19. News

598 59 21
                                    

Seminggu pun berlalu, pagi ini, wartawan banyak berkumpul didepan area rumah sakit. Bangchan bingung, disatu sisi, ia belum boleh memberitahu publik dan disatu sisi lagi, ia juga tidak betah dengan suasana keributan didepan sana.

Drrttt... Drrrttt...

Bangchan mengambil ponselnya dimeja dekat sofa. Sekarang adalah jam jenguk, walaupun Ayen belum sadar. Tapi mereka tetap datang untuk sekedar menjaga.

Bangchan menyalakan ponselnya dan tertera nama atasannya.

"Yeoboseyo?"

"Ne, bisa kau pergi ke entertainment sekarang? Bawa semua anak-anak."

"Mian PD-nim, kami sedang menjenguk Ayen."

Bangchan mendengar helaan nafas dari sebrang telponnya.

"Biarkan saja, memang tidak ada keluarganya?"

"Sedang pergi."

"Ya sudahlah, siapapun yang bisa mewakilkan kalian semua."

"Ha? Tidak harus aku–"

Bip.

Sepertinya atasannya itu hobi mematikan panggilan sebelum seseorang selesai berbicara. Bangchan menghela nafas, ia duduk disofa sambil mengusap wajahnya.

Ia sedang memikirkan siapa yang nanti mau mewakilkan? Lagi pula didepan sana masih banyak wartawan.

Line!

Bangchan melihat pop up notifikasi dari atasannya dan segera membukanya.

Aku sudah kirimkan mobil untuk menjemput siapapun yang menjadi wakil dari kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah kirimkan mobil untuk menjemput siapapun yang menjadi wakil dari kalian.
06.30.
Read.

Cepatlah, sebelum mereka mengelilingi mobil itu.
06.30
Read.

Tapi aku lewat mana? Banyak wartawan didepan.
06.31
Read.

Tanyakan satpam didekat pintu keluar, saya sudah mengajukan kerja sama dengan rumah sakit itu.
06.32
Read

Bangchan menoleh ke arah member yang sedang menjaga Ayen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangchan menoleh ke arah member yang sedang menjaga Ayen. Ia ingin bertanya, tapi ia urungkan pertanyaannya.

"Eum, aku ada panggilan dari PD-nim dan aku mewakilkan dari kalian. Jadi, kalian tetap disini, ya?" tanya Bangchan yang dijawab anggukan Changbin sebagai perwakilan.

Akhirnya Bangchan bergegas keluar dan menemui satpam yang atasannya maksud. Setelah bertemu, Bangchan diarahi oleh satpam lewat jalan yang mungkin jarang dilewati. Tak lama, akhirnya Bangchan menemui mobil yang dimaksud atasannya dan tak lupa ia berterima kasih pada satpam.

***

"Apa kau yakin Ayen dikeluarkan?" tanya Bangchan meyakinkan, setelah berbicara mengenai kelanjutan dari grup mereka.

"Tidak sopan, kau ini sama saja dengan Felix," jawab atasannya. Bangchan menghela nafas, ia benar-benar pasrah sekarang.

"Setelah ini akan dikonfirmasi," kata PD-nim lalu beranjak pergi. Tapi Bangchan menahannya.

"Tunggu, bisakah menunggu sampai Ayen pulih? Aku yakin setelah ini pasti dia sembuh total," kata Bangchan meyakinkan PD-nim.

"Hei, kita sudah banyak rugi karnanya, lagi pula dia itu sakit tumor otak. Itu akan memperhambat kesuksesan kalian," kata PD-nim.

"Tidak, aku tidak mau. Kami sudah pernah hampir kehilangan Felix dan Lino, tapi mereka kembali lagi. Pasti Ayen bisa seperti Felix dan Lino," kata Bangchan.

Seketika atasannya tertawa, "hei, kau pikir mereka kembali karna siapa? Saya kan? Sudahlah, kau mengganggu saja," katanya lalu pergi. Bangchan sudah benar-benar pasrah, mungkin Ayen sudah tidak ada harapan kembali ke grupnya ini.

***

Jam 9 tepat tadi, JYP Entertainment sudah meng-konfirmasi tentang penyakit dan pengeluaran Ayen dari grup. Banyak fans yang tidak setuju dan membuat demo didepan kantor JYP.

Bangchan yang awalnya ingin pergi ke rumah sakit lagi tertahan karna banyak fans yang duduk ataupun berdiri sambil memegang kertas dan lighstick mereka.

Seketika lamunan Bangchan buyar karna tepukan pundaknya, saat menoleh ternyata itu atasannya. Ia memberi tau agar Bangchan cepat keluar dan atasannya itu akan menyelesaikan yang didepan.

Bangchan juga disuruh memakai topi dan masker untuk menghindari kawanan reporter. Saat keluar, Bangchan juga dikawal penjaga suruhan atasannya. Tapi tetap banyak yang memberhentikan untuk sekedar wawancara. Tak sedikit banyak yang mengambil foto Bangchan untuk didokemtasikan.

***

"Sekilas berita, dari agensi JYP telah meng-konfirmasi bagaimana kelanjutan dari grup yang diasuhnya. Bisa kita lihat, disini banyak orang yang berkumpul didepan kantor dan banyak kerusuhan ditempat itu.–"

Hyunjin mematikan tv rumah sakit, ia sedikit muak dengan semua yang terjadi. Benar yang dikatakan Woojin saat itu, semua ini berantakan.Woojin menghela nafas, sekarang ia bingung dan pasrah.

"Bagaimana ini? Aku sudah yakin semua ini berantakan," kata Woojin pasrah.

"Tapi hyung, kita harus mempertahankan ini. Aku kasihan dengan Ayen," kata Hyunjin sambil melihat Ayen yang masih belum sadar.

"Jika ia tidak sadar hari ini, besok ia akan menjalani operasi. Semoga dengan itu semuanya membaik," kata Lino sambil mengusap rambut Ayen.

"Aku punya firasat tidak enak untuk itu," kata Felix yang langsung mendapat tatapan dari semua member.

"Oh, shut up Lee Felix, perkataanmu tidak lucu," sarkas Changbin, seketika Felix diam tak bergeming.

✘✘✘✘✘

Shining Star | Yang Jeongin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang