🎼|Moseok| 21'st Century Girls

747 91 26
                                    

"Jika ada yang terus menghinamu. Katakan bahwa kau putri. Pergi beritahu mereka. Apapun yang mereka katakan padamu, kau yang terbaik untukku."

A song by
BTS - 21'st Century girls

BTS JHope X Twice Momo

🎶

Seluruh mata seolah tersedot oleh paras dan raganya. Bagaimana dirinya berjalan, menoleh, bahkan tersenyum sekalipun tak pernah luput dari perhatian orang lain.

Para wanita menatapnya iri sedangkan para pria bersiul, mengagumi kemolekan tubuhnya.

Namun, bukan hanya pujian yang ia dapatkan. Sayangnya, ia lebih sering mendapat hinaan dari teman-teman kampusnya seperti; Dia pasti operasi plastik. Mana mungkin ia memiliki kecantikan dan badan yang bagus sekaligus?

Itu sudah biasa, sudah seperti makanan sehari-harinya jika berjalan di kampus seorang diri. Tangannya melambai pada seorang pemuda jangkung yang telah menunggunya di kafeteria.

"Kenapa lama sekali?" tanya Hoseok.

"Ada tugas yang belum aku kerjakan. Jadi, aku menyelesaikannya dulu di perpustakaan." Momo mendesah lelah. "Mulai besok, apa kau bisa menjemputku saat kelasku selesai?"

"Wae? ada masalah?"

"Ah tidak ... aku hanya merasa kesepian saja." Momo memaksakan senyum kepada kekasihnya. Ia menyendok nasi dan menyuapkannya ke mulut pemuda itu. "Kau harus makan banyak. Kau kelihatan sangat kurus," sambungnya.

Hoseok hanya terdiam dan mengunyah makanannya lama. Sudah tiga tahun mereka menjalin hubungan, jadi Hoseok tahu betul kalau wanitanya ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Ada apa? mereka membicarakanmu lagi?"tanyanya tepat sasaran.

Momo tersenyum tipis. "Kau tak usah khawatir. Aku sudah terbiasa."

🎶

Gadis itu berjalan ke kampusnya dengan ogah-ogahan. Biasanya, Hoseok akan mengantarnya sampai di depan kelasnya, tapi ia tidak ada kelas hari ini, alhasil ia kembali berjalan seorang diri.

Momo mendesah lelah begitu melihat tumpukan sampah di dalam lokernya. Ah-bahkan ia sudah lupa kapan terakhir kali melihat lokernya bersih.

Saat membuang sampah, seseorang mendorongnya-membuat kakinya terkantuk tong sampah cukup keras.

"Ups, kupikir kau plastik berjalan," ucap seorang perempuan sambil terkikik bersama kedua temannya.

Momo menunduk, tangannya mengepal kuat. Sampai kapan ia harus menerima semua hinaan ini?

"Maaf, tapi aku tidak punya waktu untuk meladenimu, aku ada kelas." Momo tersenyum tipis, sebelum pergi meninggalkan ketiga perempuan itu.

"Hey, jangan mentang-mentang kau pacarnya Hoseok jadi bisa berlagak seenaknya."

Momo menghentikan langkahnya. Ketiga perempuan itu kembali memblokir jalan Momo.

"Sebenarnya kau berlagak tidak peduli atau memang benar-benar tidak tahu?"

Momo mengangkat sebelah alisnya bingung. "Maksudmu?"

"Semua mahasiswa disini selalu membicarakanmu, kau tidak tahu?"

"Benarkah? aku tidak tahu kalau aku sepopuler itu."

"Apa?! kau-"

"Sayang? kenapa kau masih disini?" Hoseok tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka. Momo tersenyum senang sedangkan ketiga perempuan itu menggerutu-ingin marah tapi langsung ciut begitu melihat Hoseok.

"Ada apa ini?" Hoseok menatap Momo, ia menggeleng. Lantas pandangannya teralih pada ketiga perempuan itu. "Kalian ada urusan apa dengan pacarku?"

"A-ah ... tidak ada sunbae-nim, kami permisi," ucap salah satu dari mereka. Mereka akhirnya pergi meninggalkan keduanya dengan rasa malu bercampur kesal.

"Apa mereka yang selalu menganggumu?" tanya Hoseok setelah mereka pergi.

"Aku baru kali ini bertemu dengan mereka," jawab Momo. "Kenapa kau ada disini? bukannya kau tidak ada kelas hari ini?" tanyanya kemudian.

Pandangan pemuda itu kali ini fokus pada Momo, ia menyentuh kedua pundak gadis itu dan mensejajarkan wajahnya. "Aku mengkhawatirkanmu."

"Ya! tak usah khawatir. Aku baik-baik saja."

Hoseok tersenyum. Ia mengusap rambut gadisnya penuh kasih sayang. "Jangan dengarkan apa kata orang. Mereka hanya iri padamu."

Momo menggeleng. "Tidak, mereka membenciku, Jung. Bahkan mereka-"

"Sst-jangan dengarkan mereka. Buktikan kalau kau itu kuat. Kau itu cantik Momo, dan aku tahu betul kalau itu alami-tidak seperti apa yang mereka pikirkan terhadapmu. Jangan rendah diri, jangan biarkan mereka mengambil kebahagiaanmu."

Hoseok mengusap lembut air mata yang tanpa sadar keluar dari mata Momo. Gadis itu begitu terharu, ia bersyukur memiliki kekasih seperti Hoseok.

Hoseok merentangkan kedua tangannya, membawa tubuh Momo ke dalam pelukannya. Ia mengecup pucuk rambut Momo berulang kali. "Kau milikku, aku tidak akan membiarkan siapapun membuatmu meneteskan air mata lagi. Aku berjanji."

🎼Don't worry, baby. You are so beautiful. Don't worry about anything. You deserve to be loved.

#BTS - 21'st Century Girls

Bangtwice Song Fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang