13. Sedikit rasa Cemburu.

52 5 0
                                    

For Peter cs KW
.
Kamu mungkin tak sadar,tapi Nyatanya Kamu memang tengah cemburu.
.
*****

"Aska?terlambat lagi?"Beberapa orang yang ada dalam kelas langsung terfokus pada seseorang yang baru saja membuka pintu."Maaf pak"Katanya pelan.

Dengan berat hati guru mata pelajaran Ipa itu mengijinkan murid yang masih menyandang gelar sebagai murid baru itu masuk untuk mengikuti kelasnya."Lain kali jangan terlambat lagi,saya tidak akan kasih toleransi yang kedua kalinya"Tegurnya penuh dengan ancaman,Aska hanya mengangguk kemudian duduk di kursinya.

"Kasian Aska"

"Kenapa?"Kata Shea ikut berbisik."Di marahin,padahal kan telatnya juga cuman beberapa menit doang"

"Giliran gue yang telat aja lo omelin,nggak kasian lo sama gue?"Salma tersenyum kikuk."Gue omelin kan karena sayang"

"Terus tadi bilang kasihan sama Aska bukan karena sayang?"Aska yang duduknya tidak jauh dari bangku Salma dan Shea langsung menoleh ketika merasa namanya disebut sebut.Tatapan matanya seperti biasa tajam lengkap dengan wajah datarnya.

Lain dengan Salma yang malah dadah dadah alay ketika Aska menoleh,Shea justru berusaha menelan ludahnya dengan susah payah karena di tatap sedemikian tajamnya oleh si lelaki yang sampai saat ini belum pernah tersenyum padanya."Dia ganteng banget!"

"Ssstt...bisa diem nggak sih lu berdua?gue jadi nggak fokus sama pelajaran pak broto"Omel Rinjani yang duduk di belakang kursi Shea dan Salma."Alah kalo emang nggak ngerti ya nggak ngerti aja"

"Taii lo"Balas Rinjani sambil menarik pelan rambut Salma.

Setelah hampir 3 jam pelajaran,akhirnya semua murid bisa bernapas dengan lega ketika bel istirahat sudah berbunyi.

"Van.."

Shea menghampiri gadis berkaca mata yang duduk paling depan."Malam ini temenin gue ya"

"Ngapain?"

"Bicara dari hati ke hati"Vanya berdecak merasa tak aneh dengan kalimat yang baru saja Shea ucapkan."Silahkan"Katanya sambil merangkul gadis manja yang kenak kanakan di depannya.

Vanya sudah Shea anggap seperti kakaknya sendiri,karena sifat mengayominya begitupun dengan Rinjani dan Salma.Selain mengayomi Vanya adalah sosok yang enak di ajak ngobrol walau terkadang sikapnya menyebalkan karena sering memarahi kelakuan buruk baik Shea,Salma maupun Rinjani."Curhat lagi She?"Shea hanya mengangguk.

"Kenapa lagi?"

"Nanti juga gue curhat sama kalian"

"Di tunggu ceritanya putri manja"Cibir Rinjani yang langkahnya sudah mendahului,Shea hanya berdecak kesal.Seperti biasa Alika dan Shanika sudah menunggu di sana dengan di temani dua gelas minuman teh manis dingin.

"Haii..Shani,haii Alika"

"Hai Vanya"Balas Alika ramah.Vanya memang bukan seseorang yang asing lagi di antara mereka ber-5.Alika mengenal Vanya ketika Shea memperkenalkannya.Sementara itu,Shanika mengenal Vanya ketika ia juga mengenal Shea.Sedangkan Salma,Shea dan Rinjani mengenal Vanya karena mereka di satukan dalam satu kelas semenjak kelas 10 hingga saat ini.

"Sekarang yang pesen giliran siapa nih?"

"Rinjani"Tunjuk Salma pada gadis yang sudah duduk di sampingnya."PW gue"Katanya malas.

Password : I HATE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang