7.Tanpa Lo sadar

41 4 0
                                    

Peter cs KW
____
Barangkali kamu tak sadar,tapi yang selalu melukiskan senyummu tanpa alasan yang pasti,ya....cuman kegilaan temen temanmu.
*****

Shanika mengusap wajahnya gusar ia berulang kali membuang napas lelah,rasanya sekolah hari ini hambar.Ia terlalu sibuk mengurus acara yang akan berlangsung dalam waktu yang tinggal seminggu lagi,sampai sampai menatap wajah Alika yang sekelas dengannya saja tak sempat apalagi bertemu dengan Shea dan Salma kecuali Rinjani ia sering bertemu dengannya dalam rapat,kebetulan Rinjani juga osis.

Tatapannya berpaling pada ponsel yang ada di sampingnya."Dimana?"Tanyanya ketika seseorang di telepon sana mengajak bergabung.

"Oke,OTW"

15 menit kemudian,Shanika tak lagi di rumah tatapannya menyebar hampir ke setiap penjuru cafe kemudian tersenyum ketika ia melihat beberapa anak seusianya yang kini terlihat tengah ricuh dengan gelak tawa atau bahkan lemparan cacian.

"Lengkap deh"Alika gadis yang mengurai rambutnya itu tersenyum senang ketika Shanika sudah duduk di salah satu kursi dekat Salma."Alhamdulillah"Sahut Rinjani.

"Capek Shan?"Shanika kemudian tersenyum hambar kearah Salma yang baru saja bertanya,ia hanya ingin memberitahu bahwa ia baik baik saja."Sibuk banget sih lo,sampai sampai nyapa aja susah"Adu Alika.

"Sibuk boleh asal nggak lupa sama Allah"Rinjani ikut bersuara."Jangan sampe sakit,kalo lo sakit tuh acara mau gimana?"Shea ikut menambahi,gadis itu sesekali menyedot minumannya atau mencomot makanan milik Alika yang duduk di sampingnya.

"Iya.Gue kesini bukan mau dapet omelan"

"Kita bukan ngomel kita khawatir"

"Oke thanks Alika atas kekhawatirannya gue nggak papa kok,gue cuman butuh hiburan dari kalian"Balas Shanika yang kemudian di angguki oleh keempatnya."Hiburan?lo kira gue ondel ondel apa?"

"Lo bukan ondel ondel She,tapi itu tuh yang suka ada di lampu merah"Shea mengerutkan alisnya bingung dengan apa maksud kalimat Salma."Koran koran"Sambar Rinjani.

"Enak aja,nggak sekalian aja sarimin pergi ke pasar?"Seketika meja mereka langsung di penuhi tawa renyah.

Shanika tersenyum setelah ia berhenti tertawa,ia menyadari satu hal yang mungkin tidak orang lain sadari mengenai mereka berempat yang kadang terlihat akur kadang pula terdengar saling mengejek,entahlah rasanya ketika bersama mereka ia senang,ia nyaman.Baginya mereka terlalu mudah membuatnya tertawa.

Dan Shanika selalu butuh itu,ia tak peduli jika yang lain berpikir mereka nakal atau apapun itu,biarlah semua beropinini.Seperti katanya bersahabat itu tanpa alasan,selagi mereka masih ada di bumi dan berada di sampingnya itu sudah lebih dari cukup dan ia tidak minta apa apa lagi pada Tuhan.


Kemudian lagi lagi tawa terdengar pecah diantara mereka,padahal hanya saling melempar gurauan kecil tapi rasanya hari benar benar di buat menyenangkan ketika mereka berlima."Jadi apa yang bisa kita bantu?"

"Yuk di bantu yuk,simsalabim jadi apa prok prok"

"Lo kira pak Tarno"Teriak Salma ketika Rinjani justru menirukan gaya pemain sulap yang akhir akhir ini namanya sudah tidak seterkenal dulu.Rinjani dan Shea masih terus saja tertawa sementara Shanika menatap Salma dan Alika."Cukup bilang I Hate You itu udah lebih dari cukup"

"I HATE YOU"Ucap Alika dan Salma bersamaan sementara Shea masih menertawakan Rinjani yang terus saja menirukan gaya si pesulap itu.

"Sssttt...Rinjani udah sini yah duduk"Alika menarik lengan gadis yang masih saja tertawa itu untuk kembali duduk pada kursinya karena hampir setiap orang di sekelilingnya kini menatap ke arah mereka,merasa bingung dengan tingkah Rinjani.

"Kata I hate you itu awalnya dari mana sih?"

"Shea"Shea yang merasa terpanggil menoleh ke arah Shanika kemudian menghentikan tawa dan tingkah gilanya bersama Rinjani,ia mengangguk setuju dengan Shanika.

"itu salah satu cara gue buat ngungkapin rindu atau sayang,yaa seperti yang kalian tau gue ini orangnya gimana."

"Gengsian"Timpal Alika."Iya emang,dari SMP juga gue nggak pernah ngungkapin sayang secara langsung sama siapapun termasuk sama sahabat deket gue sekalipun,alasannya sih simple ya gengsi walaupun dia sering dengan mudah bilang kata sayang itu ke gue tapi gue sih.."

"Terus aja terus ceritain masa lalu lo"

Shea menatap Shanika yang juga menatapnya."Kenapa?Lo cemburu?"Tanyanya.

"Iya gue cemburu"untuk beberapa saat Shea terdiam ia tak mengira kalau Shanika akan berbicara jujur."Cieee tom and jerry ternyata saling cemburu"Suara Alika kini menjadi pusat perhatian banyak orang di cafe.

"Al suara lo ngalahin teriakan Shea sumpah"Rinjani menutup telinganya rapat rapat.

"Sorry-sorry kelepasan"Bisiknya pelan.

"Yahh makanan gue,Sheaa Rinjani"Salma melemparkan satu biji kentangnya yang tersisa ke arah dua gadis yang kadang kala terlihat sama sama geser otaknya atau terlihat sama sekali tak akur.

"Kalo butuh bantuan kita bilang aja Shan"Shanika mengangguk membalas kalimat Alika.

"Seandainya boleh,gue pingin punya waktu lebih lama lagi hari ini bareng kalian"Ucapan Salma langsung membuat meja sepi.

"Terkabul"Rinjani memetikkan kedua jarinya di hadapan gadis yang di sebut Primadona sekolah.

Sesuai keinginan salma mereka akhirnya masih di cafe itu hingga sore,masih diiringi tawa atau bahkan kadang kala teriakan teriakan yang di sertai ejekan satu sama lain.
.

'Masa lalu hanya sebuah kenangan yang berharga,kamu hanya boleh mengingatnya tanpa mengungkitnya karena barangkali ada hati yang justru terluka.'
.
'Semoga hati hati yang tengah patah kali ini lekas sembuh.Dan semoga rindu cepat berlalu.'
.
'Kadang kala melihatmu tertawa dengan orang lain membuatku iri teman,aku lebih senang kamu denganku,di sampingku kemudian tertawa bersama tanpa ada luka'
.

I HATE YOU.

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang