🎼|Namjeong| Yes or Yes

336 34 119
                                    

Kim Namjoon × Yoo Jungyeon

(Request by, Laylakimie
Maaf kalo lama dan gk sesuai ekspektasi😭)

🎶

Apakah kalian pernah terjebak dalam suatu permainan dimana kalian harus selalu memainkannya hingga mati?

Jungyeon pernah-tidak, ia tengah memainkannya.

Sebenarnya, permainannya cukup sederhana. Hanya saling melontarkan pertanyaan lalu dijawab dengan jujur, Hanya saja permainan ini sedikit dipersulit. Apapun yang ditanyakan dan apapun jawabannya, harus dilakukan saat itu juga dan-jangan pernah berbohong. Karena, sekali kau ketahuan, maka akibatnya akan buruk.

Sebenarnya, Jungyeon tidak pernah mempercayai permainan omong kosong macam ini. Tapi, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri temannya yang tewas dengan menusukan matanya pada pulpen yang sedang ia pegang berulang kali.

Menakutkannya lagi, temannya itu mati dengan dengan keadaan jari telunjuknya terputus. Dan semua itu terjadi setelah temannya itu berbohong.

Lalu ... apa yang akan Jungyeon dapatkan jika ia menang? Atau-alasan apa yang membuatnya terlibat dalam permainan ini?

Jawabannya ... tidak ada.

Tidak ada sebelum Kim Namjoon dengan jiwa psikopatnya muncul. Lelaki itu dengan pesona tak terduganya membuat ia termakan omongannya sendiri hingga terjebak dalam permainan yang tak pernah usai ini. Jujur saja, Jungyeon ingin mengakhiri permainan bodoh ini sejak dua tahun yang lalu, tapi apa daya, darahnya sudah tercetak jelas dalam perjanjian itu. Dan kini ia sadar, kalau perjanjian melalui darah itu memang harus dibayar dengan darah lagi jika diingkari.

"Kau gila?! Aku sedang meeting sekarang dan kau memintaku bermain?" Jungyeon agak meninggikan suaranya karena kesal.

Angin musim panas langsung menyambutnya begitu tiba di rooftop kantornya. Ia sampai harus berlari ke tempat ini begitu meeting selesai dengan perasaan gusar. Ia takut lelaki jangkung itu sudah pergi tapi, ia bisa menghela napas lega begitu melihat lelaki itu muncul dari arah gudang.

"Kau datang lebih cepat dari yang aku kira." Namjoon memperhatikan arlojinya, lantas berjalan mendekat ke arah Jungyeon seraya menatap wanita itu dengan pandangan dingin. "Aku dulu yang mulai? Atau kau?"

"Kau saja!" balas Jungyeon tanpa ragu. Ia berkacak pinggang, "Ayo mulai! Akan kujawab apapun pertanyaanmu!"

Namjoon mengangkat sebelah alisnya, lantas terkekeh. "Kau serius? Kenapa buru-buru sekali?"

Jungyeon menghela napas jengah, lantas menyingkirkan tangan Namjoon yang menyentuh bahunya. "Waktu istirahatku hanya sedikit. Cepat katakan saja!"

"Okey!" Namjoon menepuk tangannya satu kali, lalu mensejajarkan wajahnya dengan Jungyeon hingga membuat gadis itu agak menjauhkan kepalanya dengan panik. "Kau-kau mau apa?"

Namjoon menarik sebelah sudut bibirnya. "Bagaimana jika kita persingkat jawabannya? Jadi-kau hanya perlu menjawab sesuai pilihan yang aku berikan? Bagaimana? Cukup efisien, kan?"

"Kau tidak akan bertanya yang aneh-aneh kan?" Jungyeon tak bisa menghilangkan rasa curiganya terhadap lelaki satu ini.

Namjoon mengendik tak peduli. "Mungkin? Tapi sepertinya akan butuh waktu lama jika kau menjawab pertanyaanku seperti biasanya." Ia kembali menegakkan tubuhnya, membuatnya kini harus menunduk supaya dapat melihat wajah wanita itu. "Terserah kau mau memilih yang mana."

Bangtwice Song Fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang