KANTIN.
Neisya mencari meja kosong untuk tempatnya makan. Kini ia sedang memegang piring dan juga gelas. Sembari matanya melihat setiap sudut, tapi tidak ada tempat untuknya.
"Eh anak koruptor, lo nyari bangku? Gak ada bangku yang sedia di dudukin sama lo! " ujar Clara.
"Lagian udah gak ada uang masih juga bertahan disini. " lanjutnya.
"Gak malu lo Nei? Kalo gue sih udah lama cabut dari ni sekolah. " sambar Vina.
Neisya tidak melihat mereka, walaupun banyak pasang mata yang memperhatikannya bahkan membicarakannya.
"Nei, duduk sini aja. " panggil Leo dengan menepuk nepuk tempat yang masih kosong di sampingnya, ia duduk di kursi panjang.
Neisya tertegun dengan tawaran Leo. Apakah ini mimpi? Ataukah ia benar-benar di dunia nyata?
"Gak pa pa Nei. Anggep aja kita temen baru lo. " ujar Gendra tau akan kebingungan Neisya.
Jelas semua tercengang melihatnya. MEXICAN MAFIA mengajak seorang wanita seperti Neisya makan bersama satu meja. Itu hal yang sangat sulit dipercaya.
Neisya akhirnya duduk di samping Leo. Meskipun ia sedikit segan, bukan hanya orang-orang yang tak berhenti melihatnya, ia juga tidak enak berada di antara kelima laki-laki ini.
"Gak usah takut Nei, kita orang baik kok, gak bakal lukain elo. " ucap Bastian.
"Lagian apa sih yang mau di takutin dari kita. Kita mah cuma modal nama geng doang. " lanjut Bastian, membuat Ghana memberinya tatapan sinis.
Bastian menyadari hal itu, dengan cepat ia menyatukan kedua tangannya seperti memohon, "Ampun bos, bercanda. "
"Udah diem, gimana dia bisa makan kalo kalian ngomong terus. " ucap Leo yang mengerti ketidaknyamanan Neisya.
Ghana terus memperhatikan Neisya. Entah apa yang membuat dirinya ingin tau kehidupan Neisya lebih jelas.
"Ooh iya, soal tadi, atas nama Ghana gue minta maaf. Dia emang gitu, gak mikir mau cewek atau cowok kalo mau kasar yang penting baku hantam. " ujar Leo.
"Iya gak pa pa. " jawab Neisya dengan suara kecil.
"Maksud lo apa mengatasnamakan gue? Gak ada niat gue minta maaf sama dia. " suara Ghana meninggi.
"Gan, udahlah. Emang lo yang salah, lo luapin emosi lo ke dia padahal lo marahnya ke ibu lo. Apa pantes? " kali ini Leo cukup dewasa.
"Lo gak berhak atas itu. " ucap Ghana sedikit.
"Emang gue gak ada hak, gue cuma berusaha ngebela yang bener. " balas Leo.
"Gue permisi, makasih tempatnya. " Neisya beranjak pergi meski makanan di piringnya masih tersisa banyak.
Bukan tanpa alasan Neisya meninggalkan makanannya, tapi ia hanya merasa menjadi benalu diantara pertemanan mereka. Tidak baik ia berlama lama disana.
"Sebaiknya lo jangan egois. " ucap Leo untuk terakhir.
*****
Jam pulang sudah berlalu, hari ini jadwal Neisya piket. Seharusnya besok, tapi agar besok tidak tergesa gesa kelasnya mengadakan peraturan seperti ini.
Mungkin karena kebencian teman kelasnya padanya, ia ditinggal di kelas sendiri. Tidak ada yang membantunya membersihkan kelas, kejam bukan? Ya, hal ini harus ia biasakan.
PLAK!
Sebuah benda jatuh saat Neisya tak sengaja menjatuhkan meja milik Clara. Ia sempoyongan hingga terdorong ke meja Clara.

KAMU SEDANG MEMBACA
GASYA
Rawak"Selama ini gue udah punya pacar. " Ucapnya tidak melihat wanita yang ada dihadapannya. "Si.. Siapa? " Alghana Mahendra Edward mendekati seorang wanita bernama Neisya Clessy Amora dengan niat hanya untuk menjadikannya korban. Neisya Clessy Amora...