Part 21

913 30 0
                                    

 Setidaknya walaupun aku tidak bisa memiliki mu, aku masih bisa menganggap mu sebagai seorang adik dan bisa membahagiakanmu.

Rendi Reyhan Pratama

¤¤¤¤

  "Sal lo kenapa kok bengong gitu?" tanya Vani, membuat Salsa tersadar dari lamunannya

"Akhh enggak papa kok" ucap Salsa seraya tersenyum kecil. dan Vani hanya ikut tersenyum sambil ngangguk-ngangguk.

Gak lama setelah mereka saling berbicara. Ken datang menghampiri Vani dan Salsa berniat untuk menjemput Vani. Kali ini Ken mengendarai mobilnya ia tidak membawa motor karena motornya sedang ia servis di bengkel. Melihat ada sebuah mobil berhenti di depan mereka, membuat kening mereka berdua berkerut tanda tanya karena tidak tau mobil siapa yang terparkir di depan mereka berdua. Gak lama kemudian orang yang mengendarai mobil tersebut keluar dengan gaya coolnya itu. dan terpampang jelas muka gantengnya KEANO PRADANA.

"Ken" ucap Vani maupun Salsa bersamaan

"Vani ayo naik" printah Ken sambil menarik tangan Vani lembut. ia tidak berniat bertatapan muka dengan Salsa.

"ehh- ehh-, Sal gue deluan ya!" Vani kebingungan dan langsung berpamitan ke Salsa. Melihat muka Ken yang sepertinya enggan melihat dirinya itu Salsa hanya bisa menghembuskan nafasnya seraya tersenyum kecil menanggapi pamitan dari Vani.

  Ken maupun Vani segera masuk kedalam mobil. dan ken, ia langsung menancap gas menjauhi kawasan yang di tempati Salsa di sana. Melihat perubahan sikap dari Ken, Vani mengerutkan dahinya. tanda bingung.

"Ken, kamu kenapa kok diem aja?" Tanya Vani setelah membernaikan diri bertanya deluan kepada Ken. setelelah Vani mengucapkan kalimat itu, mobil yang di kendarai Ken berhenti di pinggir jalan. Melihat mobil itu berhenti Vani gusar apakah ia mengucapkan kalimat yang salah. hingga membuat Ken menjadi marah seperti ini? Dan akan menurunkannya di pinggir jalan?. itu lh yang sedari tadi Vani pikirkan.

Setelah ken memakirkan mobilnya. ia menoleh melihat wajah Vani lalu ia berkata, "Vani deket sama Qailla?"

mendengar Ken mengucapkan kalimat itu, Vani berpikir sejenak. "enggak terlalu sih kan Salsa juga baru masuk jadi ya kayak temen biasa aja gitu" Ken mengangguk-ngangguk mengerti. "emangnya ada apa Ken?"

"akh enggak papa kok sayang" ucap Ken seraya tersenyum dan mengelus lembut puncak kepala Vani.

Mendapat perlakuan manis daribsang pacar, Vani merasa lega ia pikir Ken akan marah kepadanya karena ia sudah melakukan hal yang salah.

"yaudah. Hem kita mau langsung pulang apa jalan-jalan dulu?" tanya Ken

"hemm terserah sih Vani ikut aja"

"kalau Ken ajak ke hotel mau gak?" tanya Ken sambil tersenyum jail

"ihh dasar Mesum!" Vani mencubit pinggang Ken membuat ia meringis kesakitan, sambil tertawa bersamaan dengan Vani.

***

     Di tempat yang tadi. Salsa, ia sedang ngedumel gak jelas. Melihat pemandangan yang tidak mengenakan suasana hatinya tadi, melihat Ken yang sepertinya enggan untuk melihatnya.

"Enggak ini gak boleh terjadi gimanapun caranya gue akan buat Ken jatuh cinta lagi sama gue arghh!". batin Salsa kesal sambil menendang botol aqua ke sembarang arah. tapi tanpa sengaja botol aqua yang Salsa tendang itu mengenai orang yang saat itu sedang berjalan sendirian.

"bugh.., arghh bangsat siapa nih yang nendang botol aqua kenak pala gua!" omel orang yang terkena tendangan botol akibat ulah Salsa tadi.

"Mampus gue kenak orang lagi aduh.. gimana nih" Ucap Salsa ketakutan.

"kayaknya itu tuh orang yang nendang botol aqua ini. woi! jangan lari lo!" ucap orang tersebut lalu menjerit memanggil Salsa.

tapi di saat Salsa ingin kabur orang tersebut telah deluan menangkap basahnya.

"mampus gua ketauan lagi." Salsa yang ketakutan itu pun menutup mukanya tidak berani menatap orang yang menjadi korban kekesalannya

"woi lo kan yang nendang botol aqua ini terus kenak kepala gua." tuduh orang tersebut setelah mendekat ke arah Salsa.

"ma-maaf bang gu-gue enggak sengaja" gugup Salsa

"woi lo kalau minta maaf tu yang bener muka lo jangan di tutupin gue berasa hantu tau kagak, buka gue mau liat muka lo"

"i-iya bang" ucap Salsa yang perlahan melepaskan tangannya dari mukanya dan membuka matanya secara perlahan-lahan.

Orang itupun penasaran ingin melihat lebih jelas lagi muka Salsa jadi ia menarik tangan Salsa untuk bisa berhadapan dengannya. Begitu melihat muka Salsa dengan jelas ia seperti tampak berfikir dan, "Salsa." panggil orang tersebut.

Salsa yang namanya terpanggil itu langsung membuka matanya untuk melihat siapa orang yang memanggil namanya tadi, dan ternyata orang tersebut adalah. "Rendi" ucap Salsa pelan tapi dapat di dengar oleh orang yang bernamakan Rendi.

"gimana kabar lo Sal?"

"aku baik Ren" ucap Salsa sambil menunduk.

"udah masa lalu kita gak usah di pikirin. anggap aja itu gak pernah terjadi" ucap Rendi seperti tau apa yang ada di pikiran Salsa.

"e-eh iya Ren" Salsa mendongakkan kepalanya dan berusaha tersenyum.

"gimana lo udah jumpa sama Dia?"

"udah tapi dia udah punya pacar" ucap Salsa murung

"jadi? Lo mau jadi pho di antara hubungan Dia sama pacarnya itu iya?"

"aku gak tau Ren tapi aku pengen Dia jadi milik ku lagi" ucap Salsa sambil menangis.

Rendi menghelakan nafasnya pelan ia tidak tega melihat Salsa menangis seperti ini. "gue akan coba bantuin lo dan Dia agar bisa deket lagi"

Mendengar ucapan dari Rendi, Salsa menghapus air matanya. Matanya kini sungguh berseri-seri ia berharap ia bisa balikan lagi bersama dengan masa lalunya itu.

"beneran Ren??" ucap Salsa masih tidak percaya. Tapi sedetik kemudian wajahnya berubah kini menjadi sedih kembali. "tapi... Apa bisa. dia saja sudah tidak mau melihat wajah ku lagi."

"percaya sama gue, Dia gak akan mungkin seutuhnya benci lo. Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam pasti masih ada rasa cinta, sayang, dan kangen sama lo Salsa." Rendi meyakinkan.

Salsa tersenyum kecil mendengar keyakinan dari Rendi. Kenapa dulu ia tidak bisa mencintai Rendi seutuhnya padahal mereka bahkan sempat bersama.

"kenapa Aku dulu tidak bisa mencintai dirimu seutuhnya Rendi?"

Rendi tersenyum manis sangat manis bisa-bisa kita yang melihatnya bisa hamil online. Bahkan ibu-ibu yang sedang mengandung akan berojol di tempat melihat senyum manis dari Rendi. Mendengar pertanyaan Salsa
Yang menurutnya aneh.

"karena di hati kamu dulu cuma ada Dia Salsa, kamu membohongi perasaan kamu sendiri seolah olah kamu tidak menyukainya dan hanya menganggapnya orang yang mengisi hari-hari kamu doang." Salsa terpaku mendengar ucapan Rendi apalagi jika Rendi sudah mengucapkan aku-kamu kepadanya.

"Dan jangan khawatir tentang perasaan ku terhadap mu Sal karena perasaan ini sudah terganti menjadi perasaan kakak yang menyayangi adiknya."

"yang bener?, kalau gitu gue boleh panggil lo dengan sebutan abang dong" ucap Salsa antusias.

Rendi terkekeh sambil mengacak rambut Salsa gemas. "of course."

***
Tbc


NEXT??
VOMEN DULU🤗

HAPPY READING😘🎉

Kevan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang