08. Hasil

605 70 15
                                    

Cklek..

"Hai dok. Hasil CT-Scan ya?" tanya Ayen saat melihat dokter baru saja masuk.

"Ya. Dimana hyungmu? Saya ingin berbicara soal hasilnya." ucap dokter.

"Yang sakitkan saya. Harusnya saya dulu yang tau, kenapa harus hyung saya?" tanya Ayen yang bisa dibilang savage.

"Eum.. Bukan begitu.. " ucap dokter sedikit gugup. Karna sebelum masuk ke kamar inap, Bangchan berpesan agar tidak memberi tau Ayen terlebih dahulu.

Cklek..

"Hai dok, bisa bicara diluar?" sapa Bangchan yang langsung membawa dokter keluar kamar.

"Jadi bagaimana hasilnya?" tanya Bangchan penuh harap.

"Sebelumnya maafkan saya tidak bisa berbuat lebih.." ucapan dokter menggantung.

Deg..

Perasaan Bangchan tidak baik, tapi ia tepis semua itu.

"Pasien menderita kanker otak." lanjut dokter.

Bangchan seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan dokter, ia shock hingga ia merasakan pikirannya blank membuat ia bingung apa yang harus dikatakan. Tak lama, ia duduk di kursi tunggu masih dengan pikiran kosong.

Beberapa saat sebelumnya member lain sudah berdatangan dan mereka mendengar itu semua.

"Apa tidak bisa disembuhkan?" tanya Woojin yang masih mengatur nafasnya karna mereka tadi berlari.

"Saya harap bisa." jawab dokter singkat.

"Harap? Apa kau pikir dengan mengatakan itu Ayen akan meninggalkan kami?!" ucap Han lantang, ia marah, kenapa harus ada kata 'harap' jika penyakit itu benar-benar bisa sembuh?

"Hei, kontrol emosi mu, kau berbicara dengan seorang dokter." tenang Lino.

"Bukankah kanker otak itu penyakit keturunan?" tanya Changbin.

"Ya, itu salah satu faktornya." jawab dokter.

"Tunggu, apa Ayen pernah bercerita?" tanya Changbin lagi.

"Ya, dia pernah bercerita pada ku." jawab Hyunjin yang sedari tadi hanya diam dan duduk di kursi tunggu disebelah Bangchan.

***

"Ayen, ayo makan yang banyak. Cepat buka mulut mu." perintah Seungmin yang sedang menyuapi Ayen. Yang disuapi hanya menggeleng sesekali mempoutkan bibirnya.

Seungmin berdecak kesal, "ayolah, kau belum makan dari pagi, lihat, sekarang sudah mau siang."

Ayen tetap menggeleng. Bangchan berinisiatif mendekati bangkar Ayen.

"Cepat makan, nanti daddy belikan apa yang Ayen mau. Semuanya." mendengar gurauan dari Bangchan ia pun mau disuapi Seungmin.

"Daddy? Menjijikkan." suara itu bukan dari Seungmin, tapi dari Woojin membuat semua yang disana tertawa, seakan-akan hilang dengan kesedihan yang baru saja menimpa mereka.

"Tunggu hyung, aku mual." ucap Ayen yang langsung mengambil kantong plastik yang diberikan Seungmin.

"Apa kepala mu sakit?" tanya Seungmin khawatir. Ayen hanya menganggukkan kepalanya singkat sebagai jawaban.

"Tunggu jangan tidur dulu, minum obat ini." ucap Seungmin menyuguhkan beberapa obat dan air putih.

***

Shining Star | Yang Jeongin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang