🎼|Jiminay| Precious Love

420 37 81
                                    

Jimin × Nayeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin × Nayeon

"Honestly, i miss you. But now, i'll erase you because that will hurt less than resenting you."

|Precious love|

Gadis itu semakin mempercepat langkahnya seiring dengan hujan yang turun semakin deras. Tas jinjing kecilnya ia jadikan sebagai pelindung kepala. Pun hingga akhirnya gadis itu sampai ke rumahnya, tubuhnya sudah terlanjur basah kuyup. Sebenarnya, hal itu tidak perlu diambil pusing, toh ia bisa langsung membersihkan diri dan mengganti pakaiannya saat di rumah nanti, tapi karena panggilan mendadak dari sang pacar yang mengatakan akan menginap di rumahnya malam ini, gadis itu jadi kalang kabut sendiri.

Setelah membersihkan diri secepat kilat, gadis Im itu langsung membersihkan dan membereskan buku-bukunya, tumpukan baju dan bekas makanan yang berserakan dimana-mana. Maklum saja, tugas menggunung yang diberikan dosennya sangat menyita waktunya hingga ia tak punya waktu untuk membersihkan rumahnya sendiri.

Rumahnya ini sebenarnya tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil juga, namun karena gadis itu suka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan—alias boros—jadinya rumahnya terasa sempit.

Omong-omong soal menginap, ini yang pertama kalinya karena biasanya, Jimin hanya akan tinggal di rumahnya sampai tengah malam atau hanya sekedar menemani Nayeon sampai ia tertidur lalu pulang. Makanya, saat mendengar Jimin akan menginap, Nayeon langsung panik.

"Kau tahu, jika pacarmu tiba-tiba bilang ingin menginap untuk kali pertama, itu artinya, dia ingin melakukannya denganmu. Kau tahu, hal yang dilakukan orang dewasa. Kalau aku sih, sudah sering melakukannya dengan Taehyung. Makanya, kau harus mempersiapkan diri." Penuturan Sana disaat malam retret itu tiba-tiba terlintas di benaknya. Nayeon bergidik, astaga kenapa disaat seperti ini, malah pikiran seperti itu yang muncul.

Sambil menunggu kedatangan Jimin yang baru saja mengabari lagi kalau ia akan datang sedikit terlambat, Nayeon memilih untuk duduk di ruang tamu sambil menonton tv. Hujan di luar sana masih cukup deras, membuat Nayeon sesekali melirik ke jendela, berpikir sudah sampai mana Jimin? Apa dia masih terjebak hujan?

Lama menunggu, pikiran Nayeon jadi merembet kemana-mana. Memorinya kembali memutar momen dulu, saat pertama kali bertemu dengan Jimin. Saat dirinya masih menginjak usia delapan belas tahun, usia yang kata orang—termasuk dirinya—tak akan terlupa.

Saat itu adalah puncak musim semi. Bunga bermekaran dimana-mana, termasuk di taman tua yang ada di dekat komplek perumahannya. Nayeon baru saja pulang sekolah, saat matahari telah bersiap untuk turun di ujung barat. Sinar jingganya melebur dengan bunga merah jambu, membuat sebuah pemandangan yang sangat cantik dan langka untuk di lihat. Mata jernihnya memancarkan kekaguman, wajahnya berseri hingga siapapun yang melihatnya dapat merasakan kalau gadis itu sedang dalam mood yang luar biasa baik.

Bangtwice Song Fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang