Kepada jenggala, dengarlah
Rintik yang mulai menerjang
Petrikor menghampa
Dari tanah ripah menghambur merusak
Nan kuharap di sana, akarmu baik-baik sajaKepada jenggala, dengarlah
Tangan parewa ikut menjarah
Mencingcang tubuh abadi yang gundah
Namun senyum slalu kaubawa
Kuharap dengan itu, jenggala tak pernah putus asaKepada jenggala, maaf
Maaf, pikiran racau itu
Enggan bermain logika bersamamu
Maaf, tanganku tak sampai meraihmu