ROMPIS { 9 }

1.3K 40 1
                                    

Listen Now | Judika - Jadi aku sebentar saja

~*~

ESOKNYA, Roman sedang berjalan menuju koridor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ESOKNYA, Roman sedang berjalan menuju koridor sekolah. Tiba-tiba saja Wulan yang berjalan sambil membawa es krim tersandung oleh tali sepatunya sendiri hingga es krim tersebut tumpah di wajah Roman. Ia pun berusaha berdiri sambil melihat siap yang ada di depannya.

"Haduh, gue minta maaf ya.. Gue nggak sengaja, sumpah!" ucapnya merasa bersalah.

"Heh! Ini kalo kepala gue dikrubungin semut, lo mau tanggung jawab? Hah?" Tegasku.

"Iya.. Gue minta maaf," ucapnya sekali lagi meminta maaf. "Nah.. Disitu ada keran, kita bersihin aja yuk.. Ayoo!" ucapnya sambil meraih tangan Roman.

Roman teringat kejadian kemarin sore setelah pensi, Roman yang bertemu Samuel saat itu. Lagi-lagi Samuel merasa cemburu pada Roman, Samuel merasa Roman memberikan puisi picisannya pada WuLan untuk memikat hati seorang Wulandari.

Roman sendiri tidak ingin semua terjadi, persahabatan runtuh hanya karena wanita? Roman tidak ingin itu terjadi. Ia pun melepaskan tangan WuLan,
"Gue bisa sendiri.." ucapnya lalu pergi darisana untuk membersihkan es krim Wulan yang terasa lengket di wajah Roman.

~*~

LIBUR semester bukan berarti Roman bisa melupakan sosok Wulandari, meski sudah tidak bertemu selama ini. Mungkin hatinya sudah berbeda sejak pertama ia melihat Wulandari berjalan di koridor bersanding dengan Bu Indah, saat ia masuk sekolah pertama kali.

Rasanya ia susah payah untuk menghapus semua ingatan selama sebulan tak bertemu, namun hasilnya NIHIL. Dia tidak bisa hilang dari bayang Roman.

Sebulan berlalu..
Dan ku hanya bisa menggenggam rindu..
Berharap mampu melupakan hadirmu..
Tanpa perlu mengingat senyumu..

Roman yang saat itu sedang mengendarai motornya tiba-tiba di cegat oleh seorang warga,
"Stop, stop, stop.. Jangan lewat sini!" ucap orang tersebut.

"Kenapa?"

"Lagi ada tawuran warga.. Putar arah, lewat jalan lain deh!" Ucapannya.

Roman ingin mengambil aman untuk pergi dari sana. Namun, saat ia melihat ke arah terjadinya tawuran, Roman melihat jelas seorang perempuan yang sedang ketakutan berada di antara warga yang bentrok di sana.

"Wulan?"

Ya. Itu Wulan.
Roman berlari menerobos tawuran tersebut, hingga ia benar-benar mendapati Wulan yang sedang menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"Heh!" ucap Roman sambil menyenggol lengannya, lalu Roman membuka helm yang masih ia pakai dan memberikannya pada WuLan.

Wulan menatap Roman bingung, "Udah, malah bengong! Nih, pake!!"

ROMAN PICISAN { Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang