SEMAKIN DEKAT

46 8 0
                                    

Neisya dan Deby masuk ke ruang guru, yang di dalamnya sudah banyak yang mengantri untuk mendaftar acara camping yang sebentar lagi akan dilaksanakan.

Sesuai informasi yang diberitakan di instagram sekolah, mereka akan bercamping di hutan yang pastinya sudah terjamin keamanannya.

"Nei, besok kita satu tenda sama Clara, Vina, Anggun. Apa kita beli tenda sendiri aja ya? " ucap Deby memberi saran.

"Gak pa pa. Kita jangan keliatan menghindar. Mereka temen kita juga kok, gak ada salahnya satu tenda sama mereka. "

Deby mengangguk paham. Hanya Anggun yang bisa mereka ajak bicara saat di tenda nantinya.

Bertepatan itu juga, Ghana serta rombongannya masuk beramai ramai.

"Rame amat, kayak mau tawuran aja. " ucap Kibo yang memiliki rambut keribo.

"Diem lu Bo. Ntar kita abisin lu. " ujar Bastian yang sedang menggigit tusuk gigi.

Kibo hanya tercengir mendapat respon yang tidak begitu santai.

"Ghan, daftarin sono. " perintah Bastian.

Ghana hanya menatap Bastian datar. Seperti ingin menerkam Bastian tanpa suara.

"Lo nyuruh Ghana? Gak salah lo? Biar gue aja. " ucap Raka memasuki barisan di belakang Neisya dan Deby.

"Ikut antri gue Ka. " susul Gendra.

Ghana lebih memilih berdiri di ambang pintu. Melihat ke arah lapangan. Dan hal itu diikuti Bastian.

"Lo ngeliatin apaan? " tanya Bastian.

"Leo. "

Tepat saat Leo keluar dari wc sambil memperbaiki kerah bajunya.

"Lo mau ngeliatin Leo kencing Ghan? Gilak, gak nyangka gue lo homo. " Bastian menggeleng kepala tak percaya.

Ghana tersenyum miring, "Otak lo dangkal banget. "

-----

"Lah, Neisya? Deby? Kalian ikut juga? " ujar Raka.

"Iya Ka. "

Hanya Deby yang menjawab dan juga tersenyum.

"Kalian setenda sama siapa? " tanya Gendra yang menatap aneh Neisya.

"Clara, Vina, Anggun. " jawab Deby.

Gendra mengangguk ngangguk, "Oohh. Eh, bukannya kalian gak temenan kan yah? "

Raka menyenggol lengan Gendra, "Ah Gendra, kaku banget omongannya. Sorry ya, emang gitu dia, gak bisa nyari topik yang bagus. "

"Yaudah lo beli aja topik yang bagus di pasar sana. " gerutu Gendra.

"Itu topi nyet! " tukas Raka meneriaki telinga Gendra.

"Antrian selanjutnya. "

"Kami duluan ya, yuk Nei. " Deby menarik tangan Neisya yang terus termenung.

Raka tersenyum membalasnya.

"Eh, lu nyadar gak sih Neisya bengong mulu? " ucap Gendra.

"Ah udahlah, lo itu terlalu mikirin hidup orang. Hidup lo aja masih banyak yang perlu dipikirin. "

"Iya juga sih. " Gendra menggaruk kepalanya bingung.

*****

Saat hendak Neisya dan Deby keluar dari kantor, mereka berpas-passan dengan Rexa di pintu.

"Neisya? Lo ikutan juga? " tanya Rexa.

Sedangkan di ambang pintu masih ada Ghana dan Bastian.

GASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang