35 Kenyataan

202 20 24
                                    

"Ada apa ma?" Bella memulai pembicaraan.
Sedari tadi mama masih terdiam, seperti ragu.

Mama menghembuskan napas untuk segera mengatakan apa yang ingin dibicarakan pada anak gadisnya itu.
"Bella. Kamu sudah dewasa, mungkin ini sudah waktunya mama jujur sama kamu"

"mama mau ngomong apa?"
Bella yang semakin penasaran.
"Memangnya apa yang selama ini mama sembunyikan dari Bella?"

"Bella... masih ingat nggak cinta pertama mama waktu jamannya mama kuliah dulu?"
"emm... masih inget dong ma"
Mama tersenyum sambil meneteskan genangan air mata yang sedari tadi ia tahan.

"Ma.. ko nangis?" Bella mengusap air mata dengan jemarinya di pipi mama.
"Dia ayah kamu kandung kamu sayang"
Deg. Jantung Bella seperti berhenti berdetak. Apa maksud mama. Lalu, almarhum papa apa dia bukan ayah kandung Bella selama ini?

"Maksud mama?"
"Iya sayang, dulu mama sudah lama sekali menjalin hubungan dengan ayah kamu, sampai akhirnya nenek menjodohkan mama dengan almarhum papa. Karena nenek gak setuju kalau mama sampai menikah dengan lelaki warga negara lain. Dan akhirnya kami berdua putus asa, sampai ayah kamu memberi sebuah kenangan sebelum mama menikah, kenangan itu.. Kamu Bella."
Mama menguatkan Bella dengan menggenggam jemarinya.

"Ja.. Jadi, aku bukan anak papa ma"
Bella menangis, begitu perih mendengar pernyataan ini. Selama ini dia bukan anak papanya. Lalu kemana ayah kandungnya?

"maafin mama Bella, mama baru jujur sekarang sama kamu sayang" mama memeluk tubuh anak gadisnya itu dengan tangis yang tak bisa ditahan lagi.

"Apa papa tahu semua ini ma?" mama tersenyum.
"Papa sudah tahu walau awalnya papa sangat marah sama mama, tapi akhirnya papa menerima kenyataan ini. Papa menyangi kamu seperti anak kandungnya sendiri"

"Terus.. Ayah kandung aku kemana ma?"
Bella bertanya lagi.
"Ia sudah mempunyai kehidupan baru di korea setelah beberapa tahun mama menikah"

"Bella... boleh mama nanya nak?"
Bella menjelajahi bola mata mamanya.
"Mama mau tanya apa?"
"Kamu.. mencintai kakak kamu? Andra?"
Deggg. Jantungnya sejak tadi seperti tidak diberi kesempatan untuk bernapas, darah disekujur tubuh Bella seperti ikut berhenti mengalir. Mama menggemkan jemari Bella lebih kuat

"Mama tahu sayang ini berat buat kamu, mama terlambat mengetahui hubungan kamu sama Andra. Maaf Bella"
Mama mulai menangis lagi, seperti membuat kesalahan pada anak gadisnya bertubi-tubi. Bella memeluk mama dengan mengusap punggung mamanya.

"Bella bakal berusaha untuk mencintai Viyan ma, sama halnya mama berusaha untuk mencintai papa, berusaha untuk menerima kenyataan kalau Bella dan Andra hanya sepasang adik dan kakak"
Mama menatap manik bola mata Bella. Seperti ada kesungguhan disana.

"Maafin mama sayang, mama... "
"Sssttt maa sudah ya, jangan dibahas lagi, nggak apa-apa kok, Bella sudah menyayangi Andra seperti kakak Bella sendiri. Mama jangan terus menerus nyalahin diri mama sendiri ya"

Dihati Bella sejujurnya bingung dengan semua kenyataan dan takdir yang sudah direncanakan.
'Apa aku bisa mencintai Viyan?'





Berat ya gaes. Tapi yaa memang begitu adanya 🤗

Keajaiban HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang