Teruntuk kamu, si pria yang tidak bisa mati.
Kepadamu, kunyanyikan pujaanku!
Kaulah makhluk teragung! Kaummu berada pada puncak kejayaan! Masa yang penuh keabadian dan ketertiban, sesuatu yang diidam-idamkan kaumku, telah tercapai oleh dirimu, oleh kaummu!
Kalian menuntaskan kelaparan! Setiap orang diberikan rasio makanan yang tepat, tidak berlebih dan tidak kurang! Tidak ada yang menderita obesitas, tidak ada pula yang menderita anoreksia! Kalian bangun pagi, bekerja, bersosial, dan kemudian kembali tidur, dan diberikan porsi makanan empat kali sehari. Tidak sedetikpun kalian habiskan dengan merasakan kelaparan.
Kalian menuntaskan peperangan! Negara-negara yang berdamai, bersatu atas namamu yang agung. Tiada konflik, perpecahan, ataupun kekerasan. Semua orang berbicara, dan semua orang menanggalkan senjata mereka. Pada dunia yang bersih dari ledakan dan kematian, yang tersisa adalah perdamaian dan keamanan.
Kalian menuntaskan kematian! Kalian menuntaskan penyakit! Kalian telah menemukan obat atas segala hal. Kalian telah hidup selama puluhan ribu tahun, membangun masyarakat kalian yang semakin megah dan semakin gagah. Tangan-tangan kalian mampu mengangkat batu raksasa. Kaki-kaki kalian mampu memumpu tiga ekor gajah. Kalian tidak pernah menua, kalian tidak pernah melemah. Tubuh kalian terbentuk dengan indah, bagaikan dipahat oleh sang dewa kerajinan!
Kau tidak memiliki anak, tentu saja, tidak ada dari kalian yang memiliki anak. Lagi pula, untuk apa kau memiliki anak? Ketika semua orang mampu mengerjakan segalanya, dan semua orang hidup selamanya; untuk apa menghasilkan keturunan ketika generasi lama tidak pernah punah?
Kalian menuntaskan ketidakadilan! Setiap orang hidup berkecukupan. Tidak ada kelas, tidak ada ketidaksetaraan. Setiap orang bekerja untuk semua orang dan semua orang bekerja untuk setiap orang. Kalian bergotong royong membangun masyarakat yang abadi, masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang berakselerasi, masyarakat yang terus menanamkan pandangan mereka kedepan! Kalianlah masyarakat yang terus hidup dan terus berevolusi!
Kalian menuntaskan kesengsaraan dan kemelaratan!
Lantas, mengapa kau memasang wajah seperti itu?
Mengapa kau bersedih, wahai teman abadiku?
Kau tinggal di dunia yang serba berkecukupan. Kau tinggal di dunia tanpa kemelaratan. Tanpa ketidakadilan. Tanpa kelaparan. Tanpa peperangan. Kau hidup dan kau selalu hidup. Kau melihat masyarakatmu tumbuh dan semakin tumbuh. Kau menyaksikan penaklukan alam semesta, tepat dibawah kakimu sendiri! Lantas, apakah yang membuatmu bersedih, wahai dewa yang agung?
Kalian menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperpanjang umur kalian, tetapi kematian tidak berlutut pada kaki kalian! Kalian telah menguak rahasia alam semesta, tetapi kalian tidak mengetahui segalanya! Kalian mampu memindahkan planet dan galaksi, tetapi kalian tidak berkuasa atas segalanya! Kalian melaksanakan ketertiban dan keteraturan, kalian berdamai, kalian hidup tanpa kedengkian dan amarah, tetapi kalian juga tidak memiliki rasa kasih sayang dan kepedulian! Kalian terus bergerak dalam kehidupan, dan kalian terus mengembangkan kehidupan, tetapi kalian tidak memahami kenapa kalian melakukannya, kalian tidak memahami mengapa kalian mengangungkan kehidupan, kalian tidak memahami mengapa kalian hidup!
Teruntuk kamu, si pria yang tidak bisa mati.
Kulantunkan puisi terindah atas namamu. Kupahat rupamu di atas langit, dan diantara bintang-bintang, di pusat alam semesta! Kupersembahkan seluruh kehidupanku untukmu. Kulihat wajahmu yang bersinar dibalik langit malam. Kau bersedih, namun tidak dapat menangis. Wajahmu yang kaku menatap kebawah. Kucoba melihat kebalik bola matamu, namun aku tidak menemukan apapun. Sebuah kehampaan murni, seakan kehidupanmu telah dicuri oleh sesuatu, oleh seseorang, oleh dirimu sendiri.
Tersenyumlah, wahai saudaraku! Kaulah penakluk alam semesta. Kaulah yang agung! Kaulah yang membangun peradaban yang amat megah! Tertawalah atas kekuasaanmu, wahai pria yang tidak bisa mati!
Dengan ini kuakhiri suratku, kuharap kau membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Apocalypse - A Compilation of Short Stories
ContoThe Apocalypse merupakan kumpulan cerita pendek tentang mereka yang tengah mengalami "akhir".