9.Apapun itu

50 3 0
                                    

For Peter cs KW
.
Tanpa kamu sadari kita membuat pertemanan diatas segalanya.

*****

Hari itu aula sekolah benar benar berbeda dari biasanya,hampir setiap sudut di beri dekorasi dan lampu lampu yang membuatnya semakin terang,beberapa kursi sudah berbaris rapih di tengah menghadap lurus ke arah panggung.

"Sal,lo kenapa sih diem aja?"Rinjani menyenggol Salma yang duduk di sampingnya hari itu aula sudah sepi hanya ada mereka ber5 didalamnya.Alika sibuk merapikan makanan makanan di meja,Shanika sibuk mengecek semua barang barang penting di atas panggung sementara Shea dan Rinjani sibuk mengusili Salma.

"Nggak papa"

"Nggak papa,nggak papa.Kita disini buat lo,katanya mau latihan nyanyi di atas panggung.Sana cepetan!"

"Kita pulang aja lah"Katanya sambil sesekali menarik napas dalam untuk membuat hatinya sedikit tenang."Lo kenapa sih?"

"Tau tuh.Lo kesel sama kita??lo marah gara gara kita nggak mau nemenin lo beli tiket?."Salma menggeleng tak setuju dengan ucapan Shea barusan."Gue nggak papa"

"Gue tau Sal,jangan bilang nggak papa.Kalo lo marah sama kita bilang aja!"

"Kenapa sih??Ada apa sih Sal,gue liat dari tadi bawaan lo kesel mulu"Ketiganya langsung menoleh ke arah Shanika yang berjalan mendekat,kemudian mengambil kursi di samping Shea.

"Siapa yang kesel?"

"Ya elo lah masa gue"Balas Alika yang ikut mendekat."Nggak kok,perasaan kalian aja kali"Sanggah Salma,ia membenarkan posisi duduknya kemudian diam lagi.

Salma semakin di buat tak nyaman karena di tatap begitu lama."Lo beneran marah Sal?"

"Gue bilang gue nggak marah She"

"Ya nggak usah nyolot juga dong biasa aja"Sahut Alika yang menambah panas suasana."Nggak marah tapi nyolot,gimana sih?!"Timpal Rinjani.

"Lo kan tau gue lagi sibuk nyiapin ini itu jadi gue nggak bisa nememin lo,istirahat gue aja kurang"Shanika ikut menyahut,ia menatap Salma sekali lagi kemudian mengalihkan tatapannya ke arah Shea yang baru saja mengeluarkan kalimat."Kalo lo ingin di mengerti lo juga harus mengerti orang lain Sal"

"Ya udah ayo pulang"

"Marah lagi,cuman diomongin gini aja marah"Salma menatap Rinjani yang berdecak sambil menghentakkan kakinya."Nada nya biasa aja dong"Kata Alika.

"Ya kan tadi katanya Shanika butuh istirahat ya udah kita pulang."

"Siapa yang butuh istirahat gue cuman mau lo tau alasan gue"

"Iya iya gue ngerti"

"Kalo ngerti ya jangan marah"

"Gue nggak marah"Shea tersenyum miring mendengar sanggahan Salma yang terkesan kesal."Gue tau lo Sal,Nggak marah kok nadanya kek gitu"

"Tau Ahh Capek.Yuk pulang aja"Rinjani sudah berdiri di susul Alika yang sudah berjalan beriringan menuju ke arah pintu."Tampil yang baik besok Sal"Kata Shanika yang hanya di balas kediaman oleh Salma,setelah Shea lebih dulu melangkah pergi Salma kemudian berdiri menyusul yang lainnya untuk ke luar.

Esok ulang tahunnya,ia berharap keadaan akan membaik.Esok juga hari dimana ia tampil,ia berharap tidak akan terjadi hal hal yang buruk padanya.

"Jam 7 malam ini,pake mobil gue"Kata Shanika.

"Oke"Setelah persetujuan itu ke4nya berpisah,Salma masih di koridor dan mereka sengaja meninggalkan sang Primadona sekolah di koridor yang sepi.
.
Malam ini sesuai perjanjian sore tadi di parkiran,Shanika benar benar menjemput satu persatu diantara mereka.Kemudian melaju membelah jalanan yang masih ramai oleh banyak kendaraan."Kayaknya bakal lama deh macetnya"

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang