Part 25

949 35 1
                                    

Jangan terlalu berharap sama masa lalu, memang ia sering datang tapi belum tentu baik untuk di ulang.


     ¤¤¤¤

  Vani sedang duduk di ruang makan bersama dengan mamanya.

"Mah tamunya siapa sih?" kesel Vani karena tamu yang di bilang oleh mamanya Vani tak kunjung datang.

"sabar sayang bentar lagi mereka sampe ko"

"tapi Vani dah laper dan penasaran siapa tamunya" rengek Vani seperti anak kecil.

Gak lama kemudian terdengar Suara klakson mobil dari luar rumah Vani terdengar sangat bising di telinga.

Tin.. Tin..

"nah tu tamunya dah dateng, sebentar ya mamah bukain dulu pintunya" ucap mamah Sofia sambil beranjak pergi membukakan pintu.

Vani hanya mengangguk malas sambil memainkan ponselnya. Karena Vani terlalu serius memainkan ponselbya ia sampai tidak menyadari bahwa tamunya sudah masuk dan sudah ada di depannya.

"yaampun cucu omah udah besar sekarang ya"

Mendengar suara dari orang tersebut Vani mendongakkan kepalanya langsung melihat wajah orang tersebut.

"Omahh!!" Vani menjerit dan langsung memeluk omahnya yang sudah sekian lama tidak bertemu.

"omah Vani kangen banget sama omah" ucap Vani sambil mengeratkan pelukannya.

"omah juga kangen banget sama kamu cucu omah yang paling omah sayang ini" ucap Omah Hesti, sambil menciumi kening dan pipi Vani berkali-kali.

"udah kangenannya di tunda dulu, mending kita makan malam dulu yuk! " ajak mamah Sofia.

Mereka berempat pun akhirnya makan malam bersama di sertai candaan dan tawa bahagia membuat suasan di dalam terasa hidup dan terasa hangat.

***

    Qailla yang terlalu serius menonton drama di televisinya sampai tidak menyadari bahwa makanannya telah habis dan tidak tersisa sedikitpun.

"loh makanan gue ko habis nih?" ucap Qailla telah tersadar bahwa makanannya telah habis tak terisa, sambil membongkar bongkar sampah snack mana tau ada yang masih tersisa.

"yah habis lah orang lo sambil nonton TV mulut lu gak berhenti ngunyah" sindir Salsa dan mendapat tatapan sinis dari Qailla.

"Au ah gue mau ke supermarket beli snack dan minuman yang lain bhay! " Salsa kesal sambil beranjak keluar kamar hendak pergi membeli makanannya kembali.

Salsa yang melihat Qailla kesal karena makanannya telah habis dan ingin membelinya kembali hanya Menggelengkan kepalanya, "Astaga Qailla inget badan woii makan mulu lu." mendengar celotehan Salsa, Qailla hanya melirik dengan tatapan elangnya lalu mengabaikannya dan keluar dari kamarnya.

Qailla berjalan sendirian menuju supermarket. Karena supermarket dan rumahnya tidak terlalu jauh, jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Setelah beberapa meter ia berjalan akhirnya ia sampai di depan supermarket dan langsung masuk, membeli makanan yang ia butuhkan.

Raffa yang masih berada di dalam supermarket tersebut melihat bahwa Qailla masuk ke dalam supermarket yang sama dengannya, memperhatikan Qailla yang sangat serius memilih makanan ringan sampai tidak menyadari bahwa ada kerdus di bawah kakinya itu sampai ia tersungkur membuat makanannya jatuh betserakan. Qailla meringis kesakitan sambil memegangi pantatnya yang sakit. Tapi, tiba-tiba ia mendengar suara gelak tawa seseorang. Oh tidak ini sangat memalukan di tertawakan oleh orang yang melihatnya terjatuh.

"lo gak papa?, pasti sakit ya tersungkur kayak tadi haha" tanya Raffa cekikikan, lalu membantu Qailla berdiri

"eh lo Raffa. anjir kok lo ada di sini sih? " tanya Qailla sambil menahan malu.

"ya gue kesini belanja lh. Itu pantat masi ada? Wkwk" Raffa bertanya dengan nada mengejek.

"Anjir si Raffa udah ah diem lu!" ngambek Qailla sambil memalingkan mukaknya

Raffa masih tertawa sambil mengutip makanan yang beserak di lantai tersebut dan memberikannya kepada Qailla.

"Nah belanjaan lo. lain kali tuh kalau belanja jangan serius kali nanti jatoh lagi kek gitu gimana, di ketawain satu supermarket lo." ucap Raffa lalu pergi ke kasir untuk membayar belanjaan yang ia beli.

Qailla hanya terdiam, mengikuti Raffa dari belakang dan membayar belanjaannya juga di tempat kasir tetsebut.

"lo kesini naik apa? " tanya Raffa setelah mereka keluar dari dalam supermarket.

"jalan"

"mau gue anter? "

"eh gak usah rumah gue deket kok" tolak Qailla

"udah ayok. Hemm sekalian gue juga mau tau rumah lo dimana"

"ngapain lu mau tau rumah gue?. Mau maling ya?!" tuding Qailla dan sukses membuat Raffa melototkan matanya.

"apaan sih lo mana mungkin gue mau maling di rumah lo sementara gue orang yang berkecukupan juga"

"udah buruan naik gak usah banyak bacot" sambung raffa kesal, karena Qailla tak kunjung naik di atas motornya.

"ck iyaiya gue naik" Qailla menghentakkan kakinya sambil ngedumel gak jelas, lalu naik ke atas motornya Raffa.

Di balik helm yang Raffa pakai, ia tersenyum melihat tingkah Qailla yang menurutnya sangat menggemaskan. Cantik.

Raffa melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju arah rumah Qailla yang ia tunjukkan.

***

     Tepat dengan pesan yang Ken baca kemarin oleh si pengirim misterius. setelah pulang sekolah usai, Ken menuju tempat yang sudah di janjikan kemarin. Ia sudah menunggu sekitaran sepuluh menitan di belakang gedung tua tersebut, tapi si pengirim pesan misterius itu belum juga sampai. membuat Ken berdecak kesal karena ia seperti di permainkan olehnya.

"ck bangsat gue udah nunggu sekitaran sepuluh menitan tapi tu orang belum dateng juga" kesal Ken sambil berbalik hendak pulang ke rumah. Tapi di saat ia sudah berjalan dua langkah, ponsel Ken berbunyi tanda ada notifikasi masuk. Ken berhenti dan mengecek pesan dari ponselnya.

"gue udah ada di belakang lo. sekarang. " pesan dari orang misterius itu, dengan cepat Ken membalikkan Badannya, dan menghampiri orang tersebut yang juga membelakanginya.

"Siapa lo dan apa mau lo" tanya Ken tou the point


"lo yakin udah gak kenal sama gue KEANO PRADANA" ucap orang tersebut menekankan setiap kata dari nama kepanjangan Ken. sambil berbalikkan badannya lalu tersenyum miring.


Ken diam terpaku ia syok melihat orang ini kembali lagi, orang yang selalu ada bersamanya di saat senang maupun susah dulu tapi entah kenapa tiba-tiba ia menghilang membuat Ken saat itu sedih, frustasi merasa sangat kehilangan sahabat terbaiknya sama seperti mantan pacarnya itu. Salsa.

"gimana kabar lo?, gak kangen lu sama gue hem? " tanya orang tersebut sambil tersenyum merekah.

"wtf! Setelah dia ngilang gitu aja dan sekarang kembali di hadapan gue dengan tersenyum kayak gak berdosa gitu" batin Ken. Ia kesal karena sahabatnya itu. tersenyum lebar kayak gak punya dosa gitu. Anjir.

***
Tbc


HAYO KIRA-KIRA SIAPA YA SAHABAT LAMANYA KEN DI MASA LALU. PENASARAN GAK?


MANGKANYA TUNGGUIN AJA KELANJUTANNYA BIAR GAK PENASARAN OK😅


NEXT CHAPTER??
VOMENT DULU🤗

Kevan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang