❛ biarkan aku istirahat, aku lelah menjadi bintang yang selalu memancarkan sinarnya. Biarkan aku redup sesekali ataupun selamanya. Kuharap kalian mengerti dengan apa yang aku inginkan. ❜
Warning! masih ot9, belum revisi.
#1 in Christoperbang 110519...
"Bangchan hyung!" teriak Hyunjin saat membuka pintu kamar Cheong-In, Hyunjin tadinya disuruh oleh Bangchan untuk membawa Ayen balik. Tapi Hyunjin malah melihat Ayen yang jatuh dari kursi rodanya.
Hyunjin langsung menopang badan Ayen, dan menaruhnya di kursi roda lagi. Tapi Hyunjin semakin kaget karna muka Ayen sangat pucat dan banyak noda darah disekitar wajah Ayen.
Hyung-hyungnya langsung datang dan Bangchan menyuruh Changbin memanggil dokter. Beberapa lama kemudian dokter datang dan memberitahu kalau kondisi Ayen semakin memburuk, dan dokter menyarankan agar Ayen menjalani operasi karna tumornya itu sudah menyebar sampai organ tubuh.
Han menangis, tapi ia berusaha menahan tangisannya. Felix yang sadar harus berbuat apa, ia langsung menelpon keluarga Yang untuk memberi persetujuan. Dokter juga mengatakan Ayen kritis dan koma. Felix pun juga mengabarkan ini ke PD-nim.
***
"Bagaimana ini? Mau tidak mau berita ini harua disebarkan, sudah banyak fans yang bertanya di kemanakan Ayen, dan rumor Ayen terlihat di rumah sakit ini juga sudah tersebar. Ayolah, ini sudah hampir setahun kau menutupi keberadaan Ayen."
"Tidak sopan, kau berbicara pada atasanmu."
"Mianhae PD-nim, tapi ini harus di–"
"Tunggu, bukankah kita bisa memanfaatkan berita ini untuk menerima simpati mereka dan membuat grup kalian maju?"
Felix terdiam, apa atasannya ini yang sangat dihormati ini sedang mabuk? Jahat sekali.
"Tidak! Bagaimana pun juga aku tidak mau, semua member juga pasti tidak mau."
"Huh? Ya sudahlah, saya hanya memberi saran. Baiklah, saya akan mengonfirmasi semuanya, termasuk Ayen meninggalkan grup."
"Tapi–"
Bip.
Felix hampir menyumpahi atasannya ini, ia ingin berbicara tapi sudah diputuskan sepihak. Felix yang diluar kamar hanya diam sambil melihat ke dalam kamar dari jendela, ia bisa melihat keluarga Yang menangis. Felix hanya menatap miris, kenapa hidup selalu seperti ini?
Line!
Felix mendapat notifikasi chat dan ia pun langsung membukanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix! 06.20 Read.
Sudah baca artikel dari JYP? 06.20 Read.
PD-nim keterlaluan, ia membuat Ayen sebagai bahan pancingan agar kita lebih terkenal. 06.21 Read.
Ha? Aku belum melihatnya. 06.22 Read.
Tapi hyung, aku sudah mengatakan agar Ayen tidak dibuat pancingan. 06.22 Read.
Aku takut semua ini berantakan. 06.23 Read.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix menghela nafas kasar, ia mematikan ponselnya lalu duduk di kursi tunggu sambil mengacak-ngacak rambut frustasi. Mereka tau maksud atasannya itu baik, tapi tidak seperti ini caranya. Mereka bisa saja terkenal dengan promosi, kenapa harus memanfaatkan penyakit Ayen?
Saat Felix sedang memikirkan tentang artikel yang di bahas oleh Woojin, ia tersentak ketika ada oknum bertubuh pendek yang menempelkan air dingin di pipi Felix.
"Ish! Kau mengagetkan, hyung!" kesal Felix, lalu mengambil paksa minuman yang ditempelkan dipipinya tadi. Felix meneguk air itu sampai habis lalu meremas kaleng itu sebagai penyaluran amarahnya.
"Hei, aku membelinya susah payah, tapi kau langsung mengambil dan menghabiskan?" ucap Changbin sambil berdecak kesal.
"Berisik kau, hyung. Apa kau sudah membaca artikel JYP?" tanya Felix, Changbin hanya menganggukkan sebagai jawaban.
"Bagaimana kalau Bangchan hyung marah?" tanya Felix lagi.
"Ya seperti itu, lagipula penyakit sebagai pancingan agar kita sukses itu jahat. Menurutku PD-nim sudah keterlaluan. Dan kau lihat saja di sosial media, banyak yang memberitakan, terlebih wartawan tadi berada didepan gerbang rumah sakit. Meminta-minta ijin, tapi satpam tidak membolehkannya," jelas Changbin.
"Lalu bagaimana member lainnya? Mereka belum sampai disini," kata Felix sedikit cemas. Ya, member lain selain mereka berdua sedang keluar mencari makan dan mengambil baju Ayen.
"Doakan agar mereka tidak apa-apa," kata Changbin menenangkan.
Hening. Setelah pembicaraan soal artikel, mereka diam. Bingung mau melakukan apa. Akhirnya Felix berdiri, menatap Ayen dari luar kamar.
"Hyung, tak tau kenapa aku punya firasat buruk dengan Ayen," ucap Felix memecah keheningan.
"Tidak Fel, kau hanya lelah. Makanya pikiranmu tentang Ayen jadi buruk semua," ucap Changbin, ia hanya menyenderkan kepalanya ditembok, melipat tangannya didada dan mulai memejamkan matanya.
"Tapi aku tetap saja takut, dan itu bukan sekedar firasat tapi pemikiranku juga selalu buruk," curhat Felix sambil menghela nafas.
Bukannya mendapat respon atau apa, Felix malah mendengar dengkuran halus dari Changbin. Ia hanya tersenyum, ia tau hari ini jadwalnya sibuk sekali. Dan sebenarnya mereka lelah bekerja, ditambah mengurus Ayen dan mengurus artikel itu. Ya, mereka harus menjelaskan ke publik yang sebenarnya.