Langit Putih

5 0 0
                                    


Aku mengetuk pintu itu beberapa kali sampai akhirnya sang pemilik rumah membukakannya. Ini adalah kegiatan rutinku, menukarkan beberapa kertas koran dengan secangkir susu. Pria ini adalah salah satu pelanggan yang baik. Dia tidak pernah memberikan susu yang tidak bagus. Sepertinya dia sangat peduli dengan kualitas susu yang ia miliki. Lagipula, benda itu dapat ditukarkan dengan berbagai macam hal, meski perawatannya sangatlah sulit.

Tentu saja, kualitas susu yang ia berikan akan terkotori oleh susu lain ketika mereka semua sudah bercampur di dalam galon.

Hari ini, tujuanku adalah untuk memenuhi galon itu, setidaknya setengah bagiannya.

"Koran hari ini, pak."

Pria itu pergi sesaat untuk mengambil susu, meninggalkan aku sendiri di pintu depan. Pada saat itu aku dapat melihat anjing peliharaannya duduk di salah satu lorong. Posisinya formal, ekornya bergerak ke kanan dan ke kiri, matanya lurus menatapku, seperti ingin diberikan sesuatu.

Pria itu kembali dengan secangkir susu. Ketika aku sedang menuangkan pemberiannya ke dalam galon, dia asik membaca halaman pertama koran yang kuberikan. Tentu saja. Judul pada halaman depannya kuakui lumayan memikat.

"Harga susu kita menurun, yah?"

"Sepertinya begitu."

"Satu cola sama dengan sepuluh susu. Benar-benar kecurangan! Mereka pasti memasukkan sesuatu ke dalam cola itu sampai-sampai harganya tidak pernah menurun!"

Pada saat itu aku berpikir, mungkin pria ini melakukan hal yang sama dengan susunya. Itulah mengapa susunya selalu berkualitas. Terlalu berkualitas, malahan. Tidak mungkin menjaga susu sebanyak ini berkualitas untuk waktu yang lama. Umumnya, kau harus menukar susu secepat mungkin agar sebelum harganya menurun. Karena itulah tidak ada orang yang bisa menyimpan susu banyak-banyak. Tetapi Pria ini tampaknya tidak pernah kehabisan susu. Dan susunya selalu bernilai tinggi pula!

Itulah yang dilakukan mereka yang kaya raya. Mereka memanipulasi susu yang mereka punya agar tidak pernah basi, sehingga mereka dapat menyimpan susu sebanyak-banyaknya, menyisakan susu yang tidak berkualitas, ataupun hampir basi, kepada mereka yang berada di bawah.

Rumah selanjutnya tidak begitu menyenangkan. Susu yang dimilikinya sama sekali tidak baik. Baunya tidak enak dan sepertinya kalau diminum ( meski tidak ada orang yang waras untuk meminum barang yang bisa kau tukarkan dengan apapun di dunia ) kau pasti akan sakit perut. Karena itulah aku meminta setidaknya dua cangkir untuk satu koran.

"Tidak. Susu ini bagus. Lihatlah. Aku tidak akan membayar lebih!"

Tidak ada alasan untuk mendorongnya lebih jauh. Lagipula aku tidak bisa memastikan nilai susunya. Itu urusan orang-orang kementrian. Tetapi bahkan merekapun tidak mampu untuk mengecek tiap-tiap nilai susu yang dimiliki semua orang dengan cepat. Pasti ada susu yang lewat pengecekan dan memiliki nilai yang jauh dibawah kualitasnya sesungguhnya.

Hari ini tidak terlalu baik. Kira-kira aku kekurangan setengah liter dari tujuanku yang semula setengah galon. Apalagi karena sudah bercampur dengan susu yang hampir basi, seluruh nilainya berkurang dratis.

Aku pergi ke pasar membawa seluruh susu yang aku punya. Nyonya yang menjual ikan sangatlah pelit dan hanya akan menjual satu ekor untuk tiga cangkir susu.

"Susumu sangat tidak bagus. Kau ingin aku rugi, hah?"

"Hanya ini yang aku punya. Tolong berbaik hatilah sedikit. Apakah tidak bisa aku menukar satu ekor dengan dua cangkir, atau setidaknya dua setengah cangkir?"

"Susumu akan merusak kualitas susuku. Jangan seenaknya meminta. Berikan aku tiga cangkir atau tidak sama sekali."

Akhirnya aku membelinya. Lagipula aku butuh makanan. Sudah sangat lama aku tidak makan sesuatu yang bagus, dan sepertinya seekor ikan merupakan kemewahan yang tidak pantas aku dapatkan. Tetapi dia menungguku dirumah, dan dia sangat menginginkan ikannya. 

Melihat senyumannya yang menyambutku pulang merupakan hal yang paling membahagiakan. Tetapi dengan sisa susu yang kupunya, aku tidak tahu berapa lama lagi aku bisa menjaga senyuman itu.

The Apocalypse - A Compilation of Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang