Keempat pemuda itu melihat secara serentak ke sumber suara.
Salah satu pemuda melepas genggaman nya dari Neisya, dan ia berjalan mendekati suara yang telah berani memberhentikan nya.
"Mau sok jago ya lo. " Pemuda ini berkacak pinggang.
Pria yang tengah berdiri di kegelapan itu menyimpan ponsel yang barusan ia gunakan untuk memberi tau seseorang.
Menit selanjutnya, pemuda tadi sudah terpental jauh dari tempat ia berdiri tadi.
Ketiga pemuda lainnya bukannya takut atau kabur, mereka malah bersama mengeroyok orang yang sudah mengacaukan rencana mereka.
Neisya memejamkan matanya dari tadi, ia tidak berani melihat. Dengan terbebasnya dirinya dari orang-orang jahat tadi ia sedikit lega.
Semua beres. Tidak ada suara lagi terdengar. Neisya membuka sebelah matanya dengan rasa yang masih sedikit takut.
Ia melihat samar-samar tubuh laki-laki yang tinggi semampai, dengan jaket yang dikenakan. Sekarang laki-laki itu tengah berjalan menuju dirinya.
Neisya kembali memejamkan matanya, berpura pura tidak tau.
"Cepet masuk mobil. " Laki-laki itu ternyata hanya memberi perintah padanya dan berjalan melewati begitu saja.
Neisya berjalan dengan tertunduk lemas, ia pikir laki-laki ini akan memberinya perhatian mengenai perlakuan keempat pemuda tadi.
Neisya mau mengikuti perintah karena ia mengenal sosok pria ini. Dan ia rasa, pria ini akan membawanya ke tempat yang lebih aman.
*****
Neisya tepat sampai di depan toko bunga dengan keadaan yang masih utuh.
"Makasih karena udah nyelamatin gue. " Ucap Neisya, menunggui jawaban laki-laki tersebut.
"............."
Tapi nihil, sedikitpun tidak ada niat pria itu untuk menjawab ucapan terimakasih yang diberi untuknya.
Neisya tetap berniat menunggui jawaban, entah sampai kapan itu.
Pria itu melihat Neisya setelah beberapa saat, tampak Neisya sedang tercengir padanya.
"Bisa keluar sekarang gak? " Pria itu bermaksud mengusirnya.
Neisya meneguk saliva nya dengan sulit. Ia membuka pintu mobil dan keluar. Baru saja Neisya ingin melihat kembali pria itu, ternyata mobilnya sudah berjalan kencang.
"dasar batu! "
"gak ada hati! "
Neisya masuk ke dalam toko, ia melihat semua wajah karyawan mengkhawatirkan nya. Terdapat Lusi disana yang berwajah pucat.
Lusi dan karyawan lain langsung mendekati Neisya.
"Nak, kamu gak pa pa? " Lusi mengecek seluruh tubuh anak kosnya tersebut.
"Gak pa pa kok Bu. "
Lili melangkah mendekat, "Kita semua khawatir waktu dapet kabar kamu di ganggu preman. "
"Kalian tau dari mana? " Tanya Neisya heran.
Lili melihat Lusi.
"Al tadi chat ibu. Setelah itu gak ada kabar lagi dari dia, rencana nya mau nyusul kalian, tapi ternyata kalian balik lebih cepat dari perkiraan. " Ucap Lusi menjelaskan.
Laki-laki yang telah menyelamatkan nya tadi adalah Alghana. Si batu yang tidak berperikemanusiaan itu telah menyelamatkannya. Neisya terdiam saat mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GASYA
Random"Selama ini gue udah punya pacar. " Ucapnya tidak melihat wanita yang ada dihadapannya. "Si.. Siapa? " Alghana Mahendra Edward mendekati seorang wanita bernama Neisya Clessy Amora dengan niat hanya untuk menjadikannya korban. Neisya Clessy Amora...