Bagian 9

2.1K 300 62
                                    

Pak dhananjaya terlihat tersenyum tipis saat melihat wanita itu datang. Sejauh ini gadis tersebut baik-baik saja dan joy tentu tidak mengenalnya membuat rencananya bisa berjalan dengan lancar. Dia tidak akan menyalahkan joy tapi dia harus mendapatkan sesuatu itu. Sesuatu yang hanya joy ketahui sendiri sampai dia menginggat masa lalunya.

"Senang bisa melihat anda nona zeline" pak dhananjaya menjabat tangan joy dan wajahnya yang biasanya kaku memberikan senyuman tipis membuat taehyung juga ikut tersenyum samar.

"Saya senang bertemu dengan anda juga pak dhananjaya" balas joy dan mereka melepaskan jabatan tangannya lalu masuk ke ruang rapat. Joy terlihat mempersiapkan dirinya untuk rapat ini dan untung saja wendy juga ikut bersamanya membuatnya tidak terlalu gugup. Rapat berlangsung cukup lama dan setelah rapat selesai joy pamit pergi dan taehyung hanya mengangguk mempersilahkan joy pergi di bawah tatapan pak dhananjaya.

"Terima kasih untuk kerja kerasmu" Taehyung memberikan senyuman terbaiknya sampai joy menghilang dari pandangannya membuat dia menatap tajam pria yang duduk tidak jauh dari nya. Pria tua ini sudah menguji kesabarannya.

"Sudah ku katakan padamu. Jangan ikut campur dan tenang saja semuanya pasti akan selesai dengan mudah" desis taehyung.

"Santai saja, anggara. Aku hanya ingin mengetahui keadaan nya. Kenapa kau sangat sensitif" balas pak dhananjaya tenang. Kemarahan taehyung bukanlah hal baru untuknya. Dia mengenal taehyung cukup lama jadi dia tidak peduli dengan kemarahan pria itu.

"Aku tidak mau dia mengenalmu dan jangan pernah bicara dengan nya. Aku tidak suka kau ikut campur masalahku" taehyung mulai keras kepala lagi tapi pak dhananjaya tidak terlalu memikirkan kalimat taehyung karena yang ada di pikirannya sekarang adalah semua kebenaran yang taehyung sembunyikan.

"Baiklah, aku tidak akan ikut campur tapi jangan begini anggara. Kau bukan seorang pembunuh. Kau sadar siapa dirimu dan jangan membuat dia membencimu" pak dhananjaya mulai berdiri dari tempat duduknya dan sebelum dia keluar dari ruang rapat dia menepuk bahu taehyung sambil berbisik membuat taehyung mengepalkan tangannya karena emosi.

"Sialan dhananjaya! Dia sudah beegerak duluan" taehyung melempar laptopnya di meja sampai tidak berbentuk lagi. Dia harus bergerak cepat sebelum pria itu yang membuat wanitanya menderita.

~~~~

Sesuai janjinya malam ini dengan joy. Taehyung sudah rapi dengan baju santainya. Dia akan bersiap makan malam di restoran yang sering dia datangi dan tentu saja dia menyiapkan kado istimewa disana. Kado istimewa yang akan membuat joy histeris dan melayang karena kejutan itu. Bukan, dia tidak akan membuat joy menderita hanya saja dia mau joy tahu bahwa sang pembunuh selalu berada di manapun dan joy tidak boleh bersantai. Taehyung mengendarai mobilnya sampai kedepan rumah joy yang telihat sederhana tapi juga nyaman untuk di tinggali.

Sedangkan joy masih bersiap karena dia baru pulang dari kantor. Tadi joy mengerjakan banyak dokumen menyebalkan sampai dia hampir saja lupa ajakkan makan malam dari taehyung. Bel rumahnya berbunyi dan joy segera turun kelantai bawah untuk membuka pintu. Dia tersenyum singkat saat melihat taehyung berdiri di hadapannya. Pria ini terlihat santai dan wajahnya tetap tampan seperti biasa membuat joy tersenyum singkat memikirkan banyak hal menyenangkan yang akan mereka lakukan nantinya.

 Pria ini terlihat santai dan wajahnya tetap tampan seperti biasa membuat joy tersenyum singkat memikirkan banyak hal menyenangkan yang akan mereka lakukan nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[COMPLETE] Sleep in the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang