ROMPIS { 3 }

2.3K 45 0
                                    

70% peduli 30% cinta

~*~

Wulan dan Yasmin sudah sampai di depan koridor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wulan dan Yasmin sudah sampai di depan koridor. Saat mereka hendak berjalan menuju kelas, Wulan ingin ke toilet sebentar.

"Eumm, Yas?"

"Kenapa?"

"Gue ke toilet dulu ya? Lo duluan aja! Gue titip tas gue!" ucap Wulan buru-buru memberikan tasnya pada Yasmin.

"Oh, oke!"

Sesampainya di depan toilet, Wulan tidak sengaja menabrak orang di depannya yang juga baru saja keluar dari toilet.

"Aduh!" gerutu Wulan saat menabrak orang di depannya.
Dua pasang mata bertemu, namun Wulan malah menyulutkan api emosi, karena semalam orang ini meninggalkan Wulan di pinggir jalan.

"Wulan? Eumm, soal kemarin--" ucap Roman yang ingin meminta maaf soal kemarin terpotong gara-gara fokus Wulan beralih ke pintu toilet yang tadi Roman masuki.

"Heh! Ngapain lo di toilet cewe? Ngintip Lo ya?" tuduh Wulan.

"Sorry??"

"Nggak usah sok sori-sori deh Lo! Ngaku Lo! Cowok kalo udah di toilet cewe mau ngapain lagi kalo nggak ngintip! Dasar cowok nggak bener!" timpa Wulan dengan lantang menuduh Roman.

Roman membulatkan mata sempurna, lalu sedetik kemudian ia menghembuskan nafas kasar. Setelah itu Roman mendekatkan wajahnya ke arah Wulan, membuat gadis itu reflek memundurkan kepalanya menjauhkan hal yang tidak mengenakkan. "Mau ngapain lo?!" ucap Wulan gugup.

Roman menunjuk tulisan TOILET (tanpa memalingkan wajahnya dari hadapan Wulan) yang ada di samping pintu toilet yang tadi Roman masuki.

"TOILET! Lo pikir gue gabisa baca!" jawab Wulan.

Lalu Roman beralih menunjuk ke logo laki-laki yang ada di tas pintu toilet tersebut. Wulan tercengang, "Toilet cowok?" gumamnya pelan.

Roman kembali menunjuk ke toilet cewek yang berada di seberang toilet cowok, "Berarti gue salah dong?" tambanya merasa bingung.

Sedetik kemudian Wulan kembali memperlihatkan wajah juteknya, "Halah!! Ngaku aja, paling Elo yang nuker! Iya kan?" tuduh Wulan saat ia sendiri yang salah, ia malah memojokkan Roman seolah semua ulah Roman.

"Huft! Lo bener-bener ya!" ucap Roman mulai kesal.

"Kenapa? Emang kenapa kalo gue salah?" jawab Wulan sambil berkacak pinggang.

Saat Roman ingin membalas elakkan Wulan, Wulan langsung berlalu dari hadapan Roman. "Huuuu!!"

"Ck! Yang salah dia! Yang marah dia! Untung gue nggak jadi minta maaf! JUDES! Gue sumpahin makin cantik seumur hidup!!" gerutu Roman kesal lalu beranjak menuju kelasnya.

ROMAN PICISAN { Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang