"Kau yakin?"tanya Jihoon, sekarang keduanya sedang sarapan di meja makan
Dan jangan lupakan Jimin, yang berarti mereka bertiga disana
"Apakah ini terlalu beresiko?"ucap Jimin kearah Woojin yang lagi-lagi terdiam."Woojin,asal kau tahu, aku tak mau kau menghancurkan mimpimu hanya karena aku"ucap Jihoon, sebelah tangannya menggenggam jari-jari Woojin yang sedikit bergetar, pemuda itu gugup dan bimbang, dan Jihoon dapat merasakannya.
"A-aku masih bingung"ungkap Woojin, membuat Jihoon tersenyum kecil
"Kembalilah ke Agensi mu, meminta maaflah kesana, bagaimanapun juga aku akan terus bersamamu, menunggumu dan menantimu. Aku tak masalah jika kita hanya dapat berbicara lewat ponsel"ucap Jihoon, ia ragu dengan ucapannya namun ia berusaha yakin.Woojin menatap Jihoon, ditatapnya netra galaksi itu dengan lamat "ayo kita ke Seoul"
.
Jimin berusaha menahan Jihoon yang ingin keluar dari mobil sesaat setelah mereka sampai ke Seoul, tepatnya didepan gedung agensi yang menaungi Woojin dan grupnya.
Bagaimana tidak, Jihoon terus memberontak karena saat pemuda gingsul itu turun dari mobil, wartawan mengejar dirinya, wartawan-wartawan itu berkumpul mendesak dirinya meminta penjelasan.
"Sadarlah,jika kau keluar sekarang, kau akan memperkeruh keadaan"ucap Jimin keras kearah Jihoon yang terus-menerus meminta Jimin memutar balik mobilnya,
Dan tentu saja Jimin menolak, karena jika saja mereka masih disana, para wartawan itu akan dengan cepat mengerumbuni mobil mereka."Hyungggg"Jihoon melirih kecil,pemuda mungil mengusak matanya yang terus-menerus mengalirkan air mata
"Aku takut akan terjadi sesuatu pada Woojin"ucap Jihoon
"Tenanglah, tenanglah. Aku yakin dia sudah berada didalam gedung sekarang"ucap Jimin berusaha menenangkan Jihoon yang kalang kabut..
Tok tok
"Masuk"
Setelah mendengar intrupsi itu, pintu pun terbuka, menampilkan wajah seorang pemuda yang dicari-cari nya selama ini.Pria dewasa itu membelalakan matanya terkejut bercampur emosi
"kau. Beraninya melarikan diri! Apa kau tak memikirkan akibatnya pada perusahaan hah?!" Direktur itu berteriak Woojin tampak tenang ditempatnya berdiri."Lagi Woojin lagi, kau sudah dua kali membuat kekacauan! Kau tak lihat di luaran sana tersebar berita kau kabur karena agensi memperlakukanmu seperti budak?" Ucap Pria itu.
"Maafkan aku"ucap Woojin, obsidiannya menatap kearah lantai, berusaha untuk tidak melakukan kontak mata dengan pria menyebalkan dihadapannya itu.
"Maaf? Itu saja?"direkturnya bertanya dengan nada tak percaya, ditambah ia tersenyum miring karena mendengar perkataan pemuda itu.
"Bukankah aku hanya pergi selama satu hari satu malam?"bela Woojin pada dirinya.Ia tahu kalau perbuatannya ini akan membuatnya dapat dikeluarkan dari grup, tapi ia akan berjuang, karena Jihoon yang memintanya.
"Tapi kau tak bilang apapun dan buruknya lagi,media entah darimana mengetahui hal itu, bukankah itu sudah menjadi hal yang buruk? Beribu-ribu penggemarmu meminta klarifikasi, namun sampai sekarang yang dapat kami lakukan hanyalah bungkam! Itu semua karenamu"ucap direktur nya, membuat Woojin mengeratkan jemarinya memncoba bersabar menahan emosi.
"Aku sudah tahu dengan rencanamu, tap aku tidak akan keluar dari grup"tegas Woojin, pemuda itu menunjukkan wajah seriusnya.
"Direktur katanya-"ucapan manager Woojin terhenti saat ia melihat Woojin berdiri dihadapannya
"K-kau sudah pulang?"tanya manager nya, membuat Woojin tersenyum kecil kearahnya."Aku hanya kembali, bukan pulang. Karena rumahku bukan disini"ucap Woojin, pemuda itu masih dapat bercanda di dalam keadaan seperti ini
"Hahhh"direktur nya menghela nafas lelah, ia mengurut dahinya karena pusing."Jadi?"tanya Woojin kearah direkturnya yang juga menatapnya hingga obsidian mereka bertemu.
Keheningan sangat terasa di ruangann ini,
Hingga sang mengusak rambutnya dan menghela nafasnya..
"Saya akhiri, terima kasih"
Pemuda gingsul itu tersenyum manis kemudian berjalan menuju belakang panggung kecil itu,
Sesampainya dibelakang stage, yang ia temui adalah Member-member nya berdiri didepannya.Woojin tersenyum,begitupula mereka
"Kuharap setelah ini kita semua dapat terus sukses bersama"ucap Jisung, yang langsung di sorak setuju oleh semua member tak terkecuali Woojin."Oiya, setelah konferensi pers mu tadi yang membela tak ada salahnya berkencan dan setiap orang berhak berkencan termasuk idol itu membuat seseorang disofa sana menunggu mu begitu lama"ucap Seongwoo dengan wajah jahilnya sambil menunjuk kearah seseorang yang duduk disofa yang membelakangi mereka,
Namun Woojin tentu mengenalinya,
Dari jauh sinipun dapat ia kenali surai madu itu adalah kekasihnya.Woojin berjalan mendekat,
Kemudian diam berdiri dengan tenang dibelakang pemuda manis itu
"Kau sejak kapan disini?"tanya Woojin, membuat Jihoon menoleh dengan senyuman manisnya.Dan untuk kesekian kalinya, Woojin merasa ia tenggelam dalam mata galaksi itu saat ia menatapnya, begitu indah dengan kilauan pada netra coklat itu "sejak tadi"jawab Jihoon, namun yang ia dapati hanyalah Woojin yang terdiam "Woojin?"
"Kau terlalu indah"puji Woojin tanpa sadar,
Membuat Jihoon mengedip-ngedipkan matanya karena tak menyangka kalau Woojin akan mengatakan hal seperti itu."Hentikan, kau membuatku malu"ucap Jihoon, membuat Woojin tersenyum menatapnya "tadi itu adalah kalimat kedua yang dengan tulus aku ucapkan padamu"ucap Woojin, membuat Jihoon kebingungan maksud pemuda itu.
"Kedua? Lalu yang pertama?"tanya Jihoon,
Dan tiba-tiba Woojin mendekatkan wajahnya pada Jihoon.
Pemuda mungil itu hendak mundur,namun Woojin menahan kepalanya
"Kalimat pertama adalah...."Woojin menjeda ucapannya."Bahwa aku mencintaimu"ucap Woojin, kemudian wajahnya mendekat sepersekian detik dan-
"Ekhem" pergerakannya terhenti saat ia mendengar sebuah deheman dan mengintrupsikannya untuk berhenti."Aku sudah membiarkan mu menciumnya saat diBusan asal kau tau, dan kini aku tak akan membiarkannya, yak!"ucap Jimin, kemudian menarik Jihoon kebelakang tubuhnya, membuat Woojin tersenyum malu karenanya "hehe Hyung iya-iya"kekeh Woojin.
"YAK PARK JIMIN!!!kenapa kau mengganggu eoh?!"kesal Seongwoo,kemudian berjalan mendekat kearah Woojin dan memeluknya
"Aigoo anakku"ucap Seongwoo, membuat yang lain terkekeh melihat kelakuannya.Jihoon tersenyum melihatnya, begitu pula Woojin yang tersenyum kearahnya,
Keduanya bahagia sekarang.Meskipun tetap tak bisa berjalan dengan bebas, namun sekarang terasa ringan setelah jujur dengan semuanya mengenai hubungan mereka,
Setidaknya mereka mendapat pengakuan bahwa mereka benar-benar saling mencintaimu.Seperti yang mereka janjikan pada diri masing-masing.Bahwa mereka,
Akan menghadapi semuanya bersama.
The End
Yeayyy Lucky fans officially end,
Gimana Ending nya?
Gak memuaskan?
Maaf yah, soalnya aku bingung Ending mau gimana,
Karena aku udah ga sabaran mau publish Book baru aku itu,
Tapi ingat! Book baru itu
Mature Content!!!Votement juseyo
Kisseu
![](https://img.wattpad.com/cover/157681066-288-k454487.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky fans (2park)(END)
Short Story"PARK WOOJIN SARANGHAE...."pjh [291118] #8 pjh #3 pwj #6 chamwink #12 2park