[☑]『 ᴠᴇɴɢᴇᴀɴᴄᴇ 』

🍃 i. n. t. r. o 🍂

Park Chanyeol.

Siapa aku? Aku hanya Park Chanyeol yang menyedihkan. Salah seorang siswa SMA Hwarang yang bahkan tak pernah dilirik orang sama sekali. Bahkan mungkin beberapa orang tak menyadari kehadiranku di sekolah ini.

Kekayaan yang kau miliki tak akan berguna jika penampilanmu sangat memalukan sepertiku.

Tubuhku jangkung, namun aku sering menunduk saat berpapasan dengan siswa lain. Aku jenius, namun itu tak membuat orang−orang menyukaiku.

Mereka menganggapku aneh karena bisa menjawab pertanyaan sesulit apapun. Bahkan jika itu pertanyaan yang tidak seharusnya ku pelajari, aku akan selalu bisa menjawabnya.

Aku kaya, keluargaku adalah orang terpandang di kalangannya. Bahkan orang tua murid−murid disini mengenal keluargaku, Keluarga Park, karena mereka sering berinvestasi pada perusahaan kami. Namun itu tak membuat mereka memandangku.

Bisa saja aku merubah penampilanku dan menjadi salah seorang murid yang terkenal di sekolahku.

Tapi, inilah aku. Aku hanya Park Chanyeol. Dan aku nyaman dengan penampilanku yang terkesan cupu ini. Aku hanya akan menjadi diri sendiri tanpa perlu berlagak anggun layaknya anak−anak orang kaya.

.

"Chanyeol−ah!"

Chanyeol menoleh dan tersenyum kikuk melihat Luhan berlari kearahnya. Menjadi yang terkucilkan bukan berarti ia tak memiliki teman disini.

Untungnya ada Luhan, sepupu jauhnya yang mau menemaninya disini. Ia satu tingkat diatas Chanyeol, sedangkan Chanyeol sendiri masih duduk di kelas dua SMA. Selalu seperti ini.

Meskipun mereka saudara jauh, Chanyeol masih saja merasa kikuk di hadapan Luhan yang notabene siswa populer disini. Sehingga sebagian siswa akan berfikir kalau dia ini idiot. Mana ada orang waras yang nampak ketakutan menatap mata orang lain.

"Ada apa, hyung?" Luhan berjalan mengiringi langkah Chanyeol yang lebar. Ia tersenyum amat manis.

"Angkat kepalamu, Chanyeol. Tataplah pemandangan disekitarmu." ujar Luhan kesekian kalinya.

Chanyeol sempat meruntuk dalam hati karena selalu kata−kata itu yang muncul dari bibir tipis Luhan.

Namun pada akhirnya ia menurut, dan pada saat itulah ia meruntuk karena apa yang dilihatnya benar−benar membuat ia jantungan.

Di depannya kini, ada beberapa orang pemuda tengah berjalan dengan bersenda gurau. Ada seorang wanita cantik diantara mereka yang tengah menggandeng mesra lengan si pemuda tinggi yang dikenal bernama Kris.