Hanya butuh beberapa menit hingga mereka sampai di lobi perusahaan. Beberapa pegawai Chanyeol sudah menyambut lelaki itu dengan hormat.
Dua orang sekretaris wanitanya sudah mengerubunginya untuk memberitahukan jadwalnya untuk hari ini. Sedangkan Baekhyun langsung bergabung dengan divisinya dan mengikuti langkah ketua timnya –berada di belakang Chanyeol dan beberapa staff managernya.
Lorong tampak sibuk dengan lalu lalang karyawan perusahaan besar itu. Mungkin hari ini benar−benar hari yang spesial mengingat perusahaan Keluarga Oh hampir sama besarnya dengan Perusahaan Park.
Jika dulu mereka saling bersaing, maka jalinan kerja sama ini telah membuat keduanya semakin unggul di antara perusahaan lainnya. Media sosial dan elektronik di berbagai jaringan, siaran−siaran televisi, dan koran−koran pagi ini dipenuhi dengan berita kerja sama besar ini.
Hal itu tentu tak luput dari pengamatan lelaki mungil itu. Baekhyun hanya tak menyangka jika urusan perusahaan akan serumit ini. Meskipun dulu ia sempat mempelajari tentang perusahaan, namun menghadapinya secara langsung bukanlah hal mudah.
Mata sipitnya melirik kearah Chanyeol dan melihatnya tengah berbicara pada salah satu staff managernya dengan wajah dingin dan serius.
Entah apa yang dikatakannya tapi Baekhyun bisa melihat kalau staff itu mengangguk dan langsung berbicara pada bawahannya dengan nada perintah yang mutlak.
Beberapa orang pun segera mengikuti instruksi masing−masing. Mereka terpecah menjadi beberapa bagian saat sampai di depan pintu lift, namun Baekhyun bersyukur karena divisinya tetap mengikuti langkah Chanyeol yang hendak naik ke lantai atas menggunakan lift.
Lift terbuka dan ruangan besi itu tak cukup untuk menampung banyaknya orang. Karena itu, Chanyeol menarik lengan Baekhyun mendekat –bermaksud membuatnya untuk tetap bersama lelaki itu.
Baekhyun baru saja ingin meluapkan rasa senangnya dengan senyuman sebelum matanya menangkap keberadaan Nana di dalam lift itu –tengah berdiri angkuh dengan tangan terlipat di depan dada.
Tatapan mengintimidasi dan meremehkan yang dilayangkan wanita cantik itu membuat nyalinya menciut seketika. Tanpa sadar, ia menggeser tubuhnya merapat pada Chanyeol.
Lift pun tertutup dan bergerak naik.
"Oh, aku tidak menyangka jika kau masih memelihara jalang ini, Yeol." ucap wanita itu sinis –mengabaikan tatapan beberapa karyawan yang masuk bersama mereka.
Mata tajam Nana masih menatap Baekhyun dengan pandangan tidak suka, namun bibirnya mengukirkan senyuman licik. Chanyeol tak menatapnya.
Lelaki itu terdiam, terlihat acuh dengan ucapan kakak perempuannya. Walau Baekhyun dapat merasakan cengkeraman Chanyeol di lengannya semakin erat. Seolah menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ᴠᴇɴɢᴇᴀɴᴄᴇ 』
Romance❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ 🔞 ㅡcinta itu hanya permainan kata. Benci dan kematian adalah pelengkapnya. sejak permainan hati itu menyakitinya, chanyeol bersumpah akan membalas semua perlakuan buruk itu.