8.Sebuah Rencana

39 5 0
                                    

For Peter cs KW
.
Kamu mungkin tak sadar,jika orang orang yang kehadirannya kamu anggap biasa justru adalah orang orang yang paling kamu butuhkan.

*****

"Salma mana?"Alika langsung bertanya sesaat setelah kedatangan Shea dan Rinjani."Ngurusin fans alaynya"Jawab Rinjani sekenanya.

"2 hari lagi Salma ulang tahun"Shea berujar sambil meminum minuman milik Shanika tanpa izin dari gadis berkacamata yang diam diam berdecak kesal."Mau ngapain nih kita?"

"Ya makan lah."Ucap Shanika mengambil paksa minumannya dari cengkraman Shea."Maksud gue kita mau ngapain di ultah nya Salma?!"Alika sedikit menekankan kalimatnya karena kesal.

"Oh"Setelah kalimat singkat itu terucap dari bibir Shanika,Alika lagi lagi berdecak kesal bukan hanya karena kalimat singkatnya melainkan juga karena wajah datar gadis itu.

"Sudut sudutin aja gimana?"

"Jangan terlalu kebongkar"Komentar Shea sambil mengambil paksa batagor milik Alika yang sama sekali belum di sentuh oleh si pemiliknya."Beliin dia hadiah yang dia mau"

"Jangan,apaan nggak ada spesial spesialnya!"

"Terus apa dong,ini jangan itu jangan!"Ketus Shanika sambil memukul lengan Shea,sehingga si empunya menganduh sakit."Kita buat dia nangis,semacam terharu lah"Kata Shea sambil memelankan suaranya.

"Kita buat dia kesel"Timpal Alika yang langsung di setujui oleh yang lain."Lo tau kan konser Katy Perry?"

"Oh iya,Salma suka kan sama dia?"

"Nah itu dia,dia pasti bakal nangis kalo nggak dapet tiket nontonnya.Kita buat dia nggak dapet tiket nonton itu"Shea tersenyum senang dengan rencananya yang beberapa hari ini sudah ia pikirkan baik baik.

"Udah itu diam diam kita beli tiket buat dia,gue yakin dia bakal terharu"Tambah Shanika.Shea kemudian mengangkat tangannya yang mengepal mengajak tos Ala dirinya dengan Shanika."Setuju,terus nanti kita..."

"Makan makan"Potong Rinjani cepat,suaranya membuat beberapa orang menatap sekelilingnya."Makan mulu,itu belakangan"

"Pokoknya gue mau ada makan makannya"

"Iya Rinjani"Balas Alika sabar,berulang kali gadis itu menarik napas malasnya karena teriakan Rinjani.

"Ssttt Salma datang"

Salma datang dengan senyumannya yang tidak pernah pudar sedikitpun.Ia akan menoleh bahkan membalas sapaan demi sapaan beberapa anak yang mejanya ia lewati.Sebagai Primadona Salma memang benar benar tidak pernah menginjakkan kakinya di ruang BP tapi bukan berarti Salma tidak pernah melanggar tata tertib sekolah.

"Udah selesai Sal?"Pertanyaan Rinjani Langsung menguat Salma menghembuskan napas kesal berulang kali."Lapar gue"Katanya tanpa basa basi ia langsung memakan makanan yang ada di meja.

"Gue capek,menjelang hari ultah gue semua jadi pada sibuk nanya ini itu sama gue."Adunya."Apa enaknya sih jadi Primadona Sal?perasaan lo ngeluh mulu!"

"Siapa juga sih yang mau jadi Primadona?banyak yang nggak enaknya,setiap gerak gerik gue pasti selalu kena paparazi bahkan hal hal paling privasi pun"

"Siapa suruh punya muka cakep?Kalo lo jelek gue yakin lo nggak bakal jadi Primadona"Shanika mengusap wajah Salma pelan,membuat Salma mendengkus kesal.

"Shanika nggak boleh ngomong gitu!.Wajah itu ciptaan Allah,lo nggak boleh ngerubah takdir yang udah Allah kasih buat lo.Banyak orang yang mau cantik kayak lo Sal, mereka bahkan ngelakuin banyak cara buat tampil cantik dan bahkan ngelanggar hukum Allah.Tapi lo udah cantik dari sananya jadi harus di syukuri,kalo jelek juga di syukuri tapi jangan di ejek juga.Karena semua ciptaan Allah."

"SIYAPPP ustadzah"Rinjani hanya tersenyum mendengar kalimat yang di lontarkan Salma."Siang ini makan yuk"

"Gue sibuk,acaranya kan dua hari lagi"Rinjani mengangguk ia setuju dengan kalimat Shanika."Kalo gitu lo harus jaga kesehatan,jaga pola makan,pokoknya lo harus makan kalo udah waktunya jangan sampe telat,trus istirahat yang cukup jangan banyak pikiran.Pokoknya jangan sampe sakit."Cerocos Alika yang setiap kalimatnya di angguki Shanika.

"Kalo ada masalah apapun itu bilang sama kita,jangan di pendem sendiri.Lo capek bilang sama kita,karena kita bakal ada buat hibur lo"Perkataan Salma semakin membuat perasaan Shanika menghangat,entahlah rasanya hanya dengan ngobrol,saling ledek,dan hal hal sederhana lainnya bareng mereka membuat Shanika bisa melupakan kelelahannya akhir akhir ini.

"Gue capek"Ungkap Shanika."Makannya kalo punya kasur itu di gunain buat istirahat bukan buat naro naro buku"Sindir Shea yang kemudian di balas senyuman muram Shanika.

"Gue cuman butuh kalian"

"Buat apa Shan?emang kita bisa di makan apa?mending lo butuhin nasi atau apa kek."

"Gue cuman pengen denger nasihat kalian"

"Mau aja di nasehatin kalo kasih uang baru mau"Yang lain Diam tapi sedari tadi Shea terus menimpali ucapan Shanika."She.."

"Apa??"Ketus gadis itu."I Hate You"

"Too Shanika.Jangan mikirin Pr mulu apalagi kejuaraan,yang harus lo pikirin kesehatan lo.Nanti kalo lo sakit makin ngerepotin aja,makannya jangan sampe sakit"Di akhir kalimat yang Shea ucapkan Shanika menyelipkan senyumnya,ia senang mendapat perhatian lebih dari teman temannya.

"Jangan terlalu di pikirin apa kata orang Shan.Biarlah mereka bicara apa,karena mereka nggak tau apa yang udah lo korbanin.Yang harus lo tau kita bakal selalu percaya sama lo"Lagi Shanika dibuat hampir menangis,hari ini ia merasa punya kekuatan lagi untuk maju kedepan setelah beberapa hari sempat murung karena beberapa usahanya tak membuahkan hasil yang manis.

"Thanks"

"Apapun itu Shanika.Jangan ragu buat cerita sama kita."Shanika mengangguk menatap Alika.

Hari ini Shanika merasa Tuhan itu adil,setelah apa yang ia dapat rasanya pahit tapi Tuhan membuatnya tak sendiri karena Tuhan mengirimkan orang orang yang selalu menguatkan dirinya.Yaitu mereka Shea,Alika,Salma dan Rinjani."Kita nggak sayang lo kok,jangan lupa buat berdoa sama Allah"

"Gue juga nggak sayang kalian."Balas Shanika."I Hate You para Taiii"Kata Salma sambil memeluk Shanika yang langsung di ikuti oleh Alika.

_______________________________

Hari itu kami membuat sebuah rencana yang sudah di susun dengan sangat baik untuk salah satu diantara kami ber5.Mungkin dia sudah tau kalo kami menyiapkan sesuatu tapi dia tak pernah tau apa hadiah istimewa dari kami.

Hanya sebuah hadiah kecil yang kami berikan,tapi satu impian kecil pula yang kami wujudkan.Bagi kami satu impian adalah seribu kebahagiaan.

Satu hal yang kamu bisa ambil dari part ini adalah Barang kali orang terdekatmu adalah mereka yang sudah terlalu biasa ada dalam hari hari mu tapi tanpa kamu sadar mereka adalah orang orang yang paling kamu butuhkan.

Kamu mungkin tak menyadarinya bahwa sebuah kepercayaan adalah hal paling berharga.Dan kamu tak akan pernah mendapatkan itu dari orang orang yang hanya tau kamu dari luarnya saja,dan dari orang orang yang juga hanya kamu tau dari luarnya saja.

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang