Nandu

42 3 3
                                    

Entahlah sejak kapan aku mulai berteman dengan nandu. Sepertinya baru baru saja. Belakangan ini aku sering bersama nandu. Satu kelompok bahkan berbicara. Namun tetap saja aku tidak terlalu dekat dengannya. Hingga suatu malam aku mulai berbalas pesan hingga jam 01.30 malam. Mungkin sejak itu aku mengenal nya dan mulai perduli terhadapnya.

Hari ini tanggal 30 april tepatnya hari minggu aku rapat di skolah.. padahal hari libur Tapi ini risiko menjadi anggota yg berkepentingan di skolah. Sekarang sudah pukul 09.28 pagi. Rapat ku sdh selesai karena tidak banyak di antara kami yg hadir disini. Aku dan ayana memutuskan untuk pulang dan berkunjung kerumah rafi. Tanpa sepengetahuan rafi.

Aku dan ayana berangkat dari skolah ku kerumah rafi. Tidak terlalu lama untuk menuju kerumah rafi. Mungkin sekitar45 menit itupun saat di jalan kami berbelok2 karena kami terhalang oleh gerombolan polisi yg sdh menjaga jalan raya. Sesudah  tiba dirumau rafi aku dan ayana menunggu diluar. Belum banyak yg tahu ayana dengan rafi sdh memiliki ikatan. Mungkin 3 atau 4 orang saja. Karena ayana masih merahasiakan hubungan ini dari teman temannya.

Aku tidak tau apakah ini pertama kalinya ayana ke sini atau mungkin sdh pernah sebelumnya. Karena ayana mengetahui jalan ini. Sedangkan aku hanya mengikuti ayana saja. Kami menunggu di depan rumah rafi. Dan menunggu rafi untuk membukakan pintu.

Kreeeek.~.~.~ .~.~.~.  Rafi membuka pintu.
Rafi terkejut saat melihat aku dan ayana. Ini kali pertama aku ke daerah rumah rafi sebelumnya aku sangat takut kesini.

Aku dan ayana memasuki rumah rafi. Rumah yg memiliki ruko di depan rumahnya dan dinding rumah berwarna hijau serta Memiliki anak tangga di dalamnya. Banyak terdapat foto2 masa kecil rafi dirumah ini. Muka rafi terlihat sangat berbeda sejak kecil hingga sekarang.

Aku menlpn nandu. Membuat video call antara kami. Sepertinya aku sdh dekat dengan nandu. Sampai2 aku berani mnlpn nandu. Ku harap aku tidak jatuh cinta pada nandu karena aku rasa ini akan berat. Mengingat nandu dekat dengan beberapa wanita di dekelas dan di luar kelas.

"Woy keisini nih" rafi bicara. "Belum mandi nih.." sahut nandu di video call.
"Aku saja yg cht nanti" kata rafi kepada ku. "Oke" ku sahut perkataan rafi sambil menutup video call.  Kami berbincang dengan rafi bercerita tentang hal2 yg terjadi di skolah. Seperti perkelahian sinah dengan ayana. Mungkin ayana sangat sensi dengan sinah karena posisi sinah sebagai perebut sekaligus mantan rafi.

"Ni, nandu udh gang abc" kata rafi. Aku bergegas kedepan pintu rumah rafi duduk di atas sepeda motor ayana yg kami pakai dari skolah. Aku memelihat ke arah kaca spion motor yg mengarah kebelakang. Shhhhrrriiiiiittttt....  "haduee gila sih knpa coba" nandu mengagetkan ku dengan kedatangannya. "Aku kan pembalap" sahut nandu.

Aku dan nandu memasuki rumah rafi. Kami saling berbicara dan memutuskan untuk mencari empek2 di sekitar kampung rafi. Aku menaiki motor ayana. Rafi dan ayana berboncengan sedangkan nandu juga sendiri sepertiku. Kami membeli empek2 dengan kuah dan cabe yg sangat bnyak. Tidak lupa pula micin kesukaan. Hehe

Hari sdh menunjukan pukul 15.01 matahari berada di atas kepala aku memutuskan untuk pulang. "Kau dengan nandu aku dengan rafi". Kata ayana. "Hah? Tidak2 aku kan berat" sahut aku. Nandu hanya diam. "Ayo" kata nandu. Aku menaiko sepeda motor nandu berboncengan untuk pertama kali. Melewati jalan bersama nandu. Saling berbicara di satu motor. Sungguh! Ini sangat membuatku canggung. Beberapa kali aku memulai berbicara memacahkan keheningan di antara kami.  Sampailah kami di tempat tujuan rumah keluarga ayana. Aku menitipkan motor ku disana.

Aku dan nandu pulang bersama dengan motor yg berbeda. Ayana dan rafi tetap satu motor kembali lagi ke rumah rafi. Dijalan kami tidak saling bicara dengan nandu. Hingga aku sampai di ruko mamahku. "Bay" kata nandu. 

Sejak dari rumah rafi aku merasakan gatal2 di tubuhku. Membuatku cepat2 pulang kerumah. Sesampai nya dirumah aku langsung berbaring dan mengingat perjalanan ku bersama nandu. Aku tersenyum dan bangga. Entah karena apa aku tidak tahu. "Celaka! Aku pasti memiliki rasa." Batinku bicara.

Rasa gatal di badanku semakin gatal dan panas. Ternyata ini biduran sangat gatal membuat aku tidak bisa mandi. Ini pasti karena gigitan belalang sembah yg menggigit tanganku. Membuatku alergi terhadap hewan itu sehingga aku gatal gatal.

Sekarang  pukul 19.52 aku membuka notif yg aku dengar. "Uwow" sahut ku kegirangan. Nandu membuat grub cht antara aku ayana dan rafi. Sejak saat itu kami terbiasa berbicara berempat di gc yg di buat nandu.

Beberapa hari sdh setelah perjalanan ku dengan nandu kami sering berbicara namun aku tetap tidak berani bilang aku suka nandu karena nandu masih sering menggoda ayu. Membuatku menyimpan rasa untuk saat ini.

RINDU (Riri Dan Nandu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang