Epilog dari perjalanan

2.6K 230 32
                                    

Tatapan mata yang saling merindu itu bercumbu dalam kegelapan. Tidak perlu melihat wajah sosok pria itu karena joy mengenalinya bahkan dalam kegelapan sekalipun, sosok yang dia cintai lebih dari hidupnya sendiri. Kegelapan ini hanya satu-satunya cara untuk melihat sosok taehyung yang sebenarnya. Pria misterius yang mampu membuatnya bertekuk lutut dan akhirnya jatuh dalam pesonanya. Bisa dia katakan dia jatuh cinta pada taehyung sejak malam itu, malam yang membuat kisah cintanya berakhir di pelaminan..

"Bagaimana kamu menjalani hidup tanpaku sayang?" Suara taehyung terdengar lembut dan samar-samar joy bisa mendengar suara saxophone yang di putar dari piring hitam yang berada di sudut kamar mereka.

"Menjalaninya dengan manusiawi" balas joy, dia mengusap wajah taehyung yang di terpa cahaya bulan yang masuk lewat jendela.

"Manusiawi dalam versimu berbeda joy" Taehyung mencium lembut telapak tangan joy, wajahnya terlihat tegas dan tatapan mata hitam yang menatapnya lembut terasa begitu indah. Tatapan lembut yang hanya akan taehyung berikan untuk sosok wanita di hadapannya.

"Menjalaninya dengan berbeda sayang, menjalaninya tanpa kamu" bisik joy di depan bibir taehyung.

"Kamu akan terbiasa dengan hidup itu jika aku tidak kembali bukan?" Detik selanjutnya mereka berbagi ciuman lembut, ciuman yang mampu mengetarkan hati keduanya, ciuman kerinduan yang terasa menyesakkan dada.

"Tidak, tentu saja tidak. Waktu dari setiap detikku yaitu merindukanmu taehyung anggara. Setiap jengkal tubuhku mendambakan sentuhanmu" joy berbisik, di taruhnya tangannya di bahu taehyung dan sesekali dia merapikan rambut suaminya yang terlihat sedikit berantakan.

"Aku telah kalah sejak lama" Taehyung tersenyum lembut. Dia mendekatkan wajahnya dan bibirnya menyentuh bibir joy. Tidak ada lumatan, hanya kedua bibir mereka saling menyentuh.

"Aku juga sama, kita kalah bersama-sama dan kisah ini harus tetap berlanjut" balas joy, tidak sedikitpun dia merasa takut untuk kalah. Hatinya sudah kalah dan dia berikan ke taehyung. Jika bisa dikatakan taehyung adalah sosok pria yang penuh dengan pesona yang sulit di tolak sampai joy sendiri tidak bisa melepaskan diri dari pesonanya.

"Berapa kalipun di ulang, kita akan tetap bersama sayang. Kamu sudah di takdirkan untukku dan aku harap kamu tidak akan membenciku jika pada akhirnya semuanya tidak berakhir baik"

Taehyung mencium pipi joy selanjutnya dahinya dan terakhir bibir joy. Dia tidak menahan dirinya lagi. Dia melumat bibis joy dengan kasar dan tangannya bergerak melepaskan resleting gaun yang joy pakai. Kedua manusia itu saling mencumbu dan mendamba dengan gerakan penuh cinta.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Lakukan semuanya sesuai perintah, bunuh wanitanya" perintah pria yang duduk dengan tenang di kursi kebesarannya. Dia tersenyum licik dan tatapan matanya terlihat penuh kemarahan.

"Baik tuan" hanya satu kata, bunuh mereka yang di butuhkan oleh bawahannya.

"Kita lihat, sampai mana kisah cinta mereka berakhir. Taehyung anggara akan menyesal karena bermain-main denganku. Dia akan kehilangan belahan jiwanya dan dia akan menderita lebih dari yang dia bayangkan" pria itu mengerakkan tangannya dan tanpa berkata lagi, pengawal pria itu bergerak mundur dan menghilang dari pandangannya.

🥀🥀🥀🥀🥀

Joy menatap teskpack nya dengan tatapan tidak percaya. Positif dan itu berarti dia sedang hamil, tanpa menunggu lagi, dia mengendarai mobilnya ke kantor taehyung dan segera keluar dari mobil saat sampai. Di tatapannya taehyung yang saat ini terlihat gusar. Pria itu menyimpan begitu banyak beban yang joy tidak ketahui. Dia mendekat kearah taehyung dan dengan cepat suaminya merubah ekspresi nya.

"Kamu datang? Kenapa tidak bilang?" Taehyung mendekat kearah joy dan memeluknya singkat.

"Aku ingin memberimu kejutan" balas joy sambil tersenyum senang. Dia memberikan taehyung test pack yang tadi dia bawah, cukup lama taehyung menatap tesk pack tersebut sampai saat dia sadar, dia mengangkat tubuh joy. Wajahanya terlihat sangat bahagia. Kebahagiaan yang tidak bisa di sembunyikan lagi tapi kebahagiaan itu harus musnah saat pria itu datang. Pria yang entah dari mana datangnya dan mengarahkan pistol kearah joy. Belum sempat taehyung menghindar dan joy sudah tertembak. Tubuh joy jatuh tanpa tenaga di pelukannya.

"Hiks...sayang, sadarlah" di usapnya wajah joy, tangan taehyung terlihat bergetar. Tidak pernah taehyung bayangkan bahwa kedua kalinya dia akan melihat kejadian yang sama. Di tatapnya joy yang malah tersenyum lembut kearahnya.

"Aku akan mati tapi aku bahagia" bisik joy, tangannya berusaha mengusap air mata taehyung yang jatuh. Joy tidak suka melihat taehyung menangis untuknya, pria ini harus bahagia.

"Jangan mengatakan apapun sayang" Taehyung menggeleng, dia berusaha menekan luka tembak joy yang berada di perut wanita itu.

"Tae, aku bahagia pernah menikah dan mengandung anakmu. Jangan menangis sayang, kamu bisa menangisiku hari ini tapi besok jangan..." joy menahan rasa sakitnya dan tatapan matanya juga terlihat buram. Dia tidak bisa melihat jelas wajah taehyung sekarang. Joy ingin melihat taehyung sebanyak mungkin sampai dia menjemput ajalnya.

"Aku beruntung pernah menikahimu dan aku yakin kita akan bertemu lagi..di kehidupan selanjutnya...." belum selesai joy bicara, dia sudah kehilangan kesadarannya. Taehyung tidak mengatakan apapun, dia masih menangis bahkan saat jungkook masuk keruangannya bersama beberapa orang.

"Bos, nyonya sudah meninggal.." itu yang jungkook katakan saat pria itu mengecek nadi istrinya tapi taehyung dia tetap di sana, dia menaruh kepala joy ke pangkuannya dan menangis. Kematian akhirnya yang memisahkan mereka. Kematian yang kejam dan taehyung tidak mamph menghalaunya.

END

[COMPLETE] Sleep in the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang