6.Jatuh Cinta

35 5 0
                                    

Happy Reading.
.
Cinta itu perasaan yang tumbuh di antara keduanya atau justru hanya tumbuh di salah satu pihak saja.
___

"Shanika"Shanika menoleh pada seseorang yang memanggil namanya dengan keras detik selanjutnya kakinya sudah melangkah tanpa memperdulikan seseorang yang kini juga sedang berjalan ke arahnya."Sibuk?"

"Lo nggak liat?"Ketusnya tanpa menoleh sedikitpun.

"Udah rapat?"Shanika tak menanggapi pertanyaan Devan yang kini berdiri di sampingnya.

"Konsepnya kayak yang udah gue jelasin tadi,buat alat-alat sama barang-barang sekarang aja di cheknya,nanti kalo ada barang yang nggak ada atau yang harus di ganti lo catat terus kasih ke gue yah."Kata Shanika pada seseorang yang kini berhadapan dengannya,dua orang lelaki di depannya mengangguk paham.

"Jangan lupa satu barangpun oke"

"Shani"Setelah dua orang lelaki itu pergi,Shanika refleks menoleh ke arah sumber suara yang memanggil namanya."Proposal sama.."

"Proposal sama surat gue harap besok udah jadi dan tinggal gue chek sama satu lagi jangan lupa buat laporin hasil rapat tadi kita ke pembina"

"Oke sip"

"Capek Shan?"Shanika menoleh pada Devan setelah kepergian dua orang cewek cowok di hadapannya yang menjabat sebagai sekretaris.Ia menarik napas lelah kemudian mengedipkan matanya berulang kali."Ya gitu"Jawabnya kemudian melangkah pergi.

"Kantin kan?"

"Hari ini nggak"Katanya sambil menggeleng pelan."Kenapa?"

"Temen temen gue lagi nggak pengen ke kantin"

"Terus lo juga jadi nggak?"Shanika menggeleng kemudian lagi lagi ia berhadapan dengan dua orang yang baru saja datang."Ini laporan keuangan yang harus di keluarkan"Lapor salah seorang dari keduanya.

"Oke untuk sementara segini dulu rencana anggaran kita kalo nanti semisalnya ada perubahan dari pembina atau yang lainnya kita pertimbangin lagi"

"Oke,thanks Shan"

"Kenapa nggak sendiri aja?"

"Kenapa gue harus sendiri?"Shanika malah bertanya balik sambil menatap heran ke arah Devan yang kini mengangkat bahunya bingung."Ya kalo lo nggak mau sendiri gue bisa temenin lo kok"

"Thanks.Tapi nggak perlu"

"Gue jadi kepo.Gimana bisa temen temen lo betah temenan sana cewek jutek kayak lo"

"Lo nggak perlu tau"Lagi Shanika membalas ucapan Devan dengan Ketus."Sumpah gue kepo deh"

Shanika menghentikan langkahnya kemudian menatap Devan malas."Temenan itu nggak pake alasan,kalo yang pake alasan bukan temenan tapi manfaatin"Balas Shanika yang langsung membuat Devan tersenyum.

"Tunggu dong Shan"Devan menarik lengan gadis itu agar menghentikan langkahnya."Tolong bilangin terimakasih sama temen temen lo"

"Buat apa?"

"Karena udah mau bertahan sama lo dan tolong bilangin juga jaga batu es gue baik baik.Karena sampai kapanpun itu gue juga akan selalu berjuang buat nyairin dia"Seketika Shanika merasa ada yang beda di hatinya refleks ia tersenyum."Salam salut dari gue buat mereka"Teriak Devan ketika Shanika sudah berjalan menjauh.
.
Shea dan Salma menatap Rinjani malas,berulang kali keduanya berdecak menatap tingkah gadis yang kadang kala berkata kata bijak kadang pula bertingkah kaya orang gila."Kenapa sih?"Emosi Salma kini sudah meluap ia lelah setelah hampir 12 menit yang lalu ia berdiri di hadapan Rinjani.

"Jasmine"Kata Rinjani pelan.

Shea dan Salma refleks melihat ke arah koridor yang tadi akan di lewati ketiganya kemudian langsung mengerti dengan apa yang Rinjani maksud."Lo nggak mau ketemu dia karena dia lagi sama kak Bagas atau karena apa nih?"

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang