Watch the video first!
Taehyung × Tzuyu
Dari kejauhan pun, lelaki itu dapat merasakan hawa dingin di stasiun tua itu. Tubuhnya telah terbalut sweater hangat, bahkan kepalanya juga sudah mengenakan kupluk, namun rasa dingin itu masih terasa. Kemarin malam, salju telah turun, membuat daerah yang semula di penuhi pohon rindang yang hijau berubah menjadi lautan berwarna putih yang sangat beku.
Dalam bayangannya, suara kereta api terdengar, diiringi desiran halus angin musim dingin yang menyentuh kulit. Lelaki itu menengok ke sebelah kanan, seolah melihat kereta api yang akan melintas. Lima hingga sepuluh menit berlalu, bukan kereta api yang lelaki itu dapat, melainkan segerombolan burung yang terbang ke arah barat.
Lelaki itu menghembuskan napasnya hingga uap hangat keluar dari bibirnya. Sepertinya bukan hari ini. Bukan sekarang. ia masih harus menunggu lagi.
Sebenarnya, sudah sejak satu tahun lalu, stasiun ini tidak lagi beroperasi. Selain karena jarang ada penumpang, kecelakaan yang di timbulkan kereta ini juga memiliki dampak yang sanga merugikan pada saat itu. Terutama bagi lelaki pemilik marga Kim ini.
Lelaki itu melangkahkan kaki jenjangnya. Turun dan berjalan melewati rel kereta yang sudah dipenuhi salju. Ia jongkok, lengannya menyentuh rel kereta itu, menggenggamnya kuat dengan tangan kanannya. Kepalanya menyandar pada tangannya itu menatap jalur kereta yang memanjang hingga lorong. Ia bahkan mengabaikan fakta kalau tangannya bisa saja kebas karena menyentuh salju yang sangat dingin dengan tangan telanjang.
Ia tak peduli. Dalam bayangannya, ia melihat gadisnya berlari ke arahnya. Dengan mengenakan jaket musim dingin berwarna merah, meneriakan namanya seraya tersenyum. Cantik. Sungguh cantik.
Dan ketika bayangan itu kembali mengabur bersama hembusan angin dingin, Taehyung tersenyum tipis.
Mungkin saja benar, gadisnya sudah tiada.
Tak apa. Ia masih menunggu. Dan akan terus seperti itu.
🎶
Kehidupan nyata tidak seindah drama. Mungkin, lelaki itu pernah merasakan kebahagiaan seperti yang di alami tokoh utama pria di suatu drama percintaannya sendiri, tapi ia merasa kalau semua itu terlalu singkat. Terlalu pendek hingga Taehyung kesulitan memilih momen yang buruk baginya.
Namun, ketika hari di mana dirinya merasa sangat bahagia, saat itu juga Tuhan merebut kebahagiaannya.
"Jangan terlalu bahagia. Karena jika begitu, kau akan merasakan sakit teramat dalam jika kuasa Tuhan tidak sesuai keinginanmu." Perkataan ibunya saat ia berkunjung bersama Tzuyu saat natal tahun lalu kembali menamparnya. Ibunya benar. Ia terlalu bahagia hingga mengabaikan fakta kalau sewaktu-waktu, Tuhan akan mengambil Tzuyu karena tidak ada yang abadi di dunia ini.
Taehyung mendecih, menertawai kehidupannya sendiri. Kalau semuanya akan mati, lalu untuk apa Tuhan menciptakan mereka? Untuk apa Tuhan menciptakan hati yang mencinta jika pada akhirnya cintanya akan pupus? Sungguh tidak adil.
"Ya! Berhenti memasang tampang menyedihkan seperti itu! aku sudah bosan melihatnya!" Jimin menghempaskan bokongnya pada sofa empuk di ujung ruangan. Entah sudah berapa kali lelaki bermarga Park itu mengatakan hal seperti itu pada Taehyung, tapi layaknya angin, perkataannya itu hanya mengudara saja tanpa balasan dari si pemuda Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtwice Song Fiction
FanficBerisi kumpulan fanfic yang terinspirasi dari lagu Bangtan dan Twice. Its all about BangTwice! Hope you enjoy read it! ;') [#4. Mixtape] [#6. KookNay] [#9. SaKook] [#10. Sarang] [#11. Namjung] Cover by, @suvinism Cr. Filter :: @/suvinism By, kima...