t.e.n 🌿

4K 459 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Karl?"

Luhan masuk setelah mengetuk pintunya dua kali. Luhan datang sepuluh menit setelah perintah Chanyeol pada resepsionisnya tadi. Sedikit banyak itu membuat Chanyeol kesal karena harus menunggu lelaki Chinese itu.

Chanyeol menatap seorang anak kecil yang sesegukan di belakang Luhan. Tatapan tajam itu tentunya membuat gadis kecil itu mengeratkan pelukannya pada lengan Luhan.





"Hey, dude. Dia hanya anak kecil. Hentikan tatapanmu itu."

"Dia anak Kang Seulgi dan aku sangat membenci tikus betina yang sudah mengotori milikku itu."

Luhan merotasikan bola matanya, jengah akan sikap mengintimidasi Chanyeol. Dalam hati tertawa setan karena ucapan posesif Chanyeol secara tidak langsung adalah sebuah pengakuan. Pengakuan bahwa lelaki bersurai abu itu masih mengharapkan Baekhyun.

"Kenapa terlambat?"

"Aku mencari sesuatu tadi. Aku pikir kau akan membutuhkannya." Luhan meletakkan sebuah amplop coklat pada Chanyeol.

Lelaki tinggi itu membukanya dengan gerakan santai. Masa bodoh dengan sosok Luhan yang menuntun bocah kecil itu untuk duduk di sofa ruangannya.

Sebelum mengambil beberapa kertas di dalam amplop besar itu, ia sempatkan melirik Luhan. Dan lelaki Chinese itu tengah berbicara dengan Aleyna. Berusaha menenangkan gadis kecil itu.

"Bagaimana?" Chanyeol mengerutkan dahinya melihat data Seulgi di dalam amplop itu.

"Apa ini?"

"Sebenarnya selama ini aku masih memata−matai mantan istri Baekhyun itu tanpa sepengetahuanmu. Entahlah, aku hanya merasa perlu melakukannya. Dan bang! Ternyata itu akan sangat berguna sekarang."

Chanyeol membaca beberapa berkas itu dan heran melihat surat kematian yang menyelip diantara banyaknya kertas. Chanyeol membaca surat itu dan sedikit terkejut melihat nama Kang Seulgi terpampang disana.

"Kang Seulgi sudah meninggal enam bulan yang lalu karena kasus pembunuhan. Belum ada yang tahu siapa pelakunya, tapi kemungkinan besar itu dilakukan oleh suami sendiri."




"..."

Chanyeol masih sibuk melihat−lihat kertas itu dan menghubungkannya dengan kejadian aneh yang dialaminya hari ini. Kedatangan Aleyna dan lain sebagainya.

"Aku pikir mereka sedang berada di luar negeri." gumamnya, namun Luhan masih bisa mendengarnya dengan jelas.




"Tidak, mereka kembali setahun yang lalu. Bahkan lebih awal dari kepulangan Baekhyun kesini."

Luhan mengusap rambut Aleyna.

"Aku mendatangi Aleyna secara pribadi dan kaget melihat penyiksaan yang dilakukan ayahnya sendiri. Jadi yeah, aku memberikan alamat kantor ini jika terjadi sesuatu padanya. Dan sepertinya memang sudah terjadi sesuatu."

[☑]『 ᴠᴇɴɢᴇᴀɴᴄᴇ 』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang