"Sooyoung-ah, bisakah kau menjaga Aley untukku?"
"Oh, tentu, oppa. Aley, ayo kita bermain di taman."
"Apa yang akan kita mainkan?"
"Bagaimana jikaㅡ" Suara Sooyoung akhirnya memelan tertelan jarak.
Baekhyun menatap keduanya dengan senyuman dan kemudian berbalik pergi kearah kekasihnya yang sibuk melamun diatas meja makan.
Gelas kopi ditangannya sudah menghilang uapnya. Menandakan kalau lelaki jangkung itu tidak menggubris kopinya sejak ia memegangnya. Terlalu sibuk dengan dunia yang Baekhyun tebak tidak jauh-jauh dari permasalahan mendiang Nana.
Sejak hari kematian Nana, Chanyeol menjadi lebih pendiam dan dahinya berkerut setiap waktu.
Baekhyun menyadari lelaki tinggi itu tengah memikirkan sesuatu yang ia pendam sendiri. Entah permasalahan apa yang pernah terjadi diantara keduanya, tapi Chanyeol ㅡmeskipun dia tampak biasa saja- namun dialah yang paling terluka atas kematian kakak keduanya.
Baekhyun lebih baik melihat Sooyoung yang meraung dalam tangis, Yoora yang terisak keras, namun kesedihan itu lekas menghilang tertelan waktu.
Daripada melihat Chanyeol yang tampak tenang, namun justru memendam lukanya sendirian dan memupuknya dalam-dalam.
Perlahan, Baekhyun melingkarkan lengannya pada leher Chanyeol dari belakang. Mendaratkan dagunya tepat di atas pucuk kepala kekasihnya. Chanyeol yang awalnya terkejut lantas merilekskan dirinya dan mengusap-usap lengan Baekhyun.
"Kau melamun lagi." Bibir Baekhyun cemberut. Terlihat merajuk oleh sikap Chanyeol. "Kau bahkan mengabaikan kopimu. Apa kau masih memikirkan Nana noona?"
"Aku akan berbohong jika berkata tidak."
"Chanyeol, apa kau menyesali pertemuan kita?"
Mata Baekhyun berusaha menyelami manik Chanyeol. Saling beradu demi mengais jawaban di dalamnya. Bibir kissable Chanyeol hanya menyunggingkan senyuman. Ia bergerak cepat mengecup ujung bibir Baekhyun.
Tepat di bawah tahi lalat lucu disana. Tempat favorit Chanyeol.
"Ck, kau ini! Bagaimana kalau ada yang melihat?!" Pukulan main-main ia daratkan di lengan kekasihnya. Bibirnya lagi-lagi cemberut.
"Bagaimana mungkin aku menyesali pertemuan spesial kita? Aku bahkan menantikan itu selama belasan tahun."
Jemari Chanyeol bermain disekitar pipinya yang mulai bulat. Chanyeol serius ketika mengatakan bahwa akan menaikkan sedikit berat badan Baekhyun. Dia lebih mulai berisi sekarang. Semakin lucu, menggemaskan dan awet muda. Siapa yang mengira bahwa umurnya hampir kepala tiga?
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ᴠᴇɴɢᴇᴀɴᴄᴇ 』
Romance❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ 🔞 ㅡcinta itu hanya permainan kata. Benci dan kematian adalah pelengkapnya. sejak permainan hati itu menyakitinya, chanyeol bersumpah akan membalas semua perlakuan buruk itu.