🎼|Dahmin| Say You Love Me

1.2K 122 26
                                    

"Di dalam hatiku, tak ada yang lain selain dirimu." Aku ingin mendengar kata-kata seperti itu darimu

a song by
Twice - Say You Love Me

BTS Jimin X Twice Dahyun

🎶

Pernah mendengar istilah tidak ada pertemanan antara lelaki dan perempuan? ya, sepertinya Dahyun mulai menyadarinya sekarang.

Sudah sejak kecil mereka bersama-bahkan ulang tahun mereka hanya terpaut lima hari. Saat kecil, mereka juga pernah berbagi ranjang dan kamar mandi bersama. Ya, itu hanya masa kecil mereka yang bahkan sudah dianggap tidak pernah terjadi.

Entah sejak kapan, Dahyun sudah mulai memiliki rasa yang lebih terhadap sahabatnya. Ia pikir itu buruk, tapi melihat tingkah Jimin kepadanya belakangan ini dan selalu mengajaknya jalan keluar, membuat Dahyun mulai berharap kalau Jimin memiliki rasa yang sama dengannya.

Dahyun terus menatap pemuda dihadapannya itu dengan pandangan lurus. Ia menajamkan matanya, seolah ingin melubangi kepala Jimin yang terus menunduk itu dengan tatapan lasernya.

"Ya! apa ponsel itu lebih menarik dariku, Park Jimin?" kesal Dahyun, merasa cemburu.

Bukannya mendongak, pemuda itu malah mengangguk. "Tentu saja, ponselku bisa melakukan apapun hanya dengan sentuhanku, tidak sepertimu."

Dahyun mendengus menahan amarah, ini sudah hampir sore dan sejak siang tadi, ia hanya melihat kepala seseorang yang sibuk dengan ponselnya, bagus.

Dahyun bangkit dan memukul meja dengan sengaja. "Aku pulang."

🎶


Dahyun memasuki rumahnya diikuti Jimin yang terus menyerukan kata maaf berulang kali.

"Dahyun! Dahyun, aku minta maaf!"

BRAK!

Dahyun langsung menutup-dengan membanting-dan mengunci pintu kamarnya. Jimin menghela napas, Dahyun pasti sangat marah kepadanya.

Jimin menyesal telah mendiamkan Dahyun selama di kafe tadi karena ia sangat gugup. Ia memainkan ponsel sebagai pengalihan dari rasa gugupnya, tapi bukannya hilang, ia malah semakin merasa tidak percaya diri.
Tadinya, ia berencana untuk menyatakan perasaannya. Kata-kata puitis nan romantis yang sudah ia rancang sejak malam, semuanya langsung buyar begitu melihat wajah Dahyun.

Pemuda itu lantas pergi keluar. Mungkin ini bukan hari yang tepat baginya.

🎶

Tok! Tok!

Dahyun mendesah lelah saat mendengar ketukan dari jendela kamarnya. Ia menyipitkan matanya dan mendengus saat melihat Jimin sudah berdiri di balkon kamarnya.

Diluar sangat dingin, jadi Dahyun membiarkan pemuda itu masuk-hanya sekedar membukakan pintu lalu kembali ke ranjang seolah tidak menganggap pemuda itu ada.

Ia sudah lelah menunggu, dan lagi pemuda itu sudah berkali-kali memainkan perasaannya. Mengaku atas dasar pertemanan tapi keduanya saling menyadari kalau rasa dalam diri mereka lebih dari sekedar 'teman'. Sungguh lucu.

"Dahyun-ah, aku minta maaf," ujar Jimin tulus. Ia duduk di tepi ranjang Dahyun, menggoyangkan tubuh Dahyun yang menelungkup supaya bangun. "Dahyun! Dahyun! Dahyun! Dahyun! Da-"

"Iya! iya-berisik!" hardik Dahyun, menyingkap selimut dan mendudukan dirinya dengan nyaman. "Ada apa kau kemari? kalau hanya ingin minta maaf saja, kau pulang lagi sana, aku sudah memaafkanmu," lanjutnya malas sambil menguap.

"Aku tidak datang hanya untuk itu." Jimin memainkan kedua jarinya gugup. Hancur sudah kata-kata yang sudah ia rancang kembali tadi. "Em ... aku ingin merubah status kita."

"Maksud-mu?"

"Aku tidak ingin menjadi temanmu lagi."

Wajah Dahyun berubah datar. "Apa?"

"Aku sudah lelah menahan semua ini. Hatiku selalu gelisah dan gugup saat bersamamu. Bahkan aku tidak bisa tidur karena terus memikirkanmu yang marah kepadaku. Aku ingin kita tidak seperti ini lagi."

"Ja-di?"

"Ya, aku tidak ingin lagi menjadi sahabatmu tapi-aku ingin menjadi pacarmu." Jimin menatap ragu reaksi Dahyun, gadis itu terdiam. Entah terdiam karena terharu atau merasa jijik dengan ucapannya.

"Kau-bagaimana?"

Dahyun tidak kunjung menjawab, membuat Jimin menunduk kecewa.

"Kupikir kau juga memiliki rasa yang sama denganku. Ternyata aku salah," gumamnya pelan namun Dahyun masih bisa mendengarnya.

"Kau bodoh." Air mata Dahyun tiba-tiba mengalir keluar tanpa dapat dicegah, ia memukul pundak Jimin berkali-kali. "Kau bodoh! kenapa baru mengatakan itu sekarang, eoh?"

Tanpa sadar, Jimin tersenyum. Perasaannya terbalas, tangannya terbuka lebar, sebelum memeluk tubuh Dahyun dengan erat. "Maaf membuatmu menunggu waktu lama-saranghae," bisik Jimin.

"Nado," cicit Dahyun malu-malu seraya menyedot ingusnya. Jimin terkekeh, gadisnya ini memang sangat lucu.

🎼Aku akan memberimu segalanya sebelum hatiku berubah. Ungkapkan semua isi hatimu. Katakan kau mencintaiku.

#Twice - Say You Love Me


Bangtwice Song Fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang