"Turun turun turun turrruuunnn!!!" Lagi dan lagi aku mendengar teriakan. Namun kali ini suara perempuan yg aku belum mengenalinya. Aku yang sedang berada diruang tidur para wanita, kami langsung turun semua. Kami tidur di ruang Kelas 11 ilmu sosial. Sedangkan, para lelaki di kelas 10 Ilmu sosial.
Aku memandang kanan dan kiri, aku tidak menemukan lelaki yg membantuku untuk membawakan tasku tadih. Kami bergegas turuni. kami berada di lantai 2. teras ini tidak gelap namun tangga sungguh gelap. Aku berpapasan banyak sekali orang orang yg mengikuti pelatihan ini. Aku mendengar suara kak Wawan memanggilku "Riri, nanti hp kamu kasih ke aku, soalnya gak boleh main hp." Kak wawan bicara. "Hah? Gk boleh terus kita ngapain?" Aku menyanggah. "Namanya juga latihan semua di latih termasuk ke sabaran" kak wawan membalas. "WOY cepat turun" belum sempat aku menjawab perkatakan kak wawan aku mendengar lagi suara wanita asing itu memerintahkan kami yg masih di atas untuk turun."
"Oke, ini udah jam makan malam, Jadi sekarang waktunya makan!" wanita itu memberitahu kami. "Oke jdi ini kak serrly ya de, dia kelas 12 jurusan Ilmu sosial" kak putri memperkenalkan wanita itu.
Kami semua mempersiapkan semua bahan dan peralatan yang sudah kami bawa dari rumah. Kelompokku memutuskan untuk memasak nasi goreng. Kami sangat heboh mempersiapkan bahan bahan yg akan kami masak. Aku mendapatkan tugas memotong kecil kecil telur. Kak wawan tugasnya hanya memantau saja. Yg memiliki tugas memasak adalah kak difa sedangkan kak riska dan Dinda teman ku memiliki tugas untuk memotong bawang dan sayur. Lelaki yg membantuku membawa tas memiliki tugas menggoreng telur. "Whahaha aku tidak sabar lagi ingin mencicipi buatan lelaki itu" sedangkan teman ku yg lainnya seperti yayan, Meki, putri dan bila mereka diberi tugas mempersiapkan Alat alat untuk makan.
"Haduuh, gimana ini balik telurnya. Woy cepat cepat aku gak bisa woy ntar gosong" kami memandangi suara itu. Benar saja itu lelaki yg membawakan tasku dia begitu panik saat telur yg dia masak tidak dapat dibalik karena hancur "wkwkwkw" aku tertawa dia sangaaaaaat lucu. "Sini aku bantu" aku membantu dia membalik telur itu. "Ini knpa hancur gak kamu kasih minyak ya?" Aku bertanya "Astagaaa. Aku lupa minyak" Dia menjawab. "Jngan2 tidak dikasih garam juga ini" Aku kembali bertanya sambil mencicipi. " Astaaagaa kamu benar aku lupaa juga" dia menjawab. "Kamu lupa apa gak bisa masak?" "Gak bisa hehe" dia merasa malu. "Huhu seharusnya kamu yg potong kecil telur aku yg memasak. Tapi ini sudah tidak usah di potong sdh langsung jadi kecil2" aku tertawa sambil memperlihatkan lesung pipiku.
"Ini adukin dulu dong, Aku mau cuci tangan bentar" suruh kak difa kepada kak riska. Kak riska mengaduk nasi goreng yg sudah kami buat. "Koq aneh ya Gak ada rasa bumbunya". "Mana mana sini aku cicipi" kak wawan mencicipi nasi itu. " Aaiih iya benar lucu sekali knpa ini tidak ada rasa nasi" kak wawan berpendapat. "Hah gk ada rasa nasi?" Putri menyanggah. " ehh maksudku gada rasa bumbu cuman rasa nasi aja" Kak wawan membalas. "Kak difa, Ini knpa ya gada rasa bumbunya?" Tanya meki ke kak difa "ahh masa?" Kak difa mencicipi. "Ihhh beneran gada. yayan, lu kasih bumbu gk sih ke sini?" Kak fida bertanya ke yayan. " Ehh knpa aku, Kan kka yg tugasnya masak nasi" . "Tadih gwe suruh lu masukin bumbunya lu gk denger ya?" Kak fida bertanya "eh aku gk dengerkak maaf" yayan menjwab. "Gppa deh ayo masukin bumbunya dlu biar cepet" kak riska menyambung.
"Cepat, cepat, cepat... tinggal 5 menit lagi"
Kak serrly berbicara.Kami mepersiapakan tempat duduk dan alas untuk makan. Alas makan kami dari daun pisang aku bertugas membersihkan sisa sampah di dekat tempat masak kami sedangkan yg lain bertugas membagi nasi.
"Semua kumpul makan bersama" kak farid berbicara.
Aku yg sedari tadih membersihkan sampah tidak memperhatikan dimana kelompokku. Ternyata kelompokku ada di ujung. Aku bingung harus dududuk dimana karena semuanya sdh penuh. "Eh sini aja" Lelaki yg membawakan tas ku memanggilku dan mempersilahkan aku duduk di sampingnya. Namun saat aku ingin duduk kak difa mengambil tempat itu. Aku bergegas duduk di depan lelaki itu saja. "Aku tidak suka telur, Aku ingin nasi yg bnyak" lelaki itu bicara. "Sini, aku mau telur itu kau boleh ambil sedikit nasiku" Aku menawarkan nasi ku dan meminta telur itu. padahal nasi yg saat ini pun bagiku sudah terlalu sedikit dibandingkan kebiasaanku memakan nasi yg sangat banyak. Tapi sudahlah aku tidak tega melihat lelaki itu sepertinya dia sangat lapar. "Ni, ambil nasiku sedikit tidak apa2" Yayan menawarkan nasi kepada lelaki itu. "Trimakasih bnyak" . "Ngomong2 nama mu siapa?" Aku bertanya kepada lelaki itu. Ohh namaku....."
Sambung di part berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU (Riri Dan Nandu)
Roman pour AdolescentsSudah banyak lelaki yang menyakitiku ku harap kau tidak seperti mereka . Jika kau tak suka aku, jangan beri aku harapan. Jika kau benar benar menyukaiku. Jangan kau gantungkan. Kau sahabatku. Tapi, aku mencintaimu. Sedangkan Kau? ,aku tak tau !!