Part 13

1K 38 1
                                    

Buat apa larut-larut dalam kesedihan jika itu semua tidak bisa mengubah apa pun.

Keano Pradana

¤¤¤¤

   Pagi ini Ken sudah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah. Ken keluar dari kamarnya hendak sarapan di meja makannya bersama keluarganya.

"Pagii bunda... ayahh..." sapa Ken tersenyum bahagia.

"Pagi juga sayang. ehh anak bunda pagi-pagi udah bahagia banget nih" ledek bundanya Ken yaitu bunda Fika

"Hehehe iya dong bun kita juga gak boleh berlama lama larut dalam kesedihan." ucap Ken sambil memposisikan dirinya menjadi duduk dan mengambil sarapannya lalu memakannya.

"Baguss ini baru yang namanya anak bunda" ucap bunda Fika sambil mengacungkan jempolnya ke udara, sementara Ken hanya cengengesan sajaa sambil memakan roti lapisnya.

Ayah Hendra yang sedari tadi hanya mendengarkan obrolan anak dan istrinya tersebut yang sama sekali tidak berniat ikut bergabung bersama mereka. Ia hanya fokus pada games di ponselnya saja.

"Yaudah bun Ken berangkat sekolah dulu ya asalamuallaikum" ucap Ken berpamitan, sambil berjalan pergi menjaauhi ruang makan mereka.

"Iya hati-hati Ken jangan ngebut-ngebut bawa motornya!" Ucap bunda Fika agak menjerit karena Ken sudah mulai jauh.

***

    Vani sudah berada di sekolah lima menitan yang lalu. Dan saat ini ia sedang berada di kelasnya mengerjakan pr nya tersebut. Ia sengaja berangkat sekolah lebih awal karena banyak pr yang belum siap ia kerjakan dan berniat mengerjakannya di sekolah dengan cara menyontek ke teman-temannya yang lain. Ia juga sudah memberi tahu Ken lewat chat bahwa ia tidak perlu menjemput Vani untuk pergi bersamanya ke sekolah. karenaa Vani ingin pergi ke sekolah sendiri dan juga Vani tau jika Ken akan pergi ke sekolah tepat bel masuk pertama berbunyi.

"Woii!! kalian udah siap pr matematik sama sejarah belum?!" Ucap Qailla tiba-tiba yang memasuki kelas tanpa salam seperti hantu.

"Ehh kutil badak lo ngagetin gue ajadah main nyelonong masuk gitu aja" sinis Vani

"Hehee yaa maap Van kan gue gak tau" ngeles Qailla sambil nyengir-nyengir gak jelas.

"Lo udah siap pr Van?" Tanya Qailla

"Ini gue masih ngerjain, lo udah siap apa belum?"

"Belum hehe mager gue semalem jadinya kagak gue kerjain deh" ucap Qailla yang sambil mengeluarkan bukunya dan menyalin pr di buku Vani.

***

    Ken sudah sampai di sekolah, dan saat ini ia sedang memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Bel masuk pertama sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu dan sekarang bel masuk kedua sudah berbunyi dan mulai gerbang sekolah akan di tutup.

"Eee pak pak tunggu!. jangan di tutup dulu gerbangnya pak saya belum masuk elahh" ucap Ken sedikit menjerit.

"Yee si kamu memang dah sering banget telat, udah buruan masuk!" Ucap pak Udin satpam sekolah di SMA Nuri Indah. Ken hanya cengengesan lalu masuk ke dalam sekolah itu dan berterimakasih terlebih dahulu sebelum ia pergi menuju kelasnya.

"Makasih ya pak Udin bapak emang satpam terbaik dahh" ucap Ken memuji pak Udin.

" saya luan ya pak mau masuk kelas misi" lanjut Ken berpamitan.

Kevan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang