mengungkapkan perasaanku pada ayana di jam 00.00 namun aku sangat gugup. Akankah ayana menerima ku atau malah dia sdh tidak suka karena terlalu lama menunggu. "Aku harus memberi kepastian jika aku tidak ingin kehilangan ayana." Itu pesan riri kepadaku.

"Ayana, boleh tidak Rafi menyayangimu." "Hah?" Sepertinya ayana terkejut.
"Boleh tidak rafi mencintaimu?" Entahlahh aku sdh tidak bisa mengontrol pembicaraanku. Yg aku tahu aku tidak ingin membuat ayana menunggu dan aku tidak ingin membuat ayana merasa berharap sendirian.

Selamat ayana perjuanganmu tidak sia2 maafkan aku terlalu lama menunggu.

....+......+.......+.......+.....+......+.....+.....+......+....

Aku RiRi

Pagi ini aku bangun begitu lambat dari biasanya. Seperti kebiasaanku selalu memeriksa handphone. Padahal tidak pernah ada yg mengirimkan cht kepadaku. :v

Ri," ayana mengirimkan pesan kepada riri. "Iya" riri membalas. " aku tidak tau apakah ini mimfi atau halusinasi atau mungkin apapun" aku merasa ini mimfi hingga tidak tau harus bagaimana. "Ri aku di tembak rafi." Ayana mengirimkan pesan "eh tidaak tau tidak tau. Tapi dia bilang boleh tidak dia menyayangiku" ayana kirimkan lagi pesan. "Yatuhaan benarkah aku langsung membuka mataku ayana!" Riri terkejut. "iya benar" . "Ayana, boleh tidak Rafi menyayangimu. Dia kata seperti itu juga ri" akuu sngat terkejut mendengar itu. Benarkah temanku sepandai itu berkata2?" Aku bergumam dalam hati kecilku.

Aku harap temukan lelaki yg mampu menerimaku. Aku merindukanmu wahai kekasih hatiku.

RINDU (Riri Dan Nandu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang