2.I Hate You

64 9 0
                                    

Happy reading.
_
Terkadang tidak semua rasa sayang dapat di ungkap dengan kata kata manis.
.I Hate You.

****

"Rinjani masih di uks?"Shea dan Salma mengangguk secara bersamaan."Kalo sakit ngapain sekolah coba?"Lagi Shanika bertanya pada Salma dan Shea sekaligus Alika yang secara bersamaan mengangkat bahunya.

Sejak jam pertama pelajaran Rinjani memang sudah mengeluh pusing sampai akhirnya di jam kedua pembelajaran hidung gadis itu mimisan membuatnya harus di bawa ke UKS sekolah.

"Nggak usah ngomel ngomel ke kita juga kali"Kalimat Shea berhasil menghentikan omelan Shanika."Kita liat yu"

"Gue laper,makan dulu lah"ucapan Salma membuat Alika kembali terduduk di tempatnya tadi."Oke deh"katanya.

"Ekhemm..ternyata orang yang kayak orang gila itu bisa sakit juga yah?"Suara seseorang berhasil membuat Shanika,Alika,Shea dan Salma menatap ke arah sumber suara yang baru saja duduk di salah satu kursi kantin di dekat mereka."Kayaknya dia sakit darah tinggi deh,soalnya sering marah marah kayak emak emak"

"Jadi cuman ber4 deh.Uuu kasian"timpal yang lainnya.

Shea mulai mengepalkan tangannya mendengar ketiga gadis yang rambutnya di cat dengan sengaja itu."Sabar She"Alika menegur Shea yang baru saja akan berdiri.

"Atau jangan jangan dia sakit gara gara ulah temen temennya itu"

"Maksud lo temen nya yang sering ngelanggar aturan atau sama temannya yang murahan?"

"Bisa jadi,tiap hari ngelanggar aturan nggak malu apa,padahal ketua osis di sekolah ini temennya sendiri.Kalo gue sih malu yah?"

"Maksudnya apa coba?"Shea kembali mengepalkan tangannya."Diem dulu She,jangan kepancing"Kata Shanika mengingatkan.

"Gue pasti malu banget lah,tapi yang paling gue maluin itu ketika gue punya temen murahan!Sana sini nempel tiba tiba jadian putus lagi jadian lagi sama orang lain.ck...Murahan banget jadi cewek"

Alika mengusap punggung Salma yang kini sudah menajamkan matanya yang berapi api."So cantik padahalmah cantikan gue"

"Ya pasti cantik lo lah Jas"Senyum mengembang di wajah salah satu dari ketiganya.

"Kata cantik jadi ngingetin gue sama seseorang yang munafik."

"Siapa?"

"Ya salah satu dari mereka juga.So ramah,so baik biar apa coba?Gue yakin sih dia kayak gitu biar populer biar juga dapet nilai bagus.Aslinya pasti nggak jauh beda sama si ketos jutek. Anjayy muna banget tuh anak"

Baik Shea,Shanika maupun Salma kini mulai menatap Alika."Jangan kepancing,mereka cuman mau kita kepancing"Lagi Shanika mengingatkan.

"Sialan"Umpat Shea yang berusaha menahan amarahnya."Si ketos kan emang gitu,jutek padahal tanpa siswa-siswi disini dia nggak mungkin jadi ketos.Harusnya lo Jas yang jadi ketos.kok gue curiga yah dia bermain licik di belakang kita?"

Kali ini Shanika yang berdecih sambil membuang mukanya."Dia pikir gue mau jadi ketua osis."Cibirnya.

"She"Shea bertanya menggunakan bahasa tubuhnya."Pancing balik lah"lanjut Salma yang langsung di setujui oleh ketiganya."Tumben otak lo ada isinya"

"Sialan lo"Salma langsung mencibir ucapan Alika.

"Kok gue ngeri yah,Orang gila bilang yang lain gila nggak sadar apa perlu di sadarin nih?"

"Kayaknya perlu di siram kuah bakso yang udah di bacain ayat kursi dulu deh biar sadar.Gila kok teriak gila"Timpal Salma yang membuat Alika dan Shanika tertawa terbahak bahak secara di sengaja.

"Gue nggak salah denger kan?Orang yang sering ngelanggar aturan secara sengaja mau jadi ketua osis,mau jadi apa sekolah ini astaga,sadar diri dong."Suara Shanika langsung membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

"Ohhh sering ngelanggar aturan juga toh?Nggak malu apa sama kata Calon kandidat ketua osis dulu?untung nggak kepilih kalo kepilih,bisa hancur ini sekolah"Kata Shea menimpali.

"Gue yang dengarnya aja pingin muntah,sekarang siapa sih yang keliatan munafiknya?Pas lagi kampanye aja dulu so baik,so cantik,so ramah dia pikir dia imut apa?Gue sih udah mual denger visi misi nya aja.Sekarang giliran nggak ke pilih kok jadi brandal cabe cabean yah?"Salma,Shea dan Shanika menatap Alika.Gila ucapan Alika ternyata lebih pedas.

"Gue emang gunta ganti pacar tapi kalo udah putus,bukan masih punya hubungan dalam artian nyelingkuhin apalagi cuman manfaatin uangnya doang,yang kek begitu mah jalang.Sorry yah kayaknya yang tadi gue sebutin sih kalian bertiga"Sindiran Salma langsung menjadi pusat perhatian ditambah lagi gebrakan meja oleh salah satu dari ketiga orang gadis itu.

Jasmine Riswana Adline.Katakanlah dia adalah leadernya.Satu kali lagi Gebrakan Shea menjadi pusat perhatian Jasmine dan dua temannya langsung berbalik menghampiri meja Shea,Shanika,Alika dan Salma yang berada di tengah tengah kantin."Maksud lo apa?"

"Kok lo marah berarti apa yang kita omongin tadi bener dong?"Balas Shea tak kalah tinggi."Heh tukang ngelanggar aturan lo nggak malu apa?padahal temen lo sendiri ketua osis"

"Kenapa gue harus malu punya temen ketua osis?Gue harusnya bangga.Yang ada disini yang nggak punya malu itu cuman Lo JANSMINE"Shea menekan setiap hurup nama Jasmine."Shea.."Shanika berulang kali menyerukan namanya.

"Sialan lo"

"Mending sialan tapi gue masih tau adab di banding bangsat udah gitu gila lagi"Balas Alika tak kalah pedas."Heh cewek muna lo nggak usah ikut ikutan yah"

"Lo ngomong sama siapa?Gue?Idih sorry gue nggak ada waktu buat ngomong sama cewek cabe cabe an kayak lo"Jasmine hilang kesabaran ia mengambil segelas air kemudian hendak melemparkannya pada Alika namun justru yang basah adalah pakaian Salma.

"Lo nggak tau cara nyiram orang apa gimana?Dasar Taii lo"Salma kemudian mengambil lagi segelas minuman kemudian dengan sengaja mengguyur Jasmine di depannya."Akkkhhhhh"Teriak Jasmine tak terima.

"Dasar sampah"Umpat Jasmine.

"Yang sampah disini itu siapa?Lo nggak nyadar kalo lo disini nggak berarti apa apa tau nggak?"Jasmine segera menarik rambut Salma gemas begitupun Salma yang tidak mau kalah."Berhenti atau gue panggil guru BP?"Teriak Shanika.

"Salma berhenti"Shanika berhasil menarik Salma untuk menjauh dari Jasmine yang kini sudah di bawa juga oleh temen temannya."Gue bilang kan jangan kepancing,kalo udah gini siap siap aja di laporin ke BP sama yang lain"Omel Shanika.

"Gue marah bukan karena gue ketua osis disini tapi gue marah sebagai sahabat kalian,dimana gue nggak mau kalian masuk ruang BP.Gue nggak mau reputasi kalian di depan guru jadi jelek dan berpengaruh sama nilai kalian sendiri"Lanjut Shanika yang kini sudah duduk kembali."I HATE YOU"Katanya yang langsung di balas senyuman oleh Shea.

"I HATE YOU TOO SHANIKA"Kata yang lainnya secara bergantian.

"Bagus,berantem nggak ngajak ngajak gue"Sahut Rinjani yang sedang berjalan ke arah mereka sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada."Lo udah baikan?"

"Emang gue kenapa?"

"Lo kan gila"

"Dasar taii lo pada I HATE YOU"Rajuk Rinjani yang hanya mendapat gelak tawa dari yang lainnya.

Bagi mereka kalimat I HATE YOU punya arti lebih bukan hanya sebatas benci.

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang