(6) The BFF (Buku Rahasia Razen)

134 5 3
                                    

New story
The BFF
______________________________________

Seperti biasanya mereka berangkat sekolah bersama naik mobil Pak Naryo. Di dalam mobil mereka asyik dengan aktivitas mereka masing masing. Rayhan, Tirta , Anggara , dan Dafa sibuk mabar. Hanniya, Jinggan, dan Tera bermain sosmed. Hanya dua orang orang saja yang berbeda yaitu, Aliya dan Razen. Aliya membaca novel, dan Razen menulis sesuatu.

Saat di perjalanan menuju sekolah..

"Cieee,, Razen sama Aliya rajin nih yeee," ucap Pak Naryo

"Baca novel kok dikatain rajin, gimana nih Pak Naryo," tanggapan Aliya terhadap ucapan Pak Naryo

Razen hanya tersenyum miring mendengar ucapan Pak Naryo. Setelah itu, mereka kembali ke aktivitas mereka masing masing, hingga pada akhirnya sampailah mereka di sekolah.

Mereka turun dari mobil bergantian, kemudian kaum adam berjalan terlebih dahulu dan kaum hawa mengikuti di belakangnya.

Sesampainya di kelas, Aliya melihat buku Razen yang tadi diisi dengan coretan pensil darinya, digeletakkan di atas mejanya. Sifat jahil Aliya pun keluar, sebenarnya saat perjalanan menuju kelas Aliya sangat ingin tahu apa isi buku tersebut. Karena Razen membawa bukunya seakan akan mau diambil orang saja.

Batin Aliya..
"Itukan buku yang dibawa Razen tadi, Wahh bagus nih, gue daritadi udah kepo tingkat dewa, apa sih isinya sampai bawanya kayak orang takut kecolongan, kesempatan emas, saatnya melihat,"

Sebelum mengambil buku Razen, Aliya melihat sekeliling kelas, memastikan bahwa Razen tidak ada di dalam kelas. Dengan cepat Aliya membawa buku itu menuju ketiga temannya.

"Guys, guys, guys.... Gue bawa bukunya Razen nih," ucap Aliya kepada ketiga temannya

Hanniya, Tera, dan Jinggan saling melihat satu sama lain.

"Terus??" ucap mereka bertiga bersamaan

"Aduhh, kalian nggak kepo kah?? Di mobil tadi dia sibuk nulis, cara bawa buku ini aja kayak orang takut kecolongan, kalian nggak kepo??" ucap Aliya menjelaskan

"Aniya(*tidak, dalam bahasa korea)" penolakan mereka secara bersamaan

Aliya pun kesal mendengar penolakan teman temannya, ia pun duduk di tempat Tirta, yaitu kursi paling pojok belakang. Ia pun mulai membuka buku Razen tersebut.

26/09/20XX
"Yang membenci akan melihat dari sisi burukmu, yang menyukaimu akan melihat dari sisi baikmu,"
~Rzd~

27/09/20XX
"Kalau kamu tidak pernah mau maju, maka bersiaplah orang lain akan mendahului kamu, dan meninggalkanmu,"
~Rzd~

28/09/20XX
"Aku hanyalah seorang insan yang diciptakan di bumi, lalu mengapa aku diciptakan? Aku diciptakan hanya untuk bertaqwa kepadaNya,"
~Rdz~

Aliya yang membaca kalimat yang tertulis di buku tersebut, terkejut dengan tulisan Razen. Ternyata ekspetasi Aliya sangat jauh dari kepribadian Razen. Sudah terlihat dari tulisan Razen bahwa yang ia tulis memang fakta dan tidak alay.

Lalu Aliya pun melanjutkan ke halaman berikutnya..

29/09/20XX
"Janganlah kau tangisi orang yang telah pergi meninggalkanmu, karena ALLAH pasti telah menyiapkan pengganti yang lebih baik dari darinya,"
~Rdz~

30/09/20XX
"Menengadahlah diriku ini padaMu, diriku haus akan rahmatMu,"
~Rdz~

31/09/20XX
"Akhirat utama, dunia tak lupa,"
~Rdz~

01/10/20XX
"Bertabrakan, Bertemu denganmu adalah takdir, berteman dengamu adalah pilihan, bersamamu adalah impian, tapi impian itu tidak mungkin bisa tercapai, dirimu adalah orang yang susah kugapai, di mana seluruh adam menyukai paras cantikmu, sedangkan aku menyukai karaktermu, syukron,"
~Rdz~

Aliya yang membaca tulisan tersebut pun ingin tahu, siapakah yang dimaksud oleh Razen dalam tulisannya. Tiba tiba seseorang yang tak lain adalah si pemilik buku tersebut mengambil bukunya.

"Kamu baca sampai mana Aliya?" tanya Razen dengan nada sedikit marah

"tanggal 1 bulan 10, afwan zen. Aku penasaran gara gara kamu bawa bukunya kayak takut kecolongan gitu, yaudah aku pengen tahu aja, apa isi bukumu itu, sekali lagi minta maaf."
Ucap Aliya sambil menunduk

"eh iya, aku mau tanya, kamu lagi jatuh cinta ya!!! Cieeee,," lanjut Aliya

Razen menutup matanya sebentar sambil menghembuskan nafas. Razen hanya menggeleng gelengkan kepala mendengar ucapan Aliya

"Yahh pakek boong lagi, udahlah nggak usah malu, orang sama temen sendiri, kasih tau dong, nanti aku comblangin deh,, aku berbakat dalam hal itu," ucap Aliya panjang lebar

Razen terdiam mendengar ucapan Aliya,

"Gue gak perlu bantuan lo" ucap Razen dengan nada mengejek

"Awas lo kalau sampai minta bantuan gue, Huh.. Dasar anak new!" jawab Aliya

Razen yang mendengar ucapan Aliya pun langsung meninggalkan Aliya. Dan pergi ke luar kelas.

Setelah kepergian Razen, Aliya menceritakan kepada ketiga temannya isi buku Razen itu. Hanniya, Tera, Jinggan yang awalnya tidak berminat sekali mendengar celotehan Aliya tentang buku rahasia Razen, perlahan mereka mulai ingin tau juga, isi buku razen itu. Aliya membacakan potretan buku Razen yang ia ambil tadi. Sebelum si pemilik mengambil buku miliknya, Aliya berhasil memotret beberapa kalimat di buku Razen. Meskipun tidak seluruhnya yang ia potret, setidaknya ada cadangan quotes buat update insta story, Aliya bilang seperti itu kepada ketiga temannya.

The BFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang