20

367 35 7
                                    

Kelompok KKN janjian di food court Tanjungan Plaza lantai 5. Normalnya ketemuan pukul 7 malam. Namun, beberapa orang sudah ada yang menunggu disana sebelum pukul 7 malam. Salah satunya mantan ketua kelompok.

Viyan dan Bella datang setelah Sarah.
Sejak awal datang, mood Bella sudah rusak. Yang ada dibenaknya hanyalah membuat perhitungan dengan Andra.
Bella bahkan nyaris tidak menyahut saat Radit bertanya menu apa yang ingin mereka makan malam itu.

Andra dan Angel datang 15 menit kemudian. Terlambat 10 menit dari waktu yang dijanjikan.

Angel duduk disamping Bella dengan wajah cerah. Andra mengambil tempat duduk disamping Radit. Dia masih seperti biasa, tersenyum lebar dengan tatapan mata tegas yang teduh. Senyum lebar
Andra tampak menyebalkan bagi Bella. Senyum itu hanya membuat Andra terlihat innocence.

"Udah pada menunggu lama?" sapa Andra terdengar ramah seperti biasa.
Sarah menggeleng ketus. Diikuti sebuah sahutan dari Radit, "Eh, kalian jadian ya?"

Ekspresi wajah Andra tiba-tiba berubah. Dia melirik Bella sekilas. Terlihat perubahan drastis dimimik wajah Bella saat Radit nyeletuk seperti itu. Angel tersipu mendengar celetukan Radit.

"Nggak kok. Ngasal kamu, Dit." Andra ketus. Terdengar seperti kalimat penegasan karena suaranya naik beberapa oktaf.

Mereka sharing kisah keseharian masing-masing. Ada yang menarik, ada yang membosankan, ada yang datar, ada juga yang luar biasa. Seperti Viyan dan Angel contohnya.

"Semua sudah tahu kalau kamu berprestasi sampai taraf internasional Yan dengan karya ilmiahmu itu."
Radit antusias, disertai anggukan beberapa teman lain.

"Lalu, Angel jadi kandidat Miss Indonesia kan, ya?"
Angel lagi-lagi tersipu.
Reuni hari itu dihabiskan dengan makan malam bersama, lalu diakhiri dengan nonton dibioskop.

Masing-masing berargumen tentang film yang ingin ditontonnya. Karena yang datang mayoritas laki-laki, akhirnya pilihan jatuh difilm action. Para perempuan mengeluh, tapi tidak bisa apa-apa karena kesepakatan diambil dari hasil voting.

"jadi ingat masa-masa KKN, kalau ada keputusan susah pasti diambil dengan voting." Radit berkelakar sambil mengantre tiket diloket.

Film action, Bella tidak pernah suka dengan film bergenre seperti itu. Dia sudah berencana akan keluar 20 menit setelah film diputar.

***
20 menit kemudian, Bella benar-benar meninggalkan gedung bioskop. Sebelum tertidur karena bosan dengan plot film, Bella memutuskan meninggalkan tempat duduk diruang gelap ber AC itu.

"Toilet," pamitnya berbohong kepada teman yang duduk didekatnya.
'toilet untuk beberapa jam kedepan,' batin Bella kesal.

Andra dan juga pilihan film yang ditonton semakin merusak moodnya malam itu. Bella turun satu lantai, berniat menghabiskan waktunya ditoko buku sampai film itu selesai.

Setidaknya, membaca buku-buku disana lebih menarik ketimbang harus duduk untuk menonton film yang genrenya tidak disukai.

Bella menuju rak ilmu pengetahuan alam. Dia selalu tertarik dengan buku-buku seperti itu. Di ujung tertinggi, ada buku tebal bercover biru yang membuatnya terpana untuk sesaat. Bella mendongak, dia berjinjit agar tangannya bisa meraih buku itu.

Gagal. Tangannya tidak bisa menjangkau. Pantang menyerah, Bella berjinjit sekali lagi. Menyerahkan seluruh tenaganya. Memaksa agar tubuhnya bertumpu pada ujung-ujung jari kaki.

Teraih. Namun karena tenaga yang dikeluarkan diujung jari tangannya hanya sedikit, buku itu nyaris jatuh menimpanya.
'Nggak lucu!' pekik Bella dalam hati. Dia memejamkan mata, menunggu detik-detik buku tebal itu jatuh menimpa kepalanya.

Keajaiban HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang