04. Manager pribadi

607 79 4
                                    

"Sebelum kalian pulang ke dorm, temui manager masing-masing dulu ya." ucap pelatih yang langsung pergi.

"Kuharap aku medapat manager yang baik." monolog Ayen.

"Memangnya ada manager yang jahat? Mana mungkin." ucap Felix.

"Ada, aku pernah melihat beritanya. Ia tak segan-segan memukulinya." sambar Changbin.

Tak lama mereka menemui manager pribadinya. Awalnya Ayen takut mendapat manager yang hyungnya maksud tapi semua itu hilang takutnya setelah melihat managernya tersenyum kearahnya.

Kuharap semua yang dikatakan Changbin hyung itu hanya tipuan. Pikir Ayen singkat.

Setelah berbincang sebentar dengan managernya, ia diajak latihan lagi dengan managernya. Bukan Ayen namanya kalau ia tak mengikuti arahan seseorang padanya.

"Apa yang kita lakukan disini hyung?" tanya Ayen saat masuk ketempat latihan.

"Ya latihan, kau kira mau apa lagi? Sayakan belum melihat kau latihan." balas manager.

"Oh ya, jangan panggil Saya hyung, tidak sopan. Panggil Saya hyungnim." setelah mendengar itu Ayen merasa atmosfer berganti. Pikiran Ayen tentang manager yang jahat kembali lagi. Tapi ia langsung membuang pikiran itu jauh-jauh.

Sudah 2 jam-an Ayen berlatih di tempat itu.

"Hyung, ah maksudku hyungnim. Aku lelah, sudah lama aku berlatih tanpa berhenti. Bolehkah aku istitahat di dorm?" tanya Ayen hati-hati. Managernya berpikir sedikit.

"Tidak, tadi masih ada yang kurang. Kau boleh beristirahat setelah Saya perintah." balas managernya.

"O-ok. Tapi apa aku boleh minum dulu?" tanya Ayen lagi.

"Tidak."

"Seteguk saja, boleh ya?" Ayen masih tetap bertanya, pasalnya ia belum minum selama 2 jam itu ditambah ia berlatih terus menerus tanpa henti.

Manager melihat sekilas ke Ayen, lalu berdiri membuat Ayen mundur sedikit.

"Kau ini bertanya saja dari tadi, sudah ku bilang tidak, ya berarti tidak. Kau mengerti bahasa manusia tidak?" sarkas managernya. Ayen bungkam, akhirnya ia melanjutkan latihannya karna takut managernya akan lebih marah kepadanya.

Dilatihannya yang ke-5 ini, Ayen merasakan sakit kepalanya datang lagi. Tak lama ia duduk, disitu managernya memarahinya. Tapi Ayen merasakan suara managernya makin lama, makin samar.

Tak lama ia melihat semua yang didepannya bergoyang. Managernya masih marah, Ayen mendengar itu. Bahkan ia menendang tubuhnya, tak lama penglihatannya gelap.

***

Setelah mendengar kabar Ayen masuk rumah sakit. Semua member terburu-buru datang ke sana. Nafas mereka tersenggal-senggal karna mereka berlari dengan menggunakan penyamaran ditambah mereka berlari dari dorm menuju rumah sakit.

Mereka tidak sempat menghubungi manager grup untuk mengantarkan mereka ke rumah sakit. Karna manager Ayen langsung menghubungi mereka.

"Di-dimana Ayen??" tanya Bangchan yang masih mengatur nafas.

"Didalam, masih diperiksa." balas manager singkat lalu pandangannya berganti ke ponselnya lagi.

Semua member masih mengatur nafasnya sekali-kali mereka membuka maskernya saat tak ada yang lewat didepan mereka.

"Kenapa dia bisa pingsan? Lagi pula kalian lama sekali. Kami saja tidak sampai 30 menit sudah kembali ke dorm." savage Woojin.

Manager diam tak berkutik, hening, satu kata yang cocok untuk suasana itu.

"Kami–"

"Dengan pasien Jeongin. Kemana Saya harus berbicara?" ucapan manager terpotong karna dokter tiba-tiba datang.

"Saya hyungnya."
"Saya managernya." ucap Bangchan dan manager pribadi Ayen bersama.

"Baiklah, kalian bisa ke ruangan Saya." titah dokter.

"Apa kami boleh masuk?" tanya Han.

"Ya, tapi jangan sampai mengusik pasien." balas dokter.

Sudah 30 menit-an Bangchan dan manager pribadi Ayen didalam ruangan dokter. Saat mereka keluar, Bangchan langsung pergi ke ruangan Ayen, tidak dengan manager pribadinya Ayen.

"Hei, kau. Saya ada urusan sangat penting, jadi saya tidak bisa menjenguknya." ucap manager Ayen yang langsung pergi begitu saja.

Bangchan yang tidak menghiraukan dia langsung pergi ke ruangan Ayen. Sesampai disana Bangchan langsung dilempari banyak pertanyaan.

"Bagaimana? Apa kata dokter?"

"Ayen sakit apa?"

"Dia tidak sakit keras kan?"

"Dimana managernya? Bukankah dia bersamamu?"

"Kapan dia bisa pulang?"

"Hei, diamlah. Aku baru saja datang." ucap Bangchan yang membuat mereka bungkam.

"Dia tidak sakit, hanya dehidrasinya parah dan kelelahan. Dokter hanya memberikan vitamin, managernya pergi karna ada urusan lain. Dia bisa pulang saat dia sudah pulih." jelas Bangchan.

"Manager tak bertanggung jawab, aku yakin pasti ada sesuatu yang disembunyikan." ucap Changbin.

Lino pun datang dengan membawa kresek berisikan air dan cemilan. Ia pun memberi satu-satu airnya pada semua member.

"Kau tidak bertanya apa urusan managernya?" tanya Woojin.

"Tidak, tapi dia bilang kalau urusan sangat penting. Jadi ku biarkan." balas Bangchan yang langsung meneguk airnya.

"Apa setelah itu dia berlari?" tanya Woojin lagi yang dijawab dengan gelengan kepala dari Bangchan.

"Lalu siapa yang akan menjaganya disini?" tanya Felix.

"Aku saja." balas Hyunjin yang sedari tadi diam.

✘✘✘✘✘

Ayen lps behel, Apa cmn gw yg ngerasa ntr mereka comeback pke konsep seksi? 🌚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayen lps behel,
Apa cmn gw yg ngerasa ntr mereka comeback pke konsep seksi? 🌚































Eh jgn deh.
Btw, knp makhluk seimut dia hrs diciptakan? :')

Ada yg nonton konser skz? Sama, gw juga ngga:))

Shining Star | Yang Jeongin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang