Ayen sedang termenung memandangi langit-langit kamar pasien. Hatinya masih belum terbuka untuk hyung nya. Ia masih kecewa, kejadian kemarin masih membekas dihatinya.
Sesekali ia berpikir, bagaimana ia bisa memiliki penyakit seperti ini. Ah, ia tau, sembilan tahun lalu. Saat ia masih berumur sepuluh tahun, kakeknya sakit keras, apa mungkin itu kanker?
Saat ia masih mengingat-ngingat, tiba-tiba pintu kamar terbuka, menunjukkan ada seorang laki-laki yang Ayen sudah anggap bukan hyung nya.
"Yen.." lirihnya.
"Siapa dan mau apa kau?" tanya Ayen.
Yang ditanya hanya menghela nafas, ia mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang Ayen.
"Yen, maafkan kami." pintanya.
"Maaf, aku tidak mengenalmu. Pergilah." ucap Ayen tidak peduli.
"Ku mohon maafkan kami." pintanya lagi.
"Sepertinya kau salah kamar." Ayen masih tidak peduli.
"Yen.." ucapnya sambil memegang tangan Ayen yang hampir penuh dengan selang infus, tapi langsung di tepis oleh Ayen. Setelah itu, ia memposisikan tubuhnya untuk duduk.
"Ku mohon…" seorang itu masih tetap meminta maaf.
"Apa dengan permintaan maaf itu semua akan membuatku sembuh?" tanya Ayen yang terbilang savage.
Yang ditanya hanya diam, ia bingung.
Ayen menghela nafas."Apa kau tau, menyembunyikan rahasia diantara teman, sahabat ataupun keluarga itu salah? Mungkin beberapa orang berkata tidak salah, tapi apa menyembunyikan rahasia besar seseorang dari seseorang itu sendiri tanpa diketahui orang tersebut juga salah? Kau pikir saja jawabannya sendiri." ucap Ayen terbilang cuek.
"Maaf…"
"Bisakah kau berkata lain selain kata maaf?!" Ayen meninggikan suaranya membuat orang itu diam.
Cklek.
Segerombolan laki-laki datang, tapi Ayen tetap tidak peduli.
"Yen…" panggil seseorang berbibir tebal.
"Apa? Mau minta maaf juga? Apa tidak ada kata lain selain kata maaf? Apa kalian hanya di program Tuhan untuk mengatakan maaf? Cih, tidak berguna." hari ini, mulut Ayen pedas.
"Tapi…"
"Tapi apa? Apa kalian tau rasanya di bohongi dengan keluarga sendiri? Selama berminggu-minggu, wow, hebat sekali mereka dalam ber-acting."
"Maaf, kami hanya ingin meminta maaf. Apa salahnya?" Felix marah, ia kesal kenapa adik satunya ini memancing amarah orang-orang.
Ayen tersenyum meremehkan, "salahnya? Kau bertanya padaku, seolah-olah kau lah yang jadi korban? Cih, manusia tidak berguna."
Plak.
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi tirus Ayen, yang di tampar hanya memegang pipinya sambil tersenyum meremehkan.
"Jaga ucapanmu, aku ini hyung mu." tegas Felix.
"Hyung? Setelah kau membohongi adikmu sendiri, ber acting seakan-akan tidak ada yang perlu di khawatirkan dan sekarang menampar adiknya sendiri. Apa itu pantas?"
Awalnya Felix ingin menghajar Ayen, tapi untung saja Bangchan menahan perbuatan Felix.
"Pergilah, kalian membuang waktu ku." ucap Ayen, lalu ia bersiap-siap tiduran.
"Aku tau kami salah, tapi kami benar-benar minta maaf." pinta Hyunjin yang membuat Ayen menghela nafas kesal.
"Baru sadar? Ya sudah kalau begitu, silahkan keluar."
"Yen.."
"Kalian ini punya telinga atau tidak, sudah ku bilang keluar ya keluar!" tegas Ayen.
"Tapi, kami yakin kalau kau akan sembuh." ucap Seungmin, seorang yang datang pertama dari yang lain.
"Sembuh? Lelucon macam apa itu? Di stadium 4, mana ada yang sembuh?! Mereka semua akan mati." ucap Ayen yang langsung menidurkan tubuhnya di ranjang.
"Mau apa kalian masih disini? Pergi!"
"Tapi aku ya–"
"Apa?! Yakin apa?! Apa kata-kata ku kurang jelas? Semua orang yang kanker stadium 4 itu akan mati, itu stadium akhir dimana orang tersebut hanya menerima nasib mereka. Mau, tidak mau dia juga akan mati. Berikan aku waktu untuk sendiri apa susahnya? Aku hanya ingin sendiri, aku tidak butuh kalian. Tinggalkan aku sendiri." ucap Ayen yang akhirnya Bangchan memilih mengalah dan keluar dengan member yang lainnya.
Setelah mereka keluar, mungkin mereka tidak tau kalau sekarang Ayen menangisi nasib dirinya sendiri.
Bodoh, kau membuat orang yang menyayangi mu benar-benar terluka. Batin Ayen, ia benar-benar menangis.
"Kini aku yang minta maaf…"
✘✘✘✘✘
Kurang feel sama kurang greget ya gan?
Maap2 aja, karna gw gk jago bwt org greget hwhw:)
Voment gan, :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Shining Star | Yang Jeongin [✓]
Fanfiction❛ biarkan aku istirahat, aku lelah menjadi bintang yang selalu memancarkan sinarnya. Biarkan aku redup sesekali ataupun selamanya. Kuharap kalian mengerti dengan apa yang aku inginkan. ❜ Warning! masih ot9, belum revisi. #1 in Christoperbang 110519...