Pagi yang cerah menjadi awal yang cerah juga bagi mereka, 9 anak yang tengah kelaparan diruang keluarga itu. Mereka jengah menunggu seseorang yang lama sekali datangnya.
Tok.. Tok.. Tok.
"Ah, itu pasti dia." ucap seseorang bergigi kelinci itu antusias yang berlari membukakan pintu.
"Astaga, maaf menunggu lama kalian, tadi mengantrinya panjang sekali." ucap seseorang yang masuk dan sedari tadi ditunggu oleh 9 anak kelaparan itu.
"Tidak apa-apa manager. Kau tidak perlu meminta maaf, yang penting kita bisa makan." ucap seseorang yang mewakili anak-anak lainnya.
Saat manager mereka baru menaruh lauknya di meja makan, mereka yang awalnya baru mengambil nasi, langsung berhamburan mendekati lauknya.
"Aku yang paling besar!"
"Aku mau dua."
"Yak! Kau mengambil dua, tidak adil."
"Hei, sabar sedikit. Aku sedang memilih."
Melihat keributan kecil itu, manager sempat pusing memikirkan mereka. Lalu, dia pergi meninggalkan anak-anak itu, memberikan tanggung jawabnya kepada yang paling tua.
"Hei, bisakah kalian tenang? Akan aku bagikan jika kalian tenang." ucap seseorang yang mukanya blasteran diantara anak-anak itu.
Mendengar itu, anak-anak lain takut karna tidak biasanya dia bercakap sedingin itu. Tak lama, ia pun membagikan lauknya dengan tenang, tak dipilih ataupun memilih. Karna ia memberi apa yang langsung ia pegang.
"Ish, tidak adil. Lihat, dia paling besar." ucap seorang bergigi kelinci itu dengan melengkungkan bibirnya kecil.
"Kau mengalah saja dengan yang muda."
Setelah itu mereka memakan makanannya dengan tenang, ah tidak, diantara mereka ada yang makan tidak tenang karna kelaparan.
***
"Anak-anak, bersiaplah. Kita akan latihan dulu sebelum berangkat. Jika dalam 10 menit belum datang ditempat latihan, akan Saya hukum." mendengar perintah manager mereka yang bersifat mengancam, mereka langsung bersiap-siap dan berlarian dari dorm ke tempat latihan.
Nafas mereka tersenggal-senggal karna mereka berlari cukup jauh.
"Astaga, apa kita terlambat?" tanya seseorang berwajah seperti tupai.
"Tidak sepertinya, ruangan ini juga sedikit kotor." jawab seseorang berwajah manis.
"Kuharap kita tidak mem—"
"Hei anak-anak, kalian datangnya cepat juga. Sebelum kita latihan tolong bersihkan semua ini dulu ya." ucap pelatih memotong ucapan orang yang mukanya blasteran itu. Dan pelatih itu langsung pergi meninggalkan mereka diruangan itu.
"Astaga, ruangan ini sangat besar, apa kita cukup membersihkan dengan cepat waktu? Lagipula 3 jam lagi kita berangkat." komentar seseorang yang paling muda diantara mereka.
"Semoga saja cukup." ucap seseorang yang paling tua diantara mereka.
Sedikit lama mereka membersihkan, karna ruangan cukup besar.
"Astaga, aku lelah. Sepertinya aku lapar lagi. Eomma, Jeongin lapar lagi, bagaimana jika saat latihan Jeongin pingsan kelaparan." monolog seseorang paling muda tersebut yang diketahui bernama Jeongin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shining Star | Yang Jeongin [✓]
Fanfiction❛ biarkan aku istirahat, aku lelah menjadi bintang yang selalu memancarkan sinarnya. Biarkan aku redup sesekali ataupun selamanya. Kuharap kalian mengerti dengan apa yang aku inginkan. ❜ Warning! masih ot9, belum revisi. #1 in Christoperbang 110519...