[☑]『 ᴠᴇɴɢᴇᴀɴᴄᴇ 』

🌿 t.h.r.e.e

•••••••••••••••♥（●´∀｀）ノ♡♥•••••••••••••••

Baekhyun melangkahkan kakinya dengan riang menuju kamarnya. Ia bahkan tersenyum lebar saat berpapasan dengan kakak tirinya, membuat Kris terheran. Pemuda tinggi itupun mengikuti langkah Baekhyun dan ikut memasuki kamar adiknya.

Baekhyun dengan santainya membuka jas dan kemejanya –menyisakan celana panjangnya. Mata Kris melotot melihat banyaknya hickey di punggung dan dada Baekhyun. Ia langsung menghampiri adiknya dan memutar−mutar tubuhnya hingga adik kecilnya itu pusing.

"YA! HYUNG!"

"B? A−Apa ini? Kenapa banyak kissmark di tubuhmu? Kauㅡ ah, tidak. Seulgi, tidak mungkin menandaimu seperti ini kan?"

Baekhyun menatap kakaknya datar. Ia pun memilih membalikkan tubuhnya dan mencari kaos ganti lalu memakainya. Tanpa memandang wajah cengo kakaknya, ia pun menjawab dengan santai.

"Aku tidak bercinta dengannya, hyung."

"Lalu?"

"Aku bercinta dengan Chanyeol. Dan sialnya aku berada di bawahㅡ" Diameter mata Kris kian melebar. "Berhenti melihatku seperti seorang maniak! Menyingkirlah Kris Wu, aku mau makan. Aku lapar!"

Namun Kris dengan sigap menghadangnya. Wajahnya menyorot tak suka. Ia sangat menyayangi adik tirinya itu seperti adiknya kandungnya sendiri. Tapi dia kecolongan kali ini, oleh pemuda aneh anak si Park itu lagi.

"Jelaskan apa maksudmu, Baekhyun!" Kris sedikit menggeram. "Sejauh apa hubunganmu? Kenapa kau sampai memberikan harga dirimu?!" Baekhyun menggigit bibirnya.

Ia pun bingung dengan perasaannya. Ia meyakini dirinya masih mencintai Seulgi dan bukan Chanyeol. Tapi ia ingin sekali merasakan Chanyeol lagi, menginginkan setiap sentuhan dan kenyaman yang diberikan Chanyeol.

Seperti... candu?

"Aku tahu kau ingin membalas dendam atas kematian Byun ahjussi tapi kenapa harus sampai sejauh ini?! Aku telah berjanji pada ibumu untuk menjagamu, B. Hanya kau yang dia miliki saat ini." Helaan nafas keluar dari bibir tipis Baekhyun. Ia menatap Kris dengan pandangan bersalah.

"Aku juga tidak tahu, hyung. Aku juga tidak mengerti apa yang terjadi padaku."

"Mungkinkahㅡ"

"Tidak hyung, aku tidak mungkin merasakan perasaan itu. Aku masih yakin aku straight dan Seulgi adalah pilihan terakhirku. Hanya saja, entahlah. Mungkin aku hanya kasihan padanya." Kris mengernyit tidak mengerti.