(Masalalu bagian 3)
Ada yang berbeda dari hubungan mereka. Sejak ciuman itu, taehyung tidak lagi bersikap dingin padanya malahan sebaliknya. Pria itu akan datang pada nya dan menceritakan banyak hal menyenangkan tapi joy tetap takut, bukan takut pada taehyung melainkan pada hal lain. Dia takut hubungan tanpa kejelasan ini berlangsung lama dan taehyung akan Pergi darinya.
"Kamu memikirkan apa?" Taehyung bertanya, pria itu sedang mengenggam tangan joy sambil mengendarai mobil yang baru pria itu beli. Tadi taehyung dengan semangat menunjukkan padanya mobil yang kata taehyung mahal, pria itu sangat sombong dan terlalu baik padanya sampai joy saja harus menolak beberapa barang mewah yang pria itu beli untuknya.
"Tidak memikirkan apa-apa" balas joy. Dia meraih tangan taehyung ke pangkuannya dan mengelusnya dengan lembut. hati joy hangat karena taehyung begitu perhatian padanya dan saat mereka tiba di lampu lalu lintas lalu mobil taehyung berhenti, pria itu menatapnya dengan lembut dan tanpa aba-aba mencium bibir joy.
"Kamu terlihat banyak pikiran, jangan memikirkan hal yang membuatmu pusing"
Ah,taehyung begitu perhatian dan mata taehyung mengatakan banyak hal yang membuat joy jatuh untuk pria ini lagi dan lagi. Dia mencintai taehyung dan harusnya dia percaya pada perasaan nya, bukan malah memikirkan hal lain yang memuakkan. Taehyung mengendarai mobilnya lagi saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau.
"Ayah mengatakan kamu akan segera pergi" Joy akhirnya mengatakan kecemasannya, dia bukan hanya cemas dengan hubungan mereka yang tidak punya kejelasan apapun tapi juga cemas dengan kepergian taehyung. Pria ini akan segera kembali ke roma dan joy tidak mau di tinggalkan.
"Aku tidak akan kemana-mana" lirih taehyung.
"Bohong! Kamu akan meninggalkanku" joy melepaskan genggaman tangan mereka yang membuat taehyung merasa kosong. Dia tidak suka joy marah tapi dia juga tidak bisa berbohong.
"Aku tidak.."
belum selesai taehyung bicara, mobil mereka berhenti lagi di lampu merah, kali ini lebih lama dari sebelumnya. Lampu lalu lintas terakhir sebelum mereka sampai dirumah dan dengan cepat joy menarik dasi taehyung lalu mereka berbagi ciuman lembut sampai joy melepaskan sabuk pengamannya lalu berpindah kepangkuan taehyung. Mereka berciuman dan saling berbagi kehangatan sampai lampu lalu lintas berubah warna dan dengan tenang taehyung melajukan mobilnya. Tidak ada yang bicara, joy masih duduk di pangkuan taehyung dan memeluk pria itu, dia menaruh kepalanya di dada taehyung yang tetap diam.
"Aku..aku tidak mau kamu pergi" Joy akhirnya bicara setelah taehyung memarkirkan mobilnya di rumah. Pria itu tersenyum lembut dan mengangkat dagu joy, mata wanitanya terlihat berkaca-kaca menimbulkan sensasi sakit dihati taehyung. Dia juga tidak mau joy pergi darinya, dia takut seperti perasaan takut yang joy rasakan.
"Aku sudah mengatakan kalo aku tidak akan pergi dan itu berarti aku akan tinggal" Taehyung mengecup bibir joy, dia sangat menyukai bibir joy.
"Aku tidak tahu tae, aku hanya takut. Kamu tahu bukan? Kalo aku mencintaimu" joy akhirnya menangis di depan taehyung untuk pertama kalinya, dia jarang menangis tapi karena taehyung dia menangis, tertawa, tersenyum dan juga jatuh cinta. Semuanya karena pria ini, joy berubah karena taehyung tanpa bisa dia cegah sedikitpun.
"Jangan menangis, hatiku sakit saat melihatmu menangis ti amo" mata taehyung terlihat redup dan jemari pria itu berusaha menghapus air mata joy yang tidak berhenti mengalir.
"Aku tidak bisa berhenti menangis. Kamu bikin aku jadi bingung sama perasaan aku tae"
"Maaf athala, aku minta maaf. Aku sangat mencintaimu jadi jangan menangis lagi. Aku tidak akan meninggalkanmu sayang" taehyung mencium kedua mata joy dengan lembut dan joy menutup matanya merasakan ciuman taehyung yang begitu penuh perasaan. Pria ini mencintainya walaupun taehyung tidak meminta joy untuk menjadi kekasihnya, hanya kata-kata cinta yang menurut joy tidak bisa dibuktikan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Sleep in the darkness
Fanfic[BEBERAPA CHAP SUDAH DIHAPUS] Bagaimana rasanya kau hidup tapi selalu di hantui oleh seseorang yang tidak nyata? Apakah kau memilih bertahan atau memilih mengakhiri hidupmu? Aku bercinta, tersakiti dan juga terancam oleh seseorang yang tidak pernah...