Kedua mata itu belum terbuka tapi kakinya tetap melangkah berjalan menuju kamar mandi
DAK
"Aw!"teriak Jihoon saat dahinya tak sengaja terjeduk ke pintu kamar mandi,
Salahkan saja dia yang berjalan tanpa membuka mata."Astaga aku mengantuk sekali"keluh Jihoon dengan melanjutkan langkahnya menuju wastafel sembari mengusap dahi nya yang terasa sedikit nyeri
"Aku harap ini tidak akan bengkak seperti bola golf"ucap Jihoon dan seketika membuatnya menggeleng pelan "sudahlah,itu berita lama"Sekitar 27,5 menit berlalu dan itupun Jihoon masih menyikat giginya dan-
Ceklek
"KYAAAAA!!!!sialan kau Hyung!!!!!eommaaaa"
BLAM
teriak Jihoon kaget saat tiba-tiba saja Jimin membuka pintu kamar mandinya.
sontak Jimin pun menutup pintu itu dan untung saja Jihoon saat itu sedang menggunakan bathrobe nya."Maafkan aku!kukira tidak ada orang didalam!"teriak Jimin dari luar dan yang pastinya sangat membuat Jihoon kesal.
Ceklek
Jihoon keluar dari kamar mandi nya dan mendapati kakaknya itu sedang berusaha menghindari tatapan tajam dari Jihoon "bagaimana bisa kau masuk kamarku?!"ucap Jihoon "k-kau tidak MENGUNCINYA BODOH!!!Aishhh Jjinja"kesal Jimin.
"Huhhh dasar kau Jimin hyung!!!katakan padaku apa yang sudah kau lihat?!"tanya Jihoon kesal dan sebuah pikiran nakal menghampiri otak Jimin yang sebenarnya kosong itu.
Jimin terlihat menahan tawanya
"Hyung!katakan padaku!"ucap Jihoon"Pffft ternyata begitu milikmu kkkk sangat kecil pffttt AKHHHH"belum selesai Jimin membuat kebohongannya untuk menjahili Jihoon tapi pemuda manis dihadapannya itu sudah mencubit perut nya dengan kencang "hentikan omong kosong mu Hyung"ucap Jihoon lalu mendorong Jimin keluar kamarnya.
.
Seperti biasa saat Jihoon disekolah,
Yang disambutnya hanyalah pelajaran ditambah lagi dengan Hyungseob yang tidak bisa berhenti marah-marah karena ia lupa membawa buku catatan milik pemuda Kelinci itu "kau harusnya membawanya tadi! Kenapa bisa kau melupakannya bla bla bla....."Celotehan itu terus berlanjut dan Jihoon yang sedang malas mendengarkan hanya fokus pada ponselnya yang sedang menatap pesan singkat pemuda yang sialnya tampan itu semalam.
"Dasar kurang ajar,bagaimana bisa kau tak mengirimi aku pesan?!emmm atau aku saja?"monolog Jihoon,sekarang pemuda mungil itu sedang sibuk berpikir.
"Yak!apa kau mendengarkanku?!"kesal Hyungseob kepada Jihoon yang mengacuhkannya "aku mendengarkanmu"jawab Jihoon malas dan celotehan itu kembali datang.
Kau sibuk?
:(
Sepertinya kau sibuk
Maaf mengganggumu hehe
(Delete)"Aku rasa itu terlalu lebay,eoh iya"
Apa kabarmu?
(Delete)"Huhhh ini membuatku pusing"ucap Jihoon dan saat itu atensi Hyungseob teralih pada sahabatnya yang menurutnya kurang ajar itu "hei!kau kenapa eoh?"tanya Hyungseob,membuat Jihoon menatap tak minat kearah pemuda itu
"Kau sudah selesai?"tanya Jihoon
"Sudah!""Huhhh...aku hanya bingung"ucap Jihoon
"Bukannya kau memang orang yang membingungkan,sampai sekarang saja kau masih bingung dengan gender mu"ucap Hyungseob dengan wajah tanpa dosanyaPLAK
"YAK!!!aku serius!"kesal Jihoon setelah tangannya sukses mendarat di kening bagaikan lapangan pesawat milik Hyungseob itu.
"Baiklah!katakan padaku ada apa denganmu?!"tanya Hyungseob
"Aku hanya bingung,emmm apa harus aku yang mengirimkan pesan padanya duluan?"pikir Jihoon
"Menurutku lebih baik kau yang mengirimi nya pesan lebih dulu,jika kau hanya diam seperti ini kau tidak memiliki percakapan yang lebih banyak dengannya"usul Hyungseob dan Jihoon merasa aneh dengan kebijakan sahabatnya itu"Kalau masalah percintaan kau selalu pintar"ledek Jihoon dan dihadiahi delikan kesal dari Hyungseob,
"Tapi,siapa?"tanya Hyungseob penasaran dan Jihoon mengerti maksud pemuda itu."Woojin,eh"Jihoon tak sengaja menyebut nama Woojin,harusnya kan dia merahasiakannya "APA?!woojin yang mana?!jangan bilang kau hmppttt"teriak Hyungseob namun langsung dibungkam oleh Jihoon.
"Berteriaklah sekali lagi dan kupastikan mulutmu tidak bisa berbicara lagi"ancam Jihoon berbisik rendah dan Hyungseob hanya mampu meneguk ludahnya kasar.
Jihoon melepaskan tangannya dari Hyungseob "tunggu sebentar,Woojin yang kau maksud itu siapa eoh?"tanya Hyungseob dan Jihoon hanya diam saja enggan menjawab.
"Jangan bilang....."Hyungseob menjeda ucapannya dab Jihoon pun bisa merasakan keringat dingin mengalir dipelipisnya.
Mata Hyungseob semakin menyipit saat menatap Jihoon yang menunggu ucapannya."LEE WOOJIN SI ANAK JHS ITU?!"
PLAK
.
Bisa Jihoon rasakan kalau hari ini adalah hari yang begitu melelahkan atau setiap harinya sama.
Jihoon berbaring diatas kasur miliknya,
sembari menatap kearah ponselnya yang menyala.Tok tok
Ceklek
Jihoon menoleh kearah pintu dan mendapati sang kakak berada disana
"Apa?"tanya Jihoon datar saat ingatan nya tadi pagi kembali muncul
"Kau dipanggil eomma"ucap Jimin dan saat itupula Jihoon meninggalkan kakaknya itu disana dan pergi menuju bawah.Jimin melirik kearah ponsel Jihoon yang menyala "kurasa dia seharian ini selalu menatap ponselnya"monolog Jimin,kemudian melirik kearah tangga dan berjalan menuju ponsel Jihoon berada.
"Ohhhh begitu kkk"kekeh Jimin saat dirinya melihat ponsel Jihoon dan dengan cekatan jari nya itu mengetikkan sesuatu disana dan-
Bibir itu menyeringai senang.
Jimin menaruh kembali ponsel itu dan berlari keluar menuju kamarnya sambil tersenyum,membuat Jihoon yang melihatnya saat keduanya berpas-pasan menjadi merasa ngeri.
Jihoon meraih ponselnya lalu merebahkan tubuhnya disana dan-
Tring
Saat mendengar bunyi notifikasi itu dengan segera ia membuka ponselnya
Park Woojin
I miss You
Maksudmu Jihoon?
"JIMIN HYUNGGGG!!!!!!"
Tbc
Hai,lama yess :)
Semoga suka
Gak direview heheVotement juseyo
Kisseu😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky fans (2park)(END)
Short Story"PARK WOOJIN SARANGHAE...."pjh [291118] #8 pjh #3 pwj #6 chamwink #12 2park