4.Sikap.

44 11 0
                                    

Peter cs KW
___
Nyatanya orang orang yang tergabung dalam hubungan keluarga mempunyai andil yang besar untuk menentukan sikap.
.
*****

Shea,Alika dan Salma ikut keluar dari mobil setelah Rinjani keluar lebih dahulu dengan terburu buru ketiganya juga langsung kaget ketika mendengar teriakan dari dalam rumah.

"Shani lo dimana?"Tanya Salma pada seseorang yang berada di balik telpon sana.

"Ke rumah Rinjani sekarang"Akhirnya memutuskan sambungan,kemudian mulai memasuki rumah setelah memasukan hpnya ke dalam kantung seragam putih abu khas anak SMA.

"Maah,Paah.."Teriak Rinjani yang langsung menjadi pusat perhatian,tatapan matanya seketika meredup melihat seseorang di balik meja makan yang kini menunjukan wajahnya."Cukup!!"Lagi Teriakan Rinjani menggema di setiap penjuru ruangan.

"Rinjani minta sehari aja nggak usah bertengkar apa nggak bisa?"Tanyanya masih dengan napas yang menggebu,di sisi lain Alika sudah membawa seseorang yang tadi sembunyi di balik meja menjauh dari keramaian.

Salma menggenggam lengan Shea erat kemudian menggeser posisi berdirinya untuk memberi jalan keluar lelaki yang Rinjani sebut dengan panggilan Papah itu.Suara gebrakan pintu menjadi akhir dari perdebatan siang ini antara Maheru dan Riana siang itu.

"Maafin mamah yah sayang"Suara lembut wanita itu langsung di balas decihan pelan oleh Rinjani.Kemudian satu ciuman langsung mengakhiri pertemuannya dengan Riana, seseorang yang sudah melahirkannya 17 tahun yang lalu.

"Rinjani"Salma melangkah mendekat ke arah gadis yang kini hanya membeku di tempatnya."Kalian boleh pulang"

"Gue baru datang dan langsung lo suruh pulang?"Pertanyaan Shanika sukses membuat ketiganya menoleh ke arah seseorang yang tergesa gesa masuk ke dalam."Kakak"Alika melepaskan genggaman tangan seseorang yang sejak tadi menangis di pelukannya.

"Ssstt nggak papa sayang,kakak disini"

"Dan kita juga disini"Sahut Shea yang dengan senang hati ikut terduduk di depan Rinjani."Lo nggak sendiri"Tambah Alika yang semakin membuat perasaan gadis itu tersentuh.

"Thanks"Katanya sambil memeluk erat seseorang yang sempat ia khawatirkan keadaannya.

45 menit selanjutnya,setelah Rinjani menidurkan Raysa ia kembali menemui Salma,Shea,Alika dan Shanika yang masih duduk manis di ruang tamu sambil sesekali tertawa bersama."Kalian harus pulang"

"Gimana sama lo?"Alika menatap khawatir ke arah gadis yang kini duduk di antara mereka."Gue baik baik aja"

"Ya udah kita pulang"Putus Shanika setelah beberapa saat sama sama terdiam."Thanks yah"

"Kalo ada apa apa langsung hubungin kita"Rinjani mengangguk setuju."Gue balik jangan kangen"Kata Salma dengan manis yang langsung membuat Rinjani bergidik seolah olah jijik.

"Lo tau saat lo pikir nggak ada yang ngerti lo,tanpa lo sadar Tuhan justru ngirimin gue sama yang lainnya.sayang kalo kita nggak di manfaatin"

"Ya ya ya...Gue Nggak sayang kalian"Shea tersenyum mendengar balasan Rinjani.
.
Shea terdiam di halaman rumahnya sebentar sebelum memutuskan untuk masuk,tatapannya fokus pada mobil yang terlihat asing di halaman rumahnya.

Dengan pelan gadis itu membuka pintu."Papah"Panggil Shea ketika lelaki di depan sana yang pertama kali ia lihat."Shea,Dari mana kamu?"Pertanyaan itu nyaris saja membuat Shea membulatkan matanya kalau ia tidak lebih dulu melihat seseorang yang tengah tersenyum di samping lelaki yang ia panggil papah.

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang