Ketika Rodger menerima panggilan itu, dia sudah tahu pasti tidak ada kemungkinan untuk menghindar. Tetapi bukan berarti dia tidak bisa menikmati waktu-waktu yang terdapat diantaranya-- saat ini dan saat yang menentukan itu. Aku tidak boleh gagal, ia tahu betul. Tentu saja, dia mengatakan hal yang sama kepada dirinya sendiri setiap kali ia akan melakukan operasi kepada tubuh manusia; sudah sewajarnya. Dia bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup manusia lain, ada doa, mantra, bagi dirinya sendiri untuk berharap dia tidak akan melakukan barang kesalahan semacam apapun.
Kali ini berbeda, sekali lagi ia berbicara kepada dirinya. Kali ini, bukan hanya satu, bukan hanya satu orang yang akan mati, bukan hanya satu keluarga yang akan menderita atas kepergiannya, skalanya lebih besar. Terlebih lagi, kemungkinan besar keluargaku yang akan terkena imbasnya. Istriku, anak laki-lakiku, bahkan anak perempuanku yang masih balita. Mereka semua akan menanggung akibatnya. Tidak, itu tidak akan terjadi, tidak jika aku berhati-hati. Dan demi Tuhan aku bersumpah akan berhati-hati. Aku harus.
Map coklat besar yang berada disisinya biasanya digunakan untuk mengisi lembar-lembar surat penting, umumnya berukuran A4, tetapi map itu cukup besar untuk dimasuki kertas folio. Kali ini, map itu digunakan untuk menyimpan uang sebesar dua juta dollar. Sebagai uang muka, kata orang yang menyerahkannya. Sisanya akan diberikan kalau operasinya berhasil. "Kalau aku gagal?" Rodger bertanya, sebagian tidak ingin mengetahui jawabannya, sebagian merasa sudah tahu apa jawabannya.
"Kau boleh menyimpan uang mukanya." Kata orang yang menyerahkannya. "Tetapi apa yang terjadi setelahnya, kuharap kita tidak perlu bertindak sejauh itu." lanjutnya jujur. Yang menyerahkan uangnya adalah temannya ketika SMA, Gallan, dan entah bagaimana bisa terjadi, Gallan saat ini merupakan salah satu orang paling berpengaruh dalam jejaring sebuah kartel narkoba. Dia menjadi tangan kanan langsung bos besar mereka, yang menjadi kliennya saat ini. Si Bos memiliki peradangan di tulang belakangnya yang menyebabkan tubuhnya lumpuh dari pinggul kebawah. Untuk mengobatinya diperlukan sebuah operasi khusus dari tangan seorang ahli-- seseorang yang terbaik dalam bidangnya. Si Bos benar-benar behati-hati, tidak mau wajahnya terlihat di umum, bahkan jika menggunakan nama palsu. Dia tidak punya catatan kenegaraan di pemerintahan manapun, mulai dari sertifikat lahir sampai tanda kependudukan sipil, dan hanya tiga orang dari seluruh kartel yang pernah melihatnya, sekaligus tiga orang yang diizinkan untuk berkomunikasi dengannya. Hanya tiga. Selalu tiga orang. Kalau-kalau dia menemukan orang lain yang lebih terpercaya, atau apabila orang yang lama sudah aus, dia akan menghapus orang sebelumnya dan menggantikannya dengan yang baru. ( Ya, menghapus. Tidak akan ada jejak tentangnya. Dari kelahiran sampai kematiannya ). Tidaklah bijaksana untuk menerimanya, salah satu bagian dari dirinya berkata demikian. Ingat Kal. Sebagian lainnya berkata demikian. Mendadak ia letih. Karena itulah ia mengusap kelopak matanya, kemudian menghela nafas. Barulah ia menyadari tanah yang berwarna kuning kemerahan. Waktunya tinggal dua jam lagi. Gallan akan meneleponnya dan dia akan meminta jawaban yang pasti. Ya, maka nyawa taruhannya. Tidak, maka nyawa pasti menjadi taruhannya.Rodger membenamkan map coklat itu dalam mantelnya. Ketika itu, sebutir salju turun tepat diujung hidungnya. Sudah musim dingin, tentu saja. Ini Januari. suhunya sudah dibawah dua puluh celsius sejak minggu lalu. Tetapi saat ini ia sangat ingin panas matahari, atau hujan yang sangat deras. Apapun itu selain salju. Sekarang, dia harus menghadapi dua hal yang paling dibencinya sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Apocalypse - A Compilation of Short Stories
ContoThe Apocalypse merupakan kumpulan cerita pendek tentang mereka yang tengah mengalami "akhir".