Setelah kemoterapi, Bangchan memberitau alasan ia datang ke ruangan Ayen. Ia mewakili semua mem untuk meminta maaf, dan akhirnya dimaafkan walaupun Ayen masih sedikit sakit hati.
Siang ini, mereka mengosongkan jadwalnya dan menjenguk Ayen. Mereka senang karna Ayen mau memaafkan mereka, walaupun pernah terjadi cek-cok diantara mereka.
"Yen, mau buah apa? Biar aku yang mengupasnya." ucap Seungmin sambil memperlihatkan buah-buah yang ia pegang.
"Mau apel, tapi mau pir. Eh jangan, jeruk aja deh. Jadi Ayen mau pisang!" ucap Ayen, jika Lino yang menawarkan sudah pasti Lino akan menyerang Ayen.
Seungmin awalnya kesal, tapi ia tau kondisi. Ia berusaha menahan makiannya ke Ayen. Dan tanpa merasa bersalah Ayen hanya senyum menjengkelkan.
"Setelah ini, Ayen mau ngapain?" tanya Woojin, ia mengambil kursi dan duduk di dekat ranjang Ayen, tak lupa ia tersenyum manis.
Yang ditanya hanya berpikir, ia bingung mau melakukan apa lagi.
Makan sudah, bercanda sudah, buang air sudah, kemoterapi sudah, mandi, ah itu tidak perlu. Pikir Ayen singkat.
"Ah, aku tau! Ayo kita menggambar!" seru Ayen dengan semangat.
"Gambar? Mau gambar apa?" tanya Woojin lagi.
Ayen hanya berpikir lagi, menggambar pemandangan sudah mainstream menurutnya. Ia melihat sekitar, dan akhirnya mendapat ide.
"Aku akan menggambar kalian bagaimana? Tapi satu orang, satu orang." usul Ayen sambil melahap habis pisang yang ia makan.
"Baiklah, Chan belikan buku gambar plus alat-alatnya, pakai uangku saja." ucap Woojin, sebelumnya ia melihat Felix, Lino, Hyunjin,Han dan Bangchan sedang bermain game online mereka.
Setelah Woojin memanggil dan memerintah, Bangchan langsung mematikan game dan ponselnya. Ia menghampiri Woojin yang tadi memanggil namanya.
"Tidak usah, biar pakai uangku saja. Aku pergi dulu." sebelum Bangchan pergi, ia sedikit mengusili adiknya, Changbin yang sedang tertidur sambil mendengarkan musik melalui headset nya hingga Changbin terusik dan bangun. Awalnya Changbin ingin marah, tapi Bangchan sudah menghilang dari pintu terlebih dahulu.
Butuh waktu setengah jam, Bangchan pergi. Tapi setelah datang ke ruangan Ayen, ia terlihat lelah seperti habis dikejar-kejar orang.
"Kau? Kenapa?" tanya Seungmin yang tidak sengaja berpas-pasan, karna Seungmin baru saja dari kamar mandi dan pintu kamar mandi tidak jauh dari pintu keluar.
Chan membuka penyamarannya, "tadi–" ia masih mengatur nafasnya.
"Tadi ada sasaeng yang mengejarku.""Lain kali hati-hati." ucap Seungmin yang langsung mengambil plastik yang berisikan alat untuk menggambar.
"Nih, kalau bisa gambaran aku paling bagus, ok." ucap Seungmin sambil memberi alat gambarnya ke Ayen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shining Star | Yang Jeongin [✓]
أدب الهواة❛ biarkan aku istirahat, aku lelah menjadi bintang yang selalu memancarkan sinarnya. Biarkan aku redup sesekali ataupun selamanya. Kuharap kalian mengerti dengan apa yang aku inginkan. ❜ Warning! masih ot9, belum revisi. #1 in Christoperbang 110519...