Bagian 11

1.9K 289 32
                                    

Kebenaran itu sulit untuk di katakan maupun di ungkapkan. Joy tahu itu bahwa mengatakan kebenarannya pada daniel adalah hal tersulit untuk nya dan dia malah memilih untuk menutup rapat rahasianya. Dia memang tidak menginggat apapun tapi foto itu mampu menjelaskan banyak hal. Dia menatap lampu kamarnya yang mengeluarkan cahaya lembut seakan menarik joy ketempat yang tidak dia kenali.

Dia melihat senyuman ayahnya yang lembut dan juga tatapan seorang pria yang menatapnya dengan penuh cinta. Pria itu, joy tidak mengenalinya dan dia juga tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas seolah-olah ingatannya menolak untuk menginggat seseorang itu.Tangan hangat pria itu menyentuh wajahnya dengan lembut dan penuh kehati-hatian membuat joy memejamkan matanya. Dia suka sentuhan pria itu, dia sangat menyukainya dan entah sejak kapan dia menikmati tangan kasar pria itu menyentuh lengannya dengan sensual.

 Dia suka sentuhan pria itu, dia sangat menyukainya dan entah sejak kapan dia menikmati tangan kasar pria itu menyentuh lengannya dengan sensual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Belum saatnya kamu menginggatku ti amo" logat pria itu terdengar berbeda. Suaranya yang serak dan berat itu mampu menyadarkan joy kembali ke dunia nyata. Dia menatap lagi langit-langit kamarnya dan suara saxophone terdengar di telinganya seakan menghipnotis joy untuk mencari tahu dari mana suara saxophone itu berasal.

Dia melangkahkan kakinya dengan hati-hati menuruni tangga dan memperhatikan pria yang berdiri membelakangi nya. Pria itu yang memainkan saxophone tapi joy tidak bisa melihat wajahnya karena ruang tamunya terlalu gelap dan joy hanya bisa terpaku di tempatnya. Dia takut melangkah lebih lagi sampai pria itu menghentikan permainan nya dan melangkah mendekat kearahnya. Joy dengan reflek menutup matanya, dia takut tanpa alasan dan kakinya seakan sulit untuk di gerakkan. Dia ingin lari tapi dia tidak bisa dan suaranya seakan tercekat sampai langkah kaki sang pembunuh semakin dekat darinya. Joy memperingati dirinya sendiri bahwa kematiannya sedang mendekat kearahnya.

Sang pembunuh tersenyum karena mangsanya terlihat sangat takut sampai dia bisa melihat wanita itu berkeringat membuat pria kejam itu semakin senang bermain-main. Dia mengambil penutup mata yang dia bawa khusus untuk joy lalu menutup mata wanita itu agar joy tidak bisa melihat wajahnya.

 Dia mengambil penutup mata yang dia bawa khusus untuk joy lalu menutup mata wanita itu agar joy tidak bisa melihat wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak boleh melihatku" Taehyung berbisik lirih di telinga joy yang diam. Dia bisa merasakan pria itu berdiri di belakangnya dan joy belum bisa menebak siapa pria ini. Siapa pria kejam yang mengincar nyawanya dan senang sekali mempermainkannya.

"Jangan menyakitiku" lirih sooyoung dan taehyung memilih diam. Dia tidak suka mendengar joy meminta seperti ini padanya padahal dia tidak akan menyakiti wanitanya. Dia hanya ingin bertemu dengan joy karena wanita ini berani bermain-main lagi bersama daniel.

"Aku sudah menulis note waktu itu bahwa kamu jangan bermain-main atau aku akan merebut mainanmu. Kau milikku dan akan selamanya begitu" taehyung berdiri di depan joy dan mengerakkan jemarinya di wajah joy. Dia menyentuh bibir wanita itu dengan jempolnya sambil tersenyum tapi joy tidak bisa melihat senyuman pria itu bahkan dalam mimpi sekalipun.

"Bisakah kau menghentikan semua ini?! Kau tidak bermoral!" Bentak joy. Dia lelah dengan permainan pria ini dan dia lebih lelah lagi saat pria ini datang lalu pergi sesuka hatinya setelah meninggalkan ketakutan yang amat sangat di benaknya.

"Diam!" Taehyung menampar pipi joy dengan keras sampai joy menangis karena tamparan pria ini sangat menyakitkan.

"Oh ya ampun, maafkan aku sayang. Kau sangat berisik dan kau membuatku tidak bisa menahan emosiku sampai aku tidak sadar menamparmu. Dengarkan aku, kau mainanku dan seorang mainan hanya boleh bermain bersama majikannya. Dia tidak boleh bermain bersama mainan lain atau dia akan mati" bisik taehyung. Dia memutari tubuh joy dan menatap wanita itu penuh minat. Joy mampu membuatnya kehilangan reputasinya dan taehyung malah dengan senang hati kehilangan reputasi itu. Dia lebih senang di anggap seorang pembunuh yang gagal daripada dia harus membunuh joy saat ini. Harusnya pria tua itu bisa bersabar karena tidak mudah menangkap kelinci liar seperti joy.

"Kau bisa membunuhku jika kau mau" suara joy mulai terdengar gemetar. Tidak ada lagi gunanya dia hidup dan pria ini bisa mengambil nyawanya sekarang daripada membuat joy ketakutan. Pria ini sangat kejam dan bisa membuat mental joy terguncang jika dia terus-terusan di perlakukan dengan sangat kejam. Joy seperti terkunci di ruangan yang sangat gelap dan joy tidak mampu melihat cahaya sedikitpun yang bisa menyelamatkannya dari kegelapan yang tidak berkesudahan ini.

"Tidak sayang, kau tidak boleh mati sekarang atau semua perjuanganku sia-sia" Taehyung mendekat satu langkah sampai jarak antara dia dan joy menghilang. Dia menunduk dan membisikkan sesuatu yang membuat joy membeku di tempatnya.

"Bagus, kau sudah mengerti" kata taehyung dan dia melumat bibir joy. Dia mengambil pisau kecilnya lalu mengores tangan joy sampai joy terpaksa menahan rasa sakitnya. Dia tidak akan menangis karena pria ini senang melihatnya menderita.

"Selamat tinggal, aku akan datang lagi" kata taehyung dan dia pergi secepat dia datang. Pria itu menghilang lagi tanpa joy tahu dari mana sang pembunuh datang lalu pergi dengan sangat cepat.

Joy memandangi lukanya cukup lama dan membersihkan darah yang mengalir cukup deras. Tidak, pria itu tidak mengoresnya dengan dalam. Hanya sebuah sayatan yang panjang dan itu berarti peringatan untuknya agar tidak mencari tahu apapun atau dia akan mati sia-sia tanpa mendapatkan sesuatu yang joy harus ketahui. Dia tidak boleh mati jika pria itu tidak menyuruhnya dan mengantarnya pada kematiannya, joy menanti saat itu. Saat dimana dia mati dengan semua kebenaran yang akan menyakiti nya dengan sangat, lebih dari rasa perih dari luka yang barusan dia dapatkan.

[COMPLETE] Sleep in the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang