11

1.9K 275 64
                                    

Jimin terkekeh saat mendengar suara teriakan Jihoon dari dalam kamarnya.
"Kkk dasar bocah kasmaran hahaha-"

Tok tok

"Hyung!!!buka pintunya atau aku akan mendobraknya!!!"teriak Jihoon dari luar,
Membuat Jimin yang awalnya senang mengerjai adik tersayang nya itu dibuat gugup karena telah berani macam-macam dikandang gajah.eh

"Jangan ganggu a-aku sedang emmm sedang....AKU SEDANG MANDI!"teriak Jimin kearah pintu tertutup itu.

"Hentikan omong kosong mu hyung!!!cepat keluar dan hadapi aku!"teriak Jihoon lagi dari luar sana,membuat Jimin meneguk ludahnya kasar.

"Astaga aku seperti nya salah karena sudah macam-macam dengan gajah ini"monolog Jimin
"Aku mendengarmu!!!"teriak Jihoon lagi

Tok tok

"Yak!!!Hyung cepat buka pintu-Ahhh eomma..."teriakan Jihoon entah kenapa berubah menjadi ringisan,Jimin yang bingunf pun mulai berjalan pelan kearah pintu

Ceklek

Jimin membuka pelan pintu kamarnya
"Ahhh eomma huwee sakit eomma"

"Pfftttt...hahahaha rasakan kau gendut"ejek Jimin saat dirinya mendapati Jihoon yang sedang di berikan nyonya Park sebuah hukuman yaitu sentuhan cinta pada telinga anak tersayang nya.

"Eomma huwee ini sakit"rengek Jihoon
"Mulutmu itu memang seperti belalai gajah,suara mu keras sekali. Huhhh eomma tak sanggup mendengar suara mu"omel nyonya Park

"Tapi ini karena Jimin hyung!!!"bela Jihoon sambil mendelik sedih kearah Jimin yang mengejek nya
"Kenapa aku?bukannya aku hanya diam saja dari-"

"Kau juga Jimin!!!suka sekali kau mengganggu adik mu sendiri!"sela Nyonya Park dan memarahi Jimin yang tertunduk takut dengan bibir yang mencebik.

Dan entah apa yang terjadi,sekarang nyonya Park malah memarahi Jimin yang hanya dapat diam.
Jihoon melirik kearah Jimin yang juga menatapnya,kemudian menjulurkan lidah ya kearah sang kakak "wleee"ucapnya tanpa suara,membuat Jimin mendelik kesal kearah Jihoon yang terkikik di belakang ibu nya yang sibuk mengomel.

"Sudah lah,kembali kekamar kalian sana"ucap nyonya Park,kemudian berlalu pergi dari hadapan keduanya.

Jihoon dan Jimin saling bertatapan sengit antara satu sama lain,kemudian Jihoon memutuskan tatapan keduanya dan berjalan angkuh sembari melipat kedua tangannya didada menuju kamarnya.

"Apa dia memang adikku?"monolog Jimin kemudian berjalan masuk kedalam kamarnya sambil menggeleng pelan.

.

Jihoon menggigit bantal miliknya dengan kencang.
Setelah membalas Woojin,kalau tadi ponsel nya di mainkan oleh Jimin. Tapi sampai sekarang tidak ada balasan dari Woojin setelah pemuda bergingsul itu membaca pesannya.

"Kyaaaa....apa dia sekarang jijik denganku?"monolog Jihoon
"Huwaa eommaaa...aku batal menikahhh"rengek Jihoon mendramatisir.

Ini sudah setengah jam lebih berlalu dan Jihoon masih setia menunggu balasandari Woojin.

"Huhhh...terserahlah,lebih baik aku makan sesuatu"ucap Jihoon kemudian berjalan hendak keluar kamar.
Tapi,saat dirinya sudah berada diambang pintu, ia berjalan kembali kearah ponselnya yang berada diatas nakas.
Kemudian mengambilnya dan menyimpan ponsel itu kedalam kantongnya.

"Aku tidak akan membiarkanmu melakukan hal yang sama lagi, Jimin hyung"monolog Jihoon kemudian melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Kaki mungilnya berjalan menuruni tangga,
Dan dibawah sana tepatnya di dapur, ia dapat melihat sang bunda sedang membuat sesuatu.

"EOMMA!"

"NAYANA EH NAYANA!"kejut nyonya Park spontan saat Jihoon dengan semgaja mengejutkan sang ibu yg sedang sibuk berkutat didapur.

"Dasar kurang ajar"ucap Nyonya Park dan hanya dibalas kekehan dari Jihoon.

"Eomma....."

"Wae?"

"Aku lapar"keluh Jihoon sambil mencebik sedih "sebentar lagi akan selesai,Eomma sedang mencoba resep kue baru"jelas nyonya Park dan Jihoon hanya bisa menghela nafasnya.

"Yasudah,aku akan menunggu di depan Tv saja"ucap Jihoon kemudian berjalan kearah sofa yang berada didepan Tv.

Menatap tak minat keArah acara yang ada didalam Tv itu, kalau tidak salah nama acaranya "bahagia bersama".

"Ahhh membosankan"

Drrt drrt

Mata Jihoon membelalak kaget saat ponselnya bergetar "astaga,jangan sampai"ucap Jihoon sambil membuka ponselnya dan notifikasi yang disana.









Park Woojin

Maafkan aku karena terlalu lama membalas,tadi aku sedang latihan










"SYUKURLAHHHHH EOMMAA HUWAAAA"teriak Jihoon sambil bersujud syukur,membuat nyonya Park menjadi iba karena otak sang anak yang sepertinya tidak berkembang.

"Mungkin Chanyeol salah temponya waktu membuat anak itu"monolog Nyonya Park sambil menatap kearah Jihoon yang tampak bersyukur.

Jihoon bergerak cepat,jari nya mulai mengetikkan sesuatu.

Ahhh tak apa,aku mengerti :)








Woojin side




Jihoonie

I miss you

"Hyunggg!!!!seongwoo hyunggg!!!!huwaaaaa!!!!"teriak Woojin sambil terus berlari cepat berusaha mencari Seongwoo yang sedang sibuk membantu Daniel yang mencari keberadaan ori.

"Wae?!kau berisik sekali!"kesal Seongwoo
"Coba kau lihat!"ucap Woojin antusias dan saat seongwoo membacanya,kedua mata pemuda Ong itu membelalak kaget.

"Tenang kau harus tenang,tarik nafas....hembuskan...."ucap Seongwoo
"Kau harus terlihat Cool....kau balas saja 'maksudmu?' Sepeti itu"lanjut Seongwoo lagi dan Woojin pun menurutinya.

"Jja...sudah"ucap Woojin




"Wahhh tapi selamatttt huahahaha"keduanya saling berpelukan dan melompat-lompat girang. Dan-

Ting

Gerakan keduanya terhenti saat suara notifikasi dari ponsel Woojin.

Jihoonie

Maafkan aku,tapi itu tadi adalah Jimin hyung yang mengirim pesan saat aku meninggalkan ponselku dikamar

"Hyung"

"Hm?"

"Hyung"

"Hm?"

Woojin menatap pelan kearah Seongwoo yang menatap nya iba.
"Hyung huweee hyunggg kenapa hyung kenapaa huweee"rengek Woojin

"Tenanglah anakku huwaaa huhuuu sabarlahhh"ucap Seongwoo sambil mengusap punggung Woojin yang berada dipelukannya.

"Seongwoo,apa kau menemukan- eoh a-aku akan kembali nanti"ucap Daniel terputus sejenak saat melihat kelakuan Dua orang aneh itu berada dihadapannya dan pemuda itu pun berlalu pergi dari hadapan keduanya.



Tbc

Gimana guys?
Gak direview yahh

Votement juseyo
Kisseu😘

Lucky fans (2park)(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang